DISAAT DAKU TUA....

Disaat daku tua, bukan lagi diriku yang dulu.
Maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapiku….
Disaat daku tua…

Disaat daku tua, bukan lagi diriku yang dulu.
Maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapiku….

Disaat daku menumpahkan kuah sayuran di bajuku,
Disaat daku tidak lagi mengingat cara mengikatkan tali sepatu,
Ingatlah saat-saat bagaimana daku mengajarimu.
Membimbingmu untuk melakukannya.

Disaat daku dengan pikunya mengulang terus menerus ucapan yang membosankan mu.
Bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku, dimasa kecilku, daku harus mengulang dan mengulang terus sebuah cerita yang telah saya ceritakan ribuan kali, hingga dirimu terbuai dalam mimpi….

Disaat daku membutuhkanmu untuk memandikanku.
Janganlah menyalahkanku, ingatkah dimasa kecilmu, bagaimana daku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi?....
Disaat daku kebingungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi modern,
Janganlah menertawaiku. Renungkanlah bagaimana daku dengan sabarnya menjawab setiap “mengapa” yang engkau ajukan disaat itu….

Disaat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan,
Ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku, bagaimana dimasa kecilmu daku meuntunmu melangkah kaki untuk belajar berjalan

Disaat daku melupakan topic pembicaraan kita,
Berilah sedikit waktu untuk mengingatnya, sebenarnya, topic pembicaraan bukanlah hal penting bagiku, asalkan engkau berada disisiku untuk mendengarkanku, daku telah bahagia….

Disaat engkau melihat diriku menua, janganlah bersedih.
Maklumilah diriku, dukunglah daku, bagaikan daku terhadapmu disaat engkau mulai belajar tentang kehidupan.

Baca Selengkapnya...

MEMUPUK RASA PERCAYA DIRI

Rasa percaya diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya. KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga dapat menyusun dan terselesaikannya modul bimbingan dan konseling.
Modul bimbingan dan konseling ini disusun berdasarkan kurikulum KTSP yang menekankan dan mengembangkan kemampuan diri di berbagai kegiatan belajar, dengan modul ini diharapkan agar siswa dapat memupuk rasa percaya diri baik di lingkungan sekolah ataupun di luar lingkungan sekolah
Modul ini tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan bantuannya dalam penyeleseian modul ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini, oleh karena itu kami berterima kasih dengan adanya saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan modul ini.

Malang,



Penulis







DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………….....……………… i
Daftar Isi ………………………………………………………………….. ii
A. Pendahuluan.……………………………………………...………... iii
B. Prasyarat………………………………………………………….…. iii
C. PetunjukPenggunaan Modul……………………............................... iv
D. Tujuan Pembelajaran…….………………………………….......….. iv
E. Kompetensi…………...………………………….............................. iv
F. Rencana Belajar…………………………………............................ ..v
Materi : Memupuk Rasa Percaya Diri
A. Pengertian Percaya Diri…………………………………………… 1
B. Membedakan Karakteristik Percaya Diri ........................................ 1
C. PenyebabTimbulnya Kurang Percaya Diri……..……..…..……… 3
D. Cara Memupuk Rasa Percaya Diri……………………………….. 4
E. Kegiatan siswa …………………………………………………….. 7
Daftar Rujukan ……………………………………………………..…….. 8




A. PENDAHULUAN

Bimbingan dan Konseling merupakan suatu wadah yang memberikan layanan-layanannya untuk membantu siswa yang membutuhkan layanan tersebut. Layanan bimbingan dan konseling ada beberapa aspek yaitu meliputi aspek pribadi, sosial, belajar, dan karier. Dalam setiap layanan yang diberikan terdapat fungsi bimbingan antara lain: fungsi pencegahan, fungsi pemeliharaan, fungsi pengembangan, dan masih banyak lagi.
Untuk mewujudkan tujuan bimbingan dan konseling yaitu perkembangan optimal siswa, maka diperlukan suatu kerjasama dari berbagai pihak baik dari konselor (guru BK), siswa, pihak sekolah, orang tua siswa, dan semua pihak yang bersangkutan.
Dalam modul ini akan dijelaskan mengenai bagaimana dalam memupuk rasa percaya diri, dimana setiap siswa diharapkan mampu untuk memupuk rasa percaya dirinya tersebut. Dengan siswa percaya diri, maka sikap positip seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Memupuk rasa percaya diri termasuk dalam layanan bimbingan pribadi dan mempunyai fungsi pemahaman dan pencegahan. Memupuk rasa percaya diri hal yang perlu diketahui oleh siswa agar mereka dapat memahami dan lebih mudah dalam menghadapi rasa tidak percaya diri

B. PRASYARAT










C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL




C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
 Agar siswa berhasil menguasai dan mampu menerapkan materi pada modul ini maka bacalah dengan cermat dan ikuti petunjuk ini dengan baik diantaranya sebagai berikut:
 Bacalah doa terlebih dahulu sesuai dengan keyakinanmu agar diberikan kemudahan dalam mempelajari materi ini.
 Bacalah materi ini dengan serius, santai dan tenang sehingga kamu dapat mencapai penguasaan materi secara optimal.
 Kerjakan secara mandiri tanpa harus menunggu teman, dengan belajar mandiri kamu dapat termotivasi mengerjakan lebih baik secara maksimal sesuaii dengan kemampuan kamu sendiri tanpa melihat pekerjaan teman
 Kerjakan lembar kegiatan siswa yang sudah disediakan pada lembar berikutnya secara sungguh-sungguh dengan memberikan isian secara lengkap.
 Untuk mendukung penguasaan siswa yang lebih luas kamu bisa menggunakan sumber belajar lain misalnya buku bacaan, majalah, televisi dan media yang lainnya.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat mengetahui maksud dari memupuk rasa percaya diri, serta siswa dapat mengatasi rasa tidak percaya diri yang sering terjadi terhadap diri mereka

E. KOMPETENSI
• Siswa dapat membedakan antara orang yang PD dan yang tidak PD
• Siswa dapat mengetahui penyebab rasa tidak percaya diri
• Siswa dapat mengetahui cara mengatasi rasa tidak percaya diri



F. RENCANA BELAJAR

Jenis kegiatan : membaca, menulis, diskusi, mengerjakan tugas
Hari/tangga : ………………………………………..
Tempat pelaksanaan :…………………………………………
Alokasi Waktu :………………………………………….
Hasil yang dicapai :………………………………………….





















Setiap orang selalu ingin mempunyai rasa percaya diri yang tinggi. Seseorang yang memiliki rasa percaya diri yang kuat biasanya populer dalam lingkungan keluaraga maupun lingkungan pergaulannya. Namun, banyak orang yang merasa bahwa dirinya memiliki rasa percaya diri yang kurang terutama pada remaja.
A. Definisi Percaya Diri
Rasa percaya diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Hal ini bukan berarti bahwa individu tersebut mampu dan kompeten melakukan sesuatu seorang diri. Rasa percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa aspek dari kehidupan individu tersebut dimana ia merasa memiliki kompetensi, yakin, mampu dan percaya bahwa dia bisa. Keyakinan-keyakinan tersebut timbul karena didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan yang nyata terhadap diri sendiri.
B. Karakteristik Rasa Percaya Diri
 Karakteristik atau ciri-ciri Individu yang percaya diri
Beberapa ciri atau karakteristik individu yang mempunyai rasa percaya diri yang proporsional, diantaranya adalah :
• Percaya akan kompetensi/kemampuan diri, hingga tidak
membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan, atau pun rasa hormat orang lain
• Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi diterima oleh orang lain atau kelompok
• Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain? berani menjadi diri sendiri
• Punya pengendalian diri yang baik (tidak moody dan emosinya stabil)
• Memiliki internal locus of control (memandang keberhasilan atau kegagalan, tergantung dari usaha diri sendiri dan tidak mudah menyerah pada nasib atau keadaan serta tidak tergantung/mengharapkan bantuan orang lain)
• Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang lain dan situasi di luar dirinya
• Memiliki harapan yang realistik terhadap diri sendiri, sehingga ketika harapan itu tidak terwujud, ia tetap mampu melihat sisi positif dirinya dan situasi yang terjadi.

 Karakteristik atau ciri-ciri Individu yang kurang percaya diri
Beberapa ciri atau karakteristik individu yang kurang percaya diri, diantaranya adalah:
• Berusaha menunjukkan sikap konformis, semata-mata demi mendapatkan pengakuan dan penerimaan kelompok
• Menyimpan rasa takut/kekhawatiran terhadap penolakan
• Sulit menerima realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah kemampuan diri sendiri ? namun di lain pihak memasang harapan yang tidak realistik terhadap diri sendiri
• Pesimis, mudah menilai segala sesuatu dari sisi negatif
• Takut gagal, sehingga menghindari segala resiko dan tidak berani memasang target untuk berhasil
• Cenderung menolak pujian yang ditujukan secara tulus (karena undervalue diri sendiri)
• Selalu menempatkan/memposisikan diri sebagai yang terakhir, karena menilai dirinya tidak mampu
• Mempunyai external locus of control (mudah menyerah pada nasib, sangat tergantung pada keadaan dan pengakuan/ penerimaan serta bantuan orang lain) .





C. Sebab-Sebab Timbulnya Rasa Kurang Percaya Diri
1. Pola pikir negatif.
Dalam hidup bermasyarakat, setiap individu mengalami berbagai masalah, kejadian, bertemu orang-orang baru dan sebagainya. Reaksi terhadap seseorang ataupun sebuah peristiwa, sangat dipengaruhi oleh cara berpikirnya. Individu yang kurang percaya diri, cenderung mempersepsikan segala sesuatu dari sisi negatif, tanpa menyadari bahwa dari dalam dirinya sendiri semua pikir negatif itu berasal, pola pikir tersebut antara lain:
a. Menekankan keharusan-keharusan pada diri sendiri, seperti” saya harus begini…saya harus begitu”. Ketika gagal maka seluruh hidup dan masa depannya hancur.
b. Memiliki cara berpikir totalitas dan dualisme, seperti “ kalau saya sampai gagal, berarti saya memang jelek dan bodoh”.
c. Pesimistik dan futuristik, yaitu satu kegagalan kecil saja membuat dirinya sudah merasa tidak akan berhasil meraih cita-cita di masa depan. Contoh: ketika mendapatkan nilai ulangan paling kecil diantara teman-temannya, langsung berpikir bahwa dirinya tidak akan masuk perguruan tinggi negeri.
d. Tidak kritis dan selektif terhadap kritikan untuk diri sendiri. Suka mengkritik diri sendiri dan percaya bahwa dirinya memang pantas dikritik. Sehingga suka memberikan sebutan-sebutan yang negatif, seperti: “ saya memang bodoh, saya ditakdirkan terus menderita dan menjadi orang susah”.

2. Sulit menerima pujian/hal-hal positif dari orang lain.
Ketika orang memuji secara tulus, dirinya langsung merasa tidak enak dan menolak mentah-mentah pujiannya. Ketika diberi kesempatan dan kepercayaan untuk menerima tugas atau peran yang penting, dirinya langsung menolak dengan alasan tidak pantas dan tidak layak untuk menerimanya



3. Suka mengecilkan arti keberhasilan diri sendiri
Senang mengingat dan bahkan membesar-besarkan kesalahan yang dibuat, namun mengecilkan keberhasilan yang pernah diraih. Satu kesalahan kecil, membuat dirinya langsung merasa menjadi orang yang tidak berguna.
D. Memupuk Rasa Percaya Diri
Untuk menumbuhkan rasa percaya diri yang proporsional maka individu harus memulainya dari dalam diri sendiri. Hal ini sangat penting mengingat bahwa hanya individu yang bersangkutan yang dapat mengatasi rasa kurang percaya diri yang sedang dialaminya. Beberapa saran berikut mungkin layak menjadi pertimbangkan jika anda sedang mengalami krisis kepercayaan diri.

1. Evaluasi diri secara obyektif
Belajar menilai diri secara obyektif dan jujur. Susunlah daftar kekayaan pribadi, seperti prestasi yang pernah diraih, sifat-sifat positif, potensi diri baik yang sudah diaktualisasikan maupun yang belum, keahlian yang dimiliki, serta kesempatan atau pun sarana yang mendukung kemajuan diri. Sadari semua asset-asset berharga Anda dan temukan asset yang belum dikembangkan. Pelajari kendala yang selama ini menghalangi perkembangan diri Anda, seperti : pola berpikir yang keliru, niat dan motivasi yang lemah, kurangnya disiplin diri, kurangnya ketekunan dan kesabaran, tergantung pada bantuan orang lain, atau pun sebab-sebab eksternal lain. Hasil analisa dan pemetaan terhadap SWOT (Strengths, Weaknesses, Obstacles and Threats) diri, kemudian digunakan untuk membuat dan menerapkan strategi pengembangan diri yang lebih realistik.
2.Beri penghargaan yang jujur terhadap diri
Sadari dan hargailah sekecil apapun keberhasilan dan potensi yang anda miliki. Ingatlah bahwa semua itu didapat melalui proses belajar, berevolusi dan transformasi diri sejak dahulu hingga kini. Mengabaikan/meremehkan satu saja prestasi yang pernah diraih, berarti mengabaikan atau menghilangkan satu jejak yang membantu Anda menemukan jalan yang tepat menuju masa depan. Ketidakmampuan menghargai diri sendiri, mendorong munculnya keinginan yang tidak realistik dan berlebihan; contoh: ingin cepat kaya, ingin cantik, populer, mendapat jabatan penting dengan segala cara. Jika ditelaah lebih lanjut semua itu sebenarnya bersumber dari rasa rendah diri yang kronis, penolakan terhadap diri sendiri, ketidakmampuan menghargai diri sendiri ? hingga berusaha mati-matian menutupi keaslian diri.
3.Positive thinking
Cobalah memerangi setiap asumsi, prasangka atau persepsi negatif yang muncul dalam benak Anda. Anda bisa katakan pada diri sendiri, bahwa nobody?s perfect dan it?s okay if I made a mistake. Jangan biarkan pikiran negatif berlarut-larut karena tanpa sadar pikiran itu akan terus berakar, bercabang dan berdaun. Semakin besar dan menyebar, makin sulit dikendalikan dan dipotong. Jangan biarkan pikiran negatif menguasai pikiran dan perasaan Anda. Hati-hatilah agar masa depan Anda tidak rusak karena keputusan keliru yang dihasilkan oleh pikiran keliru. Jika pikiran itu muncul, cobalah menuliskannya untuk kemudian di re-view kembali secara logis dan rasional. Pada umumnya, orang lebih bisa melihat bahwa pikiran itu ternyata tidak benar.
4.Gunakan self-affirmation
Untuk memerangi negative thinking, gunakan self-affirmation yaitu berupa kata-kata yang membangkitkan rasa percaya diri. Contohnya:
• Saya pasti bisa !!
• Saya adalah penentu dari hidup saya sendiri. Tidak ada orang yang boleh menentukan hidup saya !
• Saya bisa belajar dari kesalahan ini. Kesalahan ini sungguh menjadi pelajaran yang sangat berharga karena membantu saya memahami tantangan
• Sayalah yang memegang kendali hidup ini
• Saya bangga pada diri sendiri
5.Berani mengambil resiko
Berdasarkan pemahaman diri yang obyektif, Anda bisa memprediksi resiko setiap tantangan yang dihadapi. Dengan demikian, Anda tidak perlu menghindari setiap resiko, melainkan lebih menggunakan strategi-strategi untuk menghindari, mencegah atau pun mengatasi resikonya. Contohnya, Anda tidak perlu menyenangkan orang lain untuk menghindari resiko ditolak. Jika Anda ingin mengembangkan diri sendiri (bukan diri seperti yang diharapkan orang lain), pasti ada resiko dan tantangannya. Namun, lebih buruk berdiam diri dan tidak berbuat apa-apa daripada maju bertumbuh dengan mengambil resiko. Ingat: No Risk, No Gain.
6.Belajar mensyukuri dan menikmati rahmat Tuhan
Ada pepatah mengatakan yang mengatakan orang yang paling menderita hidupnya adalah orang yang tidak bisa bersyukur pada Tuhan atas apa yang telah diterimanya dalam hidup. Artinya, individu tersebut tidak pernah berusaha melihat segala sesuatu dari kaca mata positif. Bahkan kehidupan yang dijalaninya selama ini pun tidak dilihat sebagai pemberian dari Tuhan. Akibatnya, ia tidak bisa bersyukur atas semua berkat, kekayaan, kelimpahan, prestasi, pekerjaan, kemampuan, keahlian, uang, keberhasilan, kegagalan, kesulitan serta berbagai pengalaman hidupnya. Ia adalah ibarat orang yang selalu melihat matahari tenggelam, tidak pernah melihat matahari terbit. Hidupnya dipenuhi dengan keluhan, rasa marah, iri hati dan dengki, kecemburuan, kekecewaan, kekesalan, kepahitan dan keputusasaan. Dengan ?beban? seperti itu, bagaimana individu itu bisa menikmati hidup dan melihat hal-hal baik yang terjadi dalam hidupnya? Tidak heran jika dirinya dihinggapi rasa kurang percaya diri yang kronis, karena selalu membandingkan dirinya dengan orang-orang yang membuat? cemburu? hatinya. Oleh sebab itu, belajarlah bersyukur atas apapun yang Anda alami dan percayalah bahwa Tuhan pasti menginginkan yang terbaik untuk hidup Anda.
7. Menetapkan tujuan yang realistik
Anda perlu mengevaluasi tujuan-tujuan yang Anda tetapkan selama ini, dalam arti apakah tujuan tersebut sudah realistik atau tidak. Dengan menerapkan tujuan yang lebih realistik, maka akan memudahkan anda dalam mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian anda akan menjadi lebih percaya diri dalam mengambil langkah, tindakan dan keputusan dalam mencapai masa depan, sambil mencegah terjadinya resiko yang tidak diinginkan
Mungkin masih ada beberapa cara lain yang efektif untuk menumbuhkan rasa percaya diri. Jika anda dapat melakukan beberapa hal serpti yang disarankan di atas, niscaya anada akan terbebas dari krisis kepercayaan diri. Namun demikian satu hal perlu diingat baik-baik adalah jangan sampai anda mengalami over confidence atau rasa percaya diri yang berlebih-lebihan/overdosis. Rasa percaya diri yang overdosis bukanlah menggambar kondisi kejiwaan yang sehat karena hal tersebut merupakan rasa percaya diri yang bersifat semu.Rasa percaya diri yang berlebihan pada umumnya tidak bersumber dari potensi diri yang ada, namun lebih didasari oleh tekanan-tekanan yang mungkin datang dari orangtua dan masyarakat (sosial), hingga tanpa sadar melandasi motivasi individu untuk ?harus? menjadi orang sukses. Selain itu, persepsi yang keliru pun dapat menimbulkan asumsi yang keliru tentang diri sendiri hingga rasa percaya diri yang begitu besar tidak dilandasi oleh kemampuan yang nyata. Hal ini pun bisa didapat dari lingkungan di mana individu di besarkan, dari teman-teman (peer group) atau dari dirinya sendiri (konsep diri yang tidak sehat). Contohnya, seorang anak yang sejak lahir ditanamkan oleh orangtua, bahwa dirinya adalah spesial, istimewa, pandai, pasti akan menjadi orang sukses, dsb ? namun dalam perjalanan waktu anak itu sendiri tidak pernah punya track record of success yang riil dan original (atas dasar usahanya sendiri). Akibatnya, anak tersebut tumbuh menjadi seorang manipulator dan dan otoriter ? memperalat, menguasai dan mengendalikan orang lain untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.Rasa percaya diri pada individu seperti itu tidaklah didasarkan oleh real competence, tapi lebih pada faktor-faktor pendukung eksternal, seperti kekayaan, jabatan, koneksi, relasi, back up power keluarga, nama besar orangtua, dsb. Jadi, jika semua atribut itu ditanggalkan, maka sang individu tersebut bukan siapa-siapa.
E. KEGIATAN SISWA
Dibawah ini ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab!
1. Apa yang dimaksud dengan rasa percaya diri, berikan contoh dari pengalaman kalian?
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………


2. Sebutkan ciri-ciri rasa percaya diri dan rasa tidak percaya diri(sebutkan 5)?
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
3. Jelaskan penyebab dari rasa tidak percaya diri?
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
4. Bagaimana mengatasi rasa tidak percaya diri?
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
5. Tuliskan pengalaman kalian ketika mengalami rasa tidak percaya diri dan bagaimana kalian mengatasinya?
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Mengetahui
Nilai Guru Pembimbing



Daftar Rujukan
…………..Tanpa tahun. Kumpulan satuan layanan bimbingan. Malang : Pemerintah Kota Malang Dinas Pendidikan Sekolah menengah Kejuruan Negeri 2 Malang.
Irfach, 2003. muslimah : PD aja lagi…., Halaman 18-19

Baca Selengkapnya...

MELATIH KESADARAN DIRI DALAM EMOSI

Kesadaran diri dalam emosi adalah kemampuan untuk mengenal dan memilah–milah perasaan, memahami hal yang sedang kita rasakan, dan mengetahui penyebab munculnya perasaan tersebut. KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga dapat menyusun dan terseleseikannya modul bimbingan dan konseling.
Modul bimbingan dan konseling ini disusun berdasarkan kurikulum KTSP yang menekankan dan mengembangkan kemampuan yang dilandasi dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk dapat mengembangkan kemampuan melatih kesadaran diri dalam emosi, sehingga siswa dapat melakukan sosialisasi dengan orang lain.
Modul ini tidak mungkin dapat diseleseikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih atas bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan bantuannya dalam penyeleseian modul ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini, oleh karena itu kami berterima kasih dengan adanya saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan modul ini.


Malang,



Penulis














DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………… .i
Daftar Isi……………………………………………..……………….……… ii
A. Pendahuluan………………………………………………………………. iii
B. Prasyarat……………………………………………………………. …… iv
C. Petunjuk Penggunaan Modul……………………………………............... iv
D. Tujuan Pembelajaran…….……………………………………………….. v
E. Kompetensi…………...…………………………………………………... v
F. Rencana Belajar……………………………………………………........... v

Materi Melatih Kesadaran Diri Dalam Emosi
1. Pengertian Kesadaran Diri dalam Emosi……………………..………….. 1
2. Ciri-ciri Orang yang Memiliki Kesadaran Diri Dalam Emosi .….............. 2
3. Akibat Rendahnya Kesadaran Diri dalam Emosi ………….…….………. 4
4. Cara Mengenali Kesadaran Diri dalam Emosi ……………………………. 4

Kegiatan Siswa................................................................................................. 5
Daftar Pustaka………………………………………………………………. 7



A. PENDAHULUAN

Bimbingan dan Konseling merupakan layanan bantuan yang diberikan pada semua siswa yang membutuhkan layanan bimbingan. Dalam dunia pendidikan banyak di jumpai siswa yang mengalamipermasalahan antara lain masalah pribadi, belajar, social dan karir. Maka dari itu perlu perhatian dari berbagai pihak untuk membantu siswa.
Kesadaran dalam diri sangat dibutuhkan dalam berhubungan langsung dengan kehidupan bermasyarakat. Kesadaran diri dalam emosi merupakan suatu langkah awal yang penting untuk menjelajahi dan memahami diri kita dan untuk berubah. Dengan kesadaran diri dalam emosi yang kuat maka hubungan kita dalam masyarakat akan berjalan baik.
Kemampuan kita dalam mengenal dan memilah-milah perasaan, memahami hal yang sedang kita rasakan dan mengapa hal itu kita rasakan, dan mengetahui penyebab munculnya perasaan tersebut melalui kesadaran diri dalam emosional. Dengan sedikitnya kesadaran diri emosi yang rendah maka sedikit pula kesempatan kita untuk bersosialisasi dengan masyarakat.
Kita menyadari dan mengetahui betapa pentingnya layanan bimbingan konseling diberikan di sekolah dan sudah menjadi suatu kewajiban bagi guru bimbingan dan konseling untuk memberikan layanan bimbingan di segala aspek perkembangan siswa. Pada saat siswa memasuki dunia sekolah menengah maka secara cepat mereka mulai membuka diri untuk bisa bersosialisasi dengan lingkungan manapun, baik lingkungan di rumah, lingkungan di sekolah, dan lingkungan kerja. Dari lingkungan tersebut diatas tidak sedikit siswa yang mengalami masalah di sekolah khususnya latihan kesadaran diri emosi. Dengan melihat kondisi tersebut maka perlu adanya bantuan dari sekolah terhadap siswa agar dapat memahami dirinya sendiri yang sesuai dengan tingkat usianya. Dan keberadaan guru bimbingan konselinglah yang tepat untuk membantu siswa yang memerlukan bantuan atau alternatif penyelesaian masalah siswa, sehingga siswa mampu menentukan pilihan penyelesaian yang terbaik sesuai dengan kemampuan diri dan dapat mengembangkannya secara optimal.



B. PRASYARAT

Adapun syarat untuk memahami mudul ini adalah siswa diharapkan membaca materi terlebih dahulu, dengan membaca materi melatih kesadaran diri dalam emosi dapat mengerti dan dapat menerapkan baik dalam :
1. Pengenalan dan pemahaman melatih kesadaran dalam emosi
2. Pemahaman diri tentang ciri orang yang memiliki kesadaran diri dalam emosi
3. Pemahaman diri tentang akibat rendahnya kesadaran diri dalam emosi

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL




Agar siswa berhasil menguasai dan mampu menerapkan materi pada modul ini maka bacalah dengan cermat dan ikuti petunjuk ini dengan baik diantaranya sebagai berikut:

Bacalah doa terlebih dahulu nsesuai dengan keyakinan kamu anut agar diberikan kemudahan dalam mempelajari materi ini.

Bacalah materi ini dengan serius, santai dan tenang sehingga kamu dapat mencapai penguasaan materi secara optimal.

Kerjakan secara mandiri tanpa harus menunggu teman, dengan belajar mandiri kamu dapat termotivasi mengerjakan lebih baik maksimal sesuai dengan kemampuan kamu sendiri tanpa melihat pekerjaan teman

Kerjakan lembar kegiatan siswa yang sudah disediakan pada lembar berikutnya secara sungguh-sungguh dengan memberikan isian secara lengkap.

Untuk mendukung penguasaan siswa yang lebih luas kamu bisa menggunakan sumber belajar lain misalnya buku bacaan, majalah, televisi dan media yang lainnya.









D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat memahami kemampuan dirinya dalam melatih kesadaran diri dalam emosinya baik dalam lingkungan sekolah dan lingkungan di luar sekolah sehingga siswa mampu meningkatkan kemampuan dirinya secara positif.

E. KOMPETENSI
1. Siswa melatih kesadaran diri dalam emosi
2. Memiliki nilai dasar kasih saying untuk menerapkan kebersamaan dalam kehidupan melalui kesadaran diri dalam emosinya.

F. RENCANA BELAJAR
Rencana belajar merupakan serangkaian rencana kegiatan yang akan kamu lakukan pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung:
Jenis kegiatan : membaca, menulis, diskusi,
mengerjakan latihan
Hari/tanggal : _________________________
Tempat pelaksanaan : _________________________
Alokasi waktu : _________________________
Hasil yang dicapai : _________________________


MELATIH KESADARAN DIRI DALAM EMOSI
1. Pengertian
Kesadaran diri dalam emosi adalah kemampuan untuk mengenal dan memilah–milah perasaan, memahami hal yang sedang kita rasakan, dan mengetahui penyebab munculnya perasaan tersebut. Tanpa adanya kesadaran diri mungkin kita tidak akan bisa mengatur waktu serta diri kita dalam berbagai aktivitas dan perasaan yang kita hadapi. Seperti contoh Andi seorang siswa yang duduk dibangku kelas delapan setelah mengetahui bahwa nilai ulangan matematikanya mendapat nilai kurang bagus karena dia tidak belajar, dengan kesal dia pulang kerumah dan langsung marah – marah kepada adiknya yang sedang asik nonton TV. Adiknya yang tidak begitu mengerti awal dari permasalahan tidak terima dan memarahi balik Andi. Apa memang TV biang keladinya atau adiknya yang salah karena nonton TV. Andi yang tidak menyadari pengaruh kekecewaanya karena nilai matematikanya yang jelek karena dia tidak belajar. Andi tidak memiliki kemampuan untuk menurunkan suhu emosinya dan mengenali perasaanya yang marah, kepedihan, dan kekecewaan yang menyerang dalam dirinya.
Andi juga tidak menyadari betapa gabungan semua perasaan itu membuat Andi melampiaskan kemarahan dan kepedihannya kepada Adiknya. Bagaimana jika seandainya Andi memiliki kesadaran diri yang lebih baik ? Pertama, dia akan menyadari rasa marah dalam dirinya, mungkin dari rasa pegal di punggungnya, dari tingkah laku yang tidak sesuai ketika dalam perjalanan pulang kerumah, atau dari tenaga yang dikerahkannya saat membanting pintu depan rumah. Andi juga akan sadar bahwa kemarahanya terkait dengan tumpukan kekecewaan karena nilai matematikanya yang jelek karena kesalahannya sendiri. Andi juga akan menyadari bahwa gabungan perasaan marah dan kecewa ini akan membuatnya marah–marah tidak jelas kepada adik atau keluarga lainya.
Jadi, dari gambaran kasus diatas bahwa emosi adalah perasaan yang terjadi akibat dari kejadian-kejadian yang kita lewati dan itu menimbulkan berbagai perasaan- perasaan yang kita rasakan. Seperti perasaan senang, sedih, marah, dan sebagainya. Sedangkan emosional adalah gambaran sikap kita yang keluar akibat dari emosi yang kita rasakan.
2. Ciri-ciri orang yang memiliki kesadaran diri dalam emosi
a. Mengenali dirinya sendiri.
Kesadaran diri dalam emosi adalah fondasi tempat dibangunya hampir seluruh faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosi, dan langkah awal untuk memahami diri sendiri dan merubah sikap, pikiran, dan perasaan yang buruk mengenai apa yang terjadi. Mungkin sudah jelas bahwa kita tidak mungkin bisa mengendalikan sesuatu yang tidak kita kenal. Jika kita menyadari perbuatan dan kita, ucapan kita, dan kelakuan kita yang bisa merugikan diri dan orang lain maka kita dengan mudah menghindarinya. Tetapi jika dalam pikiran kita sempit ternyata permasalahan itu bukan masalah bagi kita maka tidak perlu kita mempermasalahkanya. Inilah alasanya mengapa kesadaran-diri merupakan kunci dan landasan kita menguasai ketrampilan untuk meluruskan hal ini akan memberdayakan kita untuk memperbaiki semua aspek kecerdasan emosional yang lain. Karena tanpa kesadaran diri, meskipun kita bersungguh-sungguh berupaya untuk menyelesaikan permasalahan satu demi satu, pada akhirnya kita hanya berputar- putar saja dalam lingkaran kemelut. Dimana kita tidak memperoleh umpan balik dan kita tidak bisa memantau kemajuan yang telah diraih dan kesempatan kita untuk mencapai sasaran akan sangat terkendala. Orang yang naluri kesadaran-dirinya kuat bisa merasakan apa yang mereka rasakan kapan mereka marah atau dalam berbagi perasaan yang menghalaunya dan mereka bisa menyadari bagaimana perasaan tersebut bisa mengubah perilaku sehingga membuat orang lain menjauhi mereka karena kemampuan seseorang untuk mengenali perasaanya dan cara dia menyikapinya, dan membuat dia mampu mengendalikan perilaku yang berpotensi membuat dirinya dijauhi orang lain.
b. Menyadari Reaksi orang lain akan tingkah laku kita.
Kesadaran diri sangat dibutuhkan karena sedikit saja kita tidak sadar maka orang lain akan meremehkan serta cenderung menertawakan. Maka untuk menghindari hal itu maka kita harus memiliki keyakinan bahwa kita pantas dihargai. Sebagai dasar keyakinan kita adalah kesadaran diri kita bahwa orang lain ada dan selalu melihat tindak tanduk perilaku kita.
c. Mengetahui “ titik aduh ”.
Sasaran kesadaran-diri emosi bukanlah untuk menganalisis emosi kita habis-habisan, untuk menekanya secara tidak wajar, atau untuk menghilangkannya sama sekali. Kita semua ada kalanya bersikap tidak pantas. Kita juga tidak akan pernah tebebas dari perasaan yang tidak menyenagkan; semua itu wajar karena setelah kita mengalami kekecewaan, mendapat teguran atau kehilangan. Hanya saja kita harus berusaha dengan sebaik baiknya untuk tetap menyadari perasaan kita dan mengapa kita merasakannya sehingga tidak mudah dikemudikan oleh kekuatan internal atau terperosok dalam perilaku yang merusak diri.
Menyadari diri secara emosi juga bermanfaat untuk berjaga-jaga untuk mengantisipasi. Jika kita telah belajar menafsirkan secara tepat berbagai kejadian yang membangkitkan percakapan-batin ini dengan kita melakukan latihan mengucapkan kepada diri sendiri saat kita melihat peristiwa pemicu terjadi. Misalnya kita menyadari “titik aduh” kita yakni titik menyakitkan di bawah sadar yang tidak sengaja ditohok orang lain. Jika kita tahu bahwa saat diskusi di dalam kelas kemudian akan banyak pertanyaan yang akan kita jawab maka kita harus mempersiapkan diri dengan mempelajari materi yang akan kita persentasikan. Dengan kata lain kita harus siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi baik yang masuk akal ataupun tidak. Kita juga bisa merasakan tanda yang menandakan bahwa kita mulai marah dengan tanda-tanda tubuh mulai pegal-pegal dibagian pundak dan suara yang meninggi. Pengetahuan adalah kekuatan dan mengetahui diri sendiri adalah kekuatan terbaik untuk mewujudkan keberhasilan dalam mengendalikan emosi.

3. Akibat rendahnya kesadaran diri dalam emosi
a. Orang lain yang tidak tahu akan merasa terganggu dengan sikap kita.
Orang yang marah sering tidak menyadari bahwa dia sedang marah. Sekilas dia sadar bahwa sesuatu sedang berlangsung, namun dia tidak tahu apa yang dia rasakan. Tentu saja tindakannya itu berpengaruh tehadap dirinya sendiri dan orang lain di sekitarnya, namun dampak negatifnya tidak terjangkau oleh pikiranya. Kita akan membuat orang lain membenci kita tanpa mengetahui alasanya. Mereka akan menjauhi kita, atau paling tidak kita telah memiliki reputasi buruk. Betapa pun kita punya kelebihan di bidang lain akan tertutup jika kita menurunkan kemampuan berempati dan merusak kemampuan untuk berinteraksi secara efektif dengan orang lain.
b. Akan timbul masalah – masalah baru.
Masalah yang timbul selain orang lain menjauhi kita akan terjadi resiko tekanan darah kita meninggi dan muncul penyakit lain yang mempengaruhi aktivitas belajar kita.
4. Cara mengenali kesadaran diri dalam emosi
a. Dengan melihat secara langsung perasaan kita
Kita harus mengetahui apa yang terjadi pada kita dan apa penyebab perasaan itu. Dengan kita mengetahui perasaan kita, maka kita bisa mengendalikan tindakan atau perilaku yang akan kita lakukan.



b. Mengamati gejala tubuh yang menyertai perasaan kita
Kita juga harus mengetahui apa yang akan menyertai tindakan kita saat kita merasa seperti itu dan apa yang biasa kita lakukan.
c. Merenungkan perasaan kita dengan pikiran yang bisa menjelaskanya.
Kita harus memikirkan dan menyadari bahwa perasaan yang ada dalam pikiran kita itu benar atau tidak karena dengan itu kita bisa memikirkan apa yang harus kita perbuat. Contohnya saat kita merasa akan marah kita harus memikirkan apa baik seandainya kita marah dan apa gunanya kita marah. Jika dengan marah dampak yang kita peroleh itu baik atau tidak, jadi kita harus bisa menata perasaan kita.






5. KEGIATAN SISWA


1. Apakah kamu tergolong orang yang tidak bisa mengendalikan emosi kamu ?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
2. Apa saja yang membuat kamu tidak bisa mengendalikan diri dalam emosi ?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
3. Bagaimana cara kamu menanggulangi emosi kamu yang kuran stabil ?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
4. Coba jelaskan tentang cara kamu mengendalikan diri dalam melatih kesadaran emosi kamu ?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………





Mengetahui
Nilai Guru BK



















DAFTAR PUSTAKA

…….Tanpa tahun. Kumpulan Satuan layanan. Malang: Pemerintah kota Malang Dinas Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Malang

Stein. J. Steven, Ph. D. Howard. E. Book, M. D. 2000. Ledakan EQ. Bandung: PT. Mizan Pustaka.








Baca Selengkapnya...

KEMATIAN TIGA

Baca Selengkapnya...

KEMATIAN DUA

Baca Selengkapnya...

KEMATIAN SATU

Baca Selengkapnya...

PROBLEM SOLVING

Problem solving adalah suatu pendekatan dalam menghadapi masalah. Problem solving juga merupakan suatu prosedur yang di dalamnya terdapat langkah-langkah yang harus diikuti dalam memecahkan sebuah masalah yang dihadapi seseorangKATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga dapat menyusun dan terselesaikannya modul bimbingan dan konseling
Modul bimbingan dan konseling ini disusun berdasarkan kurikulum KTSP yang menekankan dan mengembangkan kemampuan diri di dalam berbagai kegiatan belajar, sehingga siswa dapat memahami perkembangan akan potensi, kemampuan diri dan hambatan-hambatan yang ada dalam diri sendiri sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya yang berguna bagi masa depan siswa. Modul ini bertujuan agar siswa memahami diri dan lingkungannya, baik lingkungan keluarga, sekolah masyarakat dimana di lingkungan tersebut terjadi relasi sosial yang memungkinkan timbulnya permasalahan baru selaras dengan perkembangan usia siswa. Dengan diberikannya informasi-informasi yang ada di modul ini diharapkan siswa mempunyai kemampuan mengatasi hambatan-hambatan diri dengan pemahaman akan potensi, kemampuan diri dan minat sehingga bisa merencanakan masa depannya dengan baik.
Modul ini tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan dari berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian modul ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini, maka dari itu penulis berterima kasih dengan adanya saran dan kritik yang membangun untuk penyempurnaan modul ini.


Malang,


Penulis

DAFTAR ISI



Kata pengantar ............................................................ i
Daftar isi .................................................................... ii
A. Pendahuluan .................................................... iii
B. Prasyarat ........................................................ iv
C. Petunjuk Penggunaan Modul ................................. iv
D. Tujuan Pembelajaran ......................................... v
E. Kompetensi ..................................................... v
F. Rencana Belajar ................................................ v
Materi :
A. Mengatasi Masalah (Problem Solving)........................... 1
B. Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan............................. 7
C. Komunikasi.......................................................... 13
D. Mengatasi Kelupaan Dalam Belajar.............................. 19
E. Pemahaman Diri Untuk Memasuki Dunia Kerja................ 28
Daftar Rujukan ............................................................ 48











A. PENDAHULUAN

Bimbingan dan konseling merupakan suatu wadah yang memberikan layanan-layanannya untuk membantu siswa yang membutuhkan layanan tersebut. Layanan bimbingan dan konseling meliputi beberapa aspek yaitu aspek pribadi, sosial, belajar dan kerier. Dalam setiap layanan yang diberikan terdapat fungsi bimbingan antara lain : fungsi pencegahan, fungsi pemeliharaan, fungsi pengembangan dan masih banyak lagi.
Modul Bimbingan Konseling adalah salah satu bentuk layanan bimbingan yang dalam setiap pembahasan materinya selalu diakhiri dengan tugas-tugas penerapan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari, berupa perubahan sikap sehari-hari.perubahan sikap yang bermakna tersebut sama dengan budi pekerti mulia. Penerapan budi pekerti merupakan proses pembiasaan yang terus menerus sehingga akhirnya membudaya.
Dalam modul ini berisi materi mengenai mengatasi masalah (problem solving), menumbuhkan jiwa kepemimpinan, komunikasi, mengatasi kelupaan dalam belajar dan pemahaman diri untuk memasuki dunia kerja. Dalam modul ini siswa diharapkan dapat menyatakan dengan jelas apa yang potensi-potensi yang dimiliki dan dapat mengembangkannya secara optimal sehingga apa yang dicita-citakan siswa tercapai sesuai dengan minat dan kemampuan diri yang berguna dalam menentukan masa depannya.
Untuk mewujudkan tujuan bimbingan dan konseling yaitu perkembangan siswa optimal, maka diperlukan suatu kerjasama dari berbagai pihak baik konselor (guru BK), siswa pihak sekolah, orang tua siswa dan semua pihak yang bersangkutan.



B. PRASYARAT



C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Agar siswa berhasil menguasai dan mampu menerapkan materi didalam modul ini , maka bacalah dengan cermat dan ikuti petunjuk berikut ini dengan baik, diantara sebagi berikut :

 Bacalah do’a terlebih dahulu sesuai dengan keyakinanmu agar diberikan kemudahan dalam mempelajari materi ini.
 Bacalah materi ini dengan serius, santai, dan tenang sehingga kamu dapat mencapai penguasaan materi secara optimal.
 Kerjakan secara mandiri tanpa harus menunggu teman, dengan belajar mandiri kamu dapat termotivasi mengerjakan lebih baik secara maksimal sesuai dengan kemampuan kamu sendiri tanpa melihat pekerjaan teman.
 Kerjakan lembar kegiatan siswa yang sudah disediakan pada lembar berikutnya secara sungguh-sungguh dengan memberikan isian secara lengkap.
 Untuk mendukung penguasaan siswa yang lebih luas kamu bisa menggunakan sumber belajar lainnya, misalnya buku bacaan, majalah, telvisi dan media yang lainnya.



D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa dapat mengetahui cara komunikasi yang
efektif, kesadaran diri, menghilangkan
kemalasan, memupuk rasa percaya diri, cita-cita
hambatan dan cara mengatasinya dan dunia
pergaulan dalam kegiatan belajar sehari-hari,
sehingga mencapai hasil yang diinginkan.


E. KOMPETENSI










F. RENCANA BELAJAR

Rencana belajar merupakan serangkaian rencana kegiatan yang akan kamu lakukan pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung :
Jenis kegiatan : membaca, menulis, diskusi,
mengerjakan latihan

Hari / Tanggal :
Tempat pelaksanaan :
Alokasi waktu :
Hasil yang dicapai :

PENGGALAN I

A. PENDAHULUAN
Bimbingan dan konseling merupakan suatu wadah yang memberikan layanan-layanannya untuk membantu siswa yang membutuhkan layanan tersebut. Layanan bimbingan dan konseling meliputi beberapa aspek yaitu aspek pribadi, sosial, belajar dan kerie. Dalam setiap layanan yang diberikan terdapat fungsi bimbingan antara lain : fungsi pencegahan, fungsi pemeliharaan, fungsi pengembangan dan masih banyak lagi.
Untuk mewujudkan tujuan bimbingan dan konseling yaitu perkembangan siswa optimal, maka diperlukan suatu kerjasama dari berbagai pihak baik konselor (guru BK), siswa pihak sekolah, orang tua siswa dan semua pihak yang bersangkutan.
Dalam modul ini akan dijelaskan mengenai bagaimana siswa menghadapi suatu masalah. Bagaimana siswa memecahkan suatu masalah yang dihadapi. Dalam modul ini, dijelaskan pengertian masalah, bagaimana menyikapi masalah dan langkah-langkah dalam memecahkan masalah.
Dengan mengetahui permasalahan yang dihadapi siswa dapat mengembangkan kematangan dalam pilihan karir dengan problem solving, mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, intelektual dan ekonomi dengan problem solving dan mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai.
Siswa dapat mengembangkan kecakapan hidup dengan problem solving diantaranya kecapakan memecahkan masalah, kecapakan mengambil keputusan dengancerdas, kecakapan menggunakan prinsip dasar pemikiran dan penalaran serta kecakapan menggali dan mengolah informasi atau data.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat mengetahui bagaimana cara mengatasi masalah yang dihadapi dalam hidupnya termasuk dalam kegaiatan belajar dan menerapkannya dalam kegiatan belajar sehari-hari sehingga mencapai hasil yang diinginkan.
C. STANDART KOMPETENSI
Siswa dapat memahami dan mengembangkan cara mengatasi masalah, yaitu:
- Mengembangkan dan menerapkan cara menyelesaikan masalah
- Membuat keputusan atas masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan sekolah, lingkungan pergaulan dan lingkungan masyarakat
D. INDIKATOR KOMPETENSI









E. PRASYARAT


F. RENCANA BELAJAR

Rencana belajar merupakan serangkaian rencana kegiatan yang akan kamu lakukan pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung :
Jenis kegiatan : membaca, menulis, diskusi,
mengerjakan latihan

Hari / Tanggal :
Tempat pelaksanaan :
Alokasi waktu :
Hasil yang dicapai :






















PROBLEM SOLVING

1. Pengertian Problem Solving
Problem solving sama artinya dengan pemecahan masalah. Problem solving adalah suatu pendekatan dalam menghadapi masalah. Problem solving juga merupakan suatu prosedur yang di dalamnya terdapat langkah-langkah yang harus diikuti dalam memecahkan sebuah masalah yang dihadapi seseorang sebagai perorangan atau seseorang sebagai pemimpin organisasi atau anggota organisasi.
Pernahkah anda menghadapi masalah ? Dapatkah anda mengemukakan contohnya ? Apakah masalah yang anda hadapi masalah pribadi, social, belajar atau karier ? Bagaimana pemecahannya ? Atau langkah-langkah apa yang anda tempuh setiap masalah yang anda hadapi ? Bagaimana hasilnya ? Siapa diantara anda yang bisa mengungkapkan pendapatnya ?

2. Apa Itu Masalah ?
Pengertian masalah atau problem yang dihadapi seseorang berbeda dengan orang lain. Pengertian masalah yang dihadapi oleh seorang pemimpin berbeda dengan yang dihadapi oleh seorang sarjana. Berbeda pula oleh seseorang sebagi pribadi dengan seseorang sebagai pemimpin/anggota organisasi.
Masalah dapat digambarkan sebagai suatu keadaan (terlihat atau tidak terlihat) dimana antara yang diharapkan dengan kenyataan tidak sesuai. Antara apa yang direncanakan dengan kenyataan tidak sesuai. Atau terdapat hambatan antara yang diinginkan dengan keadaan sebenarnya.
Masalah berbeda dengan keluhan. Keluhan merupakan akibat dari masalah yang tidak jelas atau tidak teratasi/tidak terselesaikan. Keluhan yang dirasakan seseorang dapat dijadikan pertanda seseorang sedang mengalami masalah yang tidak dikenali atau sebuah masalah yang tidak dipecahkan.
Tugas 1
Tuliskan keluhan dan masalah yang pernah anda alami !!
Keluhan Masalah
1. ......................................... 1. .........................................
2. ......................................... 2. .........................................
3. ......................................... 3. .........................................
4. ......................................... 4. .........................................
5. ......................................... 5. .........................................
6. ......................................... 6. .........................................
7. ......................................... 7. .........................................
8. ......................................... 8. .........................................
9. ......................................... 9. .........................................
10. ......................................... 10. .........................................

Masalah yang tidak dipecahkan akan dapat menimbulkan masalah baru. Oleh sebab itu setiap orang harus menyikapi setiap masalah yang dialaminya.

3. Bagaimana Menyikapi Masalah ?
Lari dari masalah ?
Menghadapi dan memecahkannya ?
Mengeluh ?
Tidak tahu apa yang harus dilakukan ?
Meminta bantuan kepada orang lain ?
Setiap orang tidak mungkin dapat menyikapi masalahnya dengan tepat apabila ia tidak tahu atau belum mengenali masalah itu. Disamping itu ia harus mengenali sumber masalah yang dialami. Pada umumnya masalah yang dialami setiap orang bersumber dari diri sendiri (internal) dan dapat juga bersumber dari luar diri (eksternal).
Sebagai seorang siswa masalah yang bersumber dari dalam diri sendiri meliputi kondisi pribadi misalnya kecerdasan, bakat, fisik, nilai, kepribadian, keterampian belajar dan sebagainya. Sedangkan yang bersumber dari luar diri seperti kondisi pisik sosio emosional di lingkungan keluarga dan sekolah (pencahayaan, kebersihan, sirkulasi hubungan dengan teman, dengan guru dan lain sebagainya) sarana belajar pribadi dan sekolah. Bagaimana sika anda selama ini menghadapi masalah ?








Tugas 2
Buatlah sebuah deskripsi yang menceritakan masalah yang anda hadapi dan sikap an da terhadap masalah tersebut pada kolom berikut!
No. Masalah Cara Menyelesaikan














4. Langkah-Langkah Dalam Memecahkah Masalah

Dalam memecahkan masalah yang dialami perlu memahami langkah-langkah berikut :



























MERUMUSKAN MASALAH
Untuk mengethaui hakekat daripada sesuatu masalah tidaklah mudah, karena masalah yang sebenarnya dihadapi sering terselebung dalam berbagai bentuk berupa gejala-gejala yang tampak dan tidak tampak. Oleh sebab itu diperlukan keahlian pendidikan dan pengalaman untuk dapat mencari sebab akibat yang tepat guna mencari pemecahannya.Demikian juga halnya dengan masalah yang perlu dipecahkan melalui satu keputusan. Apa yang tampak seperti masalah dalam satu organisasi belum tentu merupakan masalah yang sebenarnya. Yang terlihat itu mungkin hanya gejalanya saja, sedangkan hakekat yang sebenarnya dari masalh itu perlu dipahami lebih mendalam.
Orang Amerika (industriawan Charles F. Kattering) mengatakan ”suatu masalah yang sudah didefinisikan dengan baik berarti sudah separo terpecahkan”. Sebuah masalah dapat dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan atau kalimat pertanyaan.
Contoh : Kekurangan dana rekreasi ke Pantai Carita/Mengapa terjadi kekurangan dana rekreasi ke Pantai Carita ?

ANALISA SEBAB-AKIBAT
Setiap masalah yang akan dipecahkan perlu diketahui sebab masalah itu terjadi dan akibat/konsekuensi yang akan muncul bila tidak diatasi. Dalam menganalisa sebab-akibat dari suatu masalah memerlukan pengetahuan dan pengalaman, memerlukan data dan fakta yang jelas/akurat. Tanpa hal itu akan sulit mencari solusi dari masalah yang dihadapi. Hal ini bertujuan untuk memperkecil resiko yang muncul dari sebuah keputusan yang akan diambil dari pemecahan masalah yang dialami.
Mengapa terjadi kekurangan dana rekreasi ke Pantai Carita ? padahal waktu keberangkatan yang direncanakan sudah dekat. Apakah akibatnya bila dana yang dibutuhkan tidak terkumpul sesuai jadwal ?

MENGHIMPUN ALTERNATIF PEMECAHAN
Kegiatan berikutnya adalah menentukan alternatif pemecahan, yaitu berbagai kemungkinan yang dapat dipilih untuk dilaksanakan sebagai jalan keluar dari masalah yang dihadapi.
Setiap alternatif harus dikaji faktor-faktor pendukung dan faktor penghambat yang ada dalam setiap alternatif. Keuntungan apakah yang akan diperoleh apabila alternatif tersebut menjadi pilihan atau sebaliknya kerugian/resiko apa yang akan muncul apabila alternatif tersebut akan dipilih. Disamping itu juga harus diperhitungkan kekuatan, kemauan dan kemampuan untuk melaksanakannya untuk menghindari munculnya masalah baru.

MEMILIH ALTERNATIF YANG PALING TEPAT
Ukuran alternatif yang paling tepat dapat dilihat dari segi biaya, waktu sarana, kemampuan dalam melaksanakan. Dengan kata lain apakah alternatif yang dipilih dapat mempermudah tercapainya tujuan, dapat mengurangi kerugian, dapat mengurangi konflik dengan orang lain, dapat memeberikan kepuasan, mampu dan mau melaksanakannya dan sebagainya.

MELAKSANAKAN PILIHAN DALAM BENTUK KEGIATAN TERENCANA
Keputusan yang diambil akan dapat berfungsi memecahkan masalah apabila dapat dilaksanakan. Oleh karen itu harus disusun rencana kegaiatn pelaksanaanya. Keputusan yang diambil oleh perorangan untuk mengatasi masalah perorangan tetap memerlukan rencana kegiatan pelaksanaannya, apabila keputusan yang diambil oleh organisasi untuk keperluan memecahkan masalah organisasi yang pelaksanaanya melibatkan banyak orang, memerlukan koordinasi, pengawasan dan penggunaan biaya sangat perlu adanya rencana kegiatan yang matang agar masalah terpecahkan dan tidak muncul/mengurangi munculnya masalah baru yang lebih rumit.
Tugas 3
Praktekanlah langkah-langkah diatas dengan mengambil salah satu atau dua masalah yang telah anda cantumkan pada tugas satu. Dalam menyelesaikan tugas anda dapat berkonsultasi dengan guru pembimbing anda. Setelah selesai kumpulkan untuk mendapatkan umpan balik apakah anda mampu memecahkan sebuah masalah yang anda hadapi.
No. Aspek Uraian
1. Rumuskan masalah yang akan dipecahkan.

2. Faktor penyebab munculnya permasalahan tersebut

3. Merencanakan alternatif-alternati pemecahan masalah

4. Memilih alternatif

5. Rencana penyelesaian masalah













Tugas 4
Membuat Keputusan
Bentuk kelompok yang anggotanya antara 7 sampai 10. Bayangkan setiap anggota kelompok mempunyai posisi tertentu dalam sebuah organisasi (OSIS, PMR, atau organisasi perusahaan/pemerintah) yang akan mengambil keputusan untuk mengatasi suatu/beberapa masalah yang dihadapi.
Dalam kelompok ada yang berperan sebagai pemimpin diskusi/rapat, ada yang berperan sebagai pencatat/notulis dan berperan sebagai utusan posisi tertentu. Praktekanlah langkah-langkah di atas dengan memilih topik yang ditawarkan oleh guru pembimbing anda atau anggota kelompok dengan persetujuan guru pembimbing.











































PENGGALAN II

A. PENDAHULUAN

Bimbingan dan konseling merupakan suatu wadah yang memberikan layanan-layanannya untuk membantu siswa yang membutuhkan layanan tersebut. Layanan bimbingan dan konseling meliputi beberapa aspek yaitu aspek pribadi, sosial, belajar dan kerie. Dalam setiap layanan yang diberikan terdapat fungsi bimbingan antara lain : fungsi pencegahan, fungsi pemeliharaan, fungsi pengembangan dan masih banyak lagi.
Untuk mewujudkan tujuan bimbingan dan konseling yaitu perkembangan siswa optimal, maka diperlukan suatu kerjasama dari berbagai pihak baik konselor (guru BK), siswa pihak sekolah, orang tua siswa dan semua pihak yang bersangkutan.
Dalam modul ini akan dijelaskan mengenai bagaimana siswa menyadari eksistensi diri sebagai mahkluk Tuhan, mahluk sosial dan mahluk lingkungan. Setiap siswa meyadari kesadaran atas potensi diri dan dorongan untuk mengembangkannya. Memiliki keyakinan dan ketaqwaan sesuai dengan ajaran agama yang dianut dengan menumbuhkan jiwa kepemimpinan sejak dini. Siswa diharapakan menghargai dan berekspresi seni dengan menumbuhkan jiwa kepemimpinan sejak dini. Menumbuhkan jiwa kepemimpinan merupakan layananan dalam bimbingan dan konseling dan mempunyai fungsi pemeliharaan dan pengembangan. Cara ini dapat membantu siswa dalam kegiatan belajar. Jiwa kepemimpinan perlu diasah dan dibina sejak dini agar mencapai kematangan dalam diri sebagai bekal kelak siswa dewasa dan dalam menentukan masa depannya. Maka dari hal tersebut, siswa perlu mengetahui pengertian, definisi dan uraian tentang bagaimana menumbuhkan jiwa kepemimpinan dalam dirinya sejak dini.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN







C. STANDART KOMPETENSI
 Menumbuhkan jiwa kepemimpinan dalam diri setiap siswa
 Mengembangkan jiwa kepemimpinan sejak dini dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan sekolah, lingkungan pergaulan dan lingkungan masyarakat
D. INDIKATOR KOMPETENSI









E. PRASYARAT

F. RENCANA PEMBELAJARAN
Rencana belajar merupakan serangkaian rencana kegiatan yang akan kamu lakukan pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung :
Jenis kegiatan : membaca, menulis, diskusi,
mengerjakan latihan

Hari / Tanggal :
Tempat pelaksanaan :
Alokasi waktu :
Hasil yang dicapai :























PENGGALAN III

A. PENDAHULUAN
Bimbingan dan konseling merupakan suatu wadah yang memberikan layanan-layanannya untuk membantu siswa yang membutuhkan layanan tersebut. Layanan bimbingan dan konseling meliputi beberapa aspek yaitu aspek pribadi, sosial, belajar dan kerie. Dalam setiap layanan yang diberikan terdapat fungsi bimbingan antara lain : fungsi pencegahan, fungsi pemeliharaan, fungsi pengembangan dan masih banyak lagi.
Untuk mewujudkan tujuan bimbingan dan konseling yaitu perkembangan siswa optimal, maka diperlukan suatu kerjasama dari berbagai pihak baik konselor (guru BK), siswa pihak sekolah, orang tua siswa dan semua pihak yang bersangkutan.
Dalam modul ini akan dijelaskan mengenai bagaimana cara berkomunikasi yang efektif. Adapun tujuan dari komunikasi ini adalah agar individu dapat memahami siapa dirinya dan orang lain, dapat membina hubungan baik dengan orang lain, dapat menghibur diri dan berinteraksi dengan orang lain. Siswa mengetahui cara komunikasi yang efetif, cara membiasakan diri mendengar yang baik dan menghindari kebiasaan mendengar yang buruk.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Siswa dapat membina hubungan yang baik dengan teman-temannya.
 Siswa dapat mengatasi keretakan dalam hubungan pertemanannya serta mampu mengambil keputusan dengan baik dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapinya.
 Siswa dapat mengetahui berkomunikasi dengan efektif dalam kegaiatan belajar sehari-hari, sehingga mencapai hasil yang diinginkan.

C. STANDART KOMPETENSI
 Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi sacara efektif dan produktif dalam lingkungan pergaulan.
 Menguasai keterampilan untuk berkomunikasi secara efektif.
 Berpartisipasi dengan komunikasi yang efektif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

D. INDIKATOR KOMPETENSI










E. PRASYARAT













F. RENCANA PEMBELAJARAN
Rencana belajar merupakan serangkaian rencana kegiatan yang akan kamu lakukan pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung :
Jenis kegiatan : membaca, menulis, diskusi,
mengerjakan latihan

Hari / Tanggal :
Tempat pelaksanaan :
Alokasi waktu :
Hasil yang dicapai :























KOMUNIKASI


1. Pengertian komunikasi
Komunkasi adalah penyampaian pesan sedemikian rupa sehingga diterima seperti yang diinginkan si pengirim. Dalam komunikasi ini kecakapan berbicara dan mendengar dapat dikembangkan dengan latihan
Baca kembali topik (judul) di atas sebanyak 10 kali !
 Apakah yang terbayang oleh Anda dari topik di atas? Coba sampaikan atau ceritakan yang anda bayangkan !
 Coba gambarkan atau peragakan ide atau pendapat kepada teman-teman Anda atau guru tetapi lawan bicara Anda tidak mengerti sungguh-sungguh apa yang anda maksud.
 Pernahkah Anda mengalami bahwa Anda tidak berkonsentrasi mendengarkan lawan bicara Anda karena ada suara gemuruh yang menakutkan atau ada orang lain yang berdiri di dekat Anda dan berbicara dengan suara keras ? Jika pernah coba ceritakan.
 Pernahkah terbayang oleh Anda bahwa kecepatan berfikir lebih cepat 2 sampai 3 kali kecepatan berbicara ? Jika pernah coba ceritakan pengalaman Anda
Dalam modul ini akan membahas bagaimana Anda dapat memahami proses komunikasi berlangsung, mempelajari kemampuan berkomunikasi secara lisan (mendengarkan dan berbicara satu sama lainnya), mendiskusikan sebab-sebab kegagalan komunikasi dan mengembangkan komunikasi efektif dalam suatu percakapan.

2. Bagaimana proses komunikasi berlangsung
 Ada si pengirim pesan
 Ada pesan yang akan disamapaikan
 Ada sipenerima pesan
 Ada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pesan
Si pengirim pesan (komunikator) mempunyai pesan berupa ide atau gagasan yang ingin disampaikan kepada si penerima pesan (komunikan). Si pengirim pesan menyusun pesan yang bentuknya bisa kata-kata, bisa juga berbentuk isyarat atau gambar. Penyusunan pesan pada saat bersamaan akan disaring oleh karateristik si pengirim pesan, pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki dan kondisi dimana komunikasi berlangsung.
Si penerima (komunikan) menerima pesan melalui mendengarkan, memperhatikan/melihat/membaca. Pada saat menerima pesan, Si penerima pesan menafsirkan pesan yang disampaikan dan tersaring oleh karateristik Si penerima pesan, pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki serta kondisi dimana proses komunikasi berlangsung.
Pesan (message) dapat dirumuskan dalam bentuk kata-kata/kalimat, gambar/simbol yang mengandung makna yang dapat ditafsirkan secara universal. Simbol komunikasi.

3. Komunikasi efektif ? Jadilah pendengan yang baik !
Komunikasi berlangsung efektif, bila sebuah pesan yang diformulasiakn oleh si pengirim pesan (komunikator) ditafsikan dengan benar oleh si penerima pesan (komunikan). Sebaliknya komunikasi berlangsung tidak efektif jika sebuah pesan yang diterima oleh si penerima pesan (komunikan) kacau (tidak sesuai dengan yang dimaksud si pengirim pesan). Komunikasi yang tidak efektif disebabkan oleh adanya hambatan yang berasan dari si pengirim pesan (komunikator). Si penerima pesan (komunikan) atau pesan (message) yang kacau yang disebabkan penyimpangan-penyimpangan lingkungan. Pesan yang kacau disebabkan oleh faktor statis yang mempengaruhi lingkungan dan faktor distorsi (penyimpangan) yang mempengaruhi manusia (komunikator dan komunikan). Komunikasi akan lebih efektif apabila di dukung oleh kemampuan mendengarkan yang baik dan sebaliknya komunikasi tidak efektif apabila disertai kebiasan berperilaku mendengar buruk.
Faktor statis disebabkan penyimpangan-penyimpangan lingkungan yang dapat mengacaukan pesan seperti bunyi dering telepon, dekat orang berbicara, bunyi alat-alat rumah tangga, pengirim/penerima membuat gangguang dengan mengetuk-ngetukan pensil, membalik-balikan keretas dan sebaginya.
Faktor distorsin (gangguan) di sebabkan oleh manusia oleh manusia, baik si pengirim maupun si penerima pesan. Distorsi yang berasal dari si pengirim pesan seperti gagasan yang tidak jelas, dan meloncat-loncat dari satu topik ke topik yang lain. Pesan yang rancu, penggunaan bahasa yang tidak tepat serta kurangnya motivasi si pendengar dapat pula menjadi distorsi yang berasal dari si pengirim pesan. Distorsi yang berasal dari si penerima pesan (komunikan), kemungkinan disebabkan oleh berbagai hal seperti: penerima pesan sedang terbuai oleh pikiran-pikiran lain, tanggapan-tanggapan emosionjal, anggapan bahwa si penerima pesan merasa mengerti sepenuhnya (sok tahu) sekalipun pesan belum lengkap disampaikan, ketidaksabaran dan sebagainya.
Apakah yang menyebabkan situasi statis di kelas anda. Apa yang dapat anda lakukan untuk menghindari situasi statis agar tidak mengganggu komunikasi anda ?
Berikut ini sejumlah kemampuan mendengar yang baik yang perlu di latih/dokembangkan dan sejumlah perilaku mendengar buruk yang perlu dihindari.
Kemampuan mendengar yang baik
 Kemampuan memproses informasi
- berusaha memahami pesan
- berfikir kedepan
- menarik kembali kritikan


 Kemampuan mendengar reflektif
- merangkai pesan dengan kata-kata sendiri
- membuat pesan lebih jelas
- meringkaskan komentar pembicara

 Kemampuan memberi isyarat non-verbal
- mengarahkan pandangan kepada si pembicara
- tersenyum
- memperhatikan

 Kemampuan memberi semangat
- membuka percakapan ”Anda kelihatan gembira hari ini”
- menggali pembicaraan dengan pertanyaan terbuka ” Apa yang terjadi?”
- memberi dorongan singkat ”o...ya”, ”bagus”, ”teruskan”.
- diam, tidak menyela pembicara.

Bagaimana komentar kalian ?

Tugas 1
Tuliskan komentar kalian terhadap sejumlah kemampuan mendengar baik, pada kolom berikut.














Kebiasan mendengar buruk
 Berprasangka/berpraduga
- mengkritik (”itu tidak ekonomis, kita sedang mengalami kesulitan”).
- mendiagnosa (”Anda tahu masalah Anda”).
- menilai (”tetaplah bekerja dengan baik”).
 Menyampaikan pemecahan (masalah)
- memerintah (”kerja ini untuk mengatasi masalah tersebut”)
- menakuti-nakuti (”lakukan ini atau sesuatu akan terjadi”)
- memberi pelajaran (”Ketika saya menjadi murid seusiamu...”)
 Penghindaran
- mengalihkan pembicaraan (”usul yang baik, sekarang marilah kita bicarakan tentang...”).
- meyakinkan kembali (”jangan khawatir, saya akan menanganinya”).
 Bereaksi secara emosional
- memotong pembicaraan
- membantah
- mengkritik dengan tajam
 Menyampaikan isyarat tidak menarik perhatian
- menjauhi si pembicara / cuek
- bertolak pinggang sambil menunjuk-nunjuk
- pandangan kosong, mengerutkan dahi, mencibir atau melebarkjan lubang hidung
- tidak mengarahkan pandangan ke lawan bicara

Bagaimana komentar anda ?
Tugas 2
Tuliskan komentar anda terhadap sejumlah kebiasaan mendengar buruk, pada kolom berikut







Untuk meningkatkan kemampuan mendengar baik dan menghindari mendengar buruk, cobalah berlatih berkomunikasi dengan berpedoman kepada sejumlah kemampuan mendengar baik dan kebiasaan mendengar buruk di atas.
Tugas 3
Apakah anda menjadi pendengar yang baik ?
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memilih salah satu jawaban yang cocok (Sering, Kadang-kadang, Jarang), jawaban Anda dibahas kemudian.
No. Pernyataan Sering Kadang Jarang
1. Saya tetap mengadakan kontak mata dengan
si pembicara
2. Saya tahu apa yang akan dikatakan si pembicara sebelum dia menyelesaikan percakapan
3. Saya mencoba untuk menyesuaikan pikiran dan perasaan saya dengan si pembicara
4. Saya mempunyai kesulitan dalam menemukan kesempatan untuk mendengarkan teman bicara yang datang pada saya dengan persolalannya
5. Saya tahu bahwa saya tidak perlu mendengarkan sebagian besar teman bicara, mereka hanya menginginkan nasehat
6. Saya mengajukan pertanyaan untuk kejelasan dan pengertian.
7. Saya tidak menghakimi apa yang dikatakan si pembicara sebelum dia selesai bicara.
8. Saya dapat tersinggung dengan mudah oleh teman bicara yang tidak dapat mengekspresikan diri mereka (sendiri) dengan jelas.
9. Saya tahu bahwa sangat susah untuk bersikap tertarik pada pembicara yang sangat membosankan
10. Jika saya tidak mengerti pada pembicaraan yang berkata, saya katakan saja apa yang seharusnya mereka lakukan.






4. Komunikasi efektif ? Jadilah pembicara Asertif !
Bagaimana menjadi pembicara yang efektif ?
Ada tiga macam perilaku berbicara dalam komunikasi yakni: perilaku agresif, perilaku pasif dan perilaku asertif.
Perilaku berbicara agresif adalah cara berbicara yang bersifat konfrontasi, keras dan kasar. Si pembicara tidak tertarik pada apa yang dikatakan pendengar. Sedangkan perilaku pasif adalah kebalikan dari agresfi. Si pembicara berusaha menyenangkan lawan bicara, cenderung berbicara secara halus, khawatir melakukan kesalahan. Perilaku berbicara asertif adalah berbicara secara langsung, jujur, dan berorientasi pada tujuan, menggunakan kemampuan mendengar aktif. Perilaku asertif cenderung membina sesuatu dalam hubungan positif jangka panjang, saling menghorm,ati dan saling memuaskan kepentingan lawan bicara.
Contoh perilaku berbicara
Perilaku bicara Perilaku non verbal Perilaku verbal
Agresif Bicara keras dan cepat menatap mata pembicara adalah sikap kasar ”lakukan sesuai dengan perintah”
Pasif Bicara pelan, terlihat gugup, gelisah ”anu, ini hanya menurut saya, lho....”
Asertif Santai, percaya diri, cocok dengan orang lain ”Menurut saya lebih baik begini. Bagaimana menurut Anda?”

GOSIIP.........Bagaimana terjadinya ??
Permainan Bisik Berantai
Fasilitator (guru pembimbing) akan membuat beberapa kalimat yang berisi pesan tertentu, sebagai soal/kuis dalam permainan ini. Buatlah kelompok yang terdiri dari kurang lebih 10 orang. Buatlah posisi berbaris belakang (berbanjar). Bisikanlah soal/kuis dari fasilitator anda tersebut mulai dari anggota pertama sampai terakhjhir. Anggota terakhir melapotkan hasil bisikan soal/kuis tersebut kepada fasilitator. Apa yang terjadi ? Pengurangan, penambahan atau pembelokkan pesan ?
Lakukan 2-3grup secara bersamaan.







Tugas 5
Beberapa orang diminta tampil ke depan kelas secara bergiliran, untuk menyampaikan gagasan dalam bentuk pidato singkat (dalam waktu 3-5 menit). Sementara itu, yang mendengarkan balik menyampaikan apa yang disampaikan temannya semula sebagai feed back/umpan balik (dalam waktu 3-5 menit)







Kunci komunikasi efektif
Anda ingin berbicara asertif ?
Pertimbangkanlah saran-saran berikut ini :
Bentuklah gagasan anda dengan tenanng dan langsung, hubungkan dengan dukungan si pendengar
Praktekan kemampuan mendengar yang baik
Kenalilah dengan siapa anda berbicara dan apa yang mereka ketahui
Mengerti mengapa anda berbicara
Mengerti apa yang anda katakan
Mengetahui dimana dan kapan waktu paling tepat untuk berbicara
Selidikilah diri anda dengan sederhana
Selidikilah diri anda dengan empati
Selidikilah diri anda dengn informasi
Selidikilah diri anda dengan kooperatif

Pada kegiatan 1 ”komunikasi”, kecakapan hidup yang dapat dikembangkan adalah :
1. kecakapan komunikasi : mendengarkan, berbicara dan menulis
2. kecakapan bekerja sama : kecakapan sebagai teman kerja/belajar yang menyenangkan.



















PENGGALAN IV

A. PENDAHULUAN
Bimbingan dan konseling merupakan suatu wadah yang memberikan layanan-layanannya untuk membantu siswa yang membutuhkan layanan tersebut. Layanan bimbingan dan konseling meliputi beberapa aspek yaitu aspek pribadi, sosial, belajar da kerie. Dalam setiap layanan yang diberikan terdapat fungsi bimbingan antara lain : fungsi pencegahan, fungsi pemeliharaan, fungei pengembangan dan masih banyak lagi.
Untuk mewujudkan tujuan bimbngan dan konseling yaitu perkembangan siswa optimal, maka diperlukan suatu kerjasama dari berbagai pihak baik konselor (guru BK), siswa pihak sekolah, orang tua siswa dan semua pihak yang bersangkutan.
Dalam modul ini akan dijelaskan mengenai bagaimana siswa mengetahui cara mengatasi kelupaan dalam belajar. Setiap siswa kemungkinan memiliki kelupaan yang berbeda-beda. Ada siswa yang mudah ingat dan ada pula siswa yang mudah lupa. Mengatasi kelupaan merupakan layananan dalam bimbingan dan konseling dan mempunyai fungsi pemeliharaan dan pengembangan. Cara mengatasi lupa ini dapat membantu siswa dalam kegiatan belajar. Lupa merupakan suatu keadaan yang manusiawi dimana ada sesuatu yang lepas dari ingatan atau tidak dipikirkan (ingatan) lagi karena faktor waktu. Maka dari hal tersebut, siswa perlu mengetahui kaidah-kaidah lupa, ketentuan mengingat pelajaran, melatih ingatan, cara mengatasi kesukaran belajar dan cara mengatasi kelupaan dalam belajar. Dengan mengetahui materi-materi tersebut, siswa dapat lebih memahami dan lebih mudah dalam mengatasi cara kelupaan dalam belajar.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

C. STANDART KOMPETENSI
 Memahami dan mengatasi kelupaan dalam belajar.
 Mengenali penyebab kelupaan
 Mengatasi kelupaan dalam belajar
 Mengembangkan teknik menghafal yang sesuai.

D. INDIKATOR KOMPETENSI
 Siswa mampu menyebutkan beberapa hasil penelitian tentang lupa
 Siswa mampu untuk menyebutkan beberapa kaidah tentang lupa
 Siswa menjelaskan beberapa ketentuan dalam mengingat pelajaran
 Siswa mampu menyebutkan cara mengatasi kelupaan dalam belajar.
 Menjelaskan cara melatih ingatan yang kuat.

E. PRASYARAT


Adapun syarat untuk memahami modul ini adalah siswa diharapkan membaca materi terlebih dahulu, dengan membaca materi Cara Mengatasi Kelupaan Dalam Belajar. Hal ini dimaksudkan agar siswa mengerti dan akhirnya dapat menerapkan (mengaplikasikan) cara mengatasi kelupaan yang baik untuk dirinya sehingga tujuan di dalam hidupnya tercapai.

F. RENCANA PEMBELAJARAN
Rencana belajar merupakan serangkaian rencana kegiatan yang akan kamu lakukan pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung :
Jenis kegiatan : membaca, menulis, diskusi,
mengerjakan latihan

Hari / Tanggal :
Tempat pelaksanaan :
Alokasi waktu :
Hasil yang dicapai :























MENGATASI KELUPAAN DALAM BELAJAR

A. Definisi Lupa

Lupa merupakan suatu keadaan dimana ada hal-hal yang lepas dari ingatan atau tidak dipikirkan (ingatan) lagi karena faktor-faktor waktu yang sudah lama. Lupa juga dapat berarti tidak sadar, lalai atau tidak teringat akan suatu hal.
Menurut beberapa psikolog dalam penelitian tentang lupa yang berkaitan dengan pelajaran antara lain melakukan percobaan dan penelitian yang dilaksanakan terhadap beberapa siswa dengan mengadakan pembagian terhadap materi pelajaran ke dalam dua kelompok besar, yaitu :
1) Subyek praktis
Subyek praktis merupakan suatu ilmu atau pelajaran yang lebih banyak memuat ilmu praktis atau praktek, sehingga kebanyakan siswa melakukan suatu hal atau kegiatan yang berbentuk visual untuk mempelajarinya, seperti prakarya, pemakaian bilangan-bilangan, alat-alat tulis menulis, menggambar, ilmu bedah, menjahit dan yang serupa. Terbukti bahwa pelajaran untuk seperti ini dapat melekat lebih kuat, sukar untuk dilupakan, terlebih bila disertai dengan banyak latihan pada jam-jam praktek, sehingga betul-betul menguasai. Bila seorang siswa sudah menguasai betul, maka dia akan tetap ingat walaupun tidak dipelajari dalam jangka waktu yang lama.


2) Subyek teoritis
Subyek teoritis merupakan suatu ilmu atau pelajaran yang lebih menekankan pada teori, sehingga siswa dituntut untuk lebih banyak membaca dan mengingat. Subyek teoritis mencakup banyak bagian dari angka-angka hitungan, nama-nama orang, macam-macam hukum, teori-teori dan sebagainya. Ternyata dalam subyek teoritis ini yang pertama kali kita lupakan adalah nama-nama orang, nama-nama tempat, nama benda dan sifatnya dan terakhir cara kerja atau karya-karyanya.

B. Kaidah-kaidah Lupa
Menurut para ilmuwan dan psikolog, kaidah lupa dibagi menjadi 7 bagian, antara lain :
1) Kadar pengetahuan yang terlupakan berbanding terbalik dengan frekuensi ulangan pelajaran yang dilakukan. Dengan kata lain semakin sering kita mengulang pelajaran dengan waktu yang terpisah, semakin sedikit pelajaran yang terlupakan.
2) Pendalaman materi ketika belajar akan mempercepat hafalan dan memperlambat kelupaan
3) Pelajaran akan cepat lupa akibat rancunya materi yang kita hafalkan
4) Mengulang kembali pelajaran setelah hafal adalah faktor utama untuk melekatkan pengetahuan dan mengatasi kelupaan.
5) Lupa sering disebabkan oleh ketidaksehatan badan seperti kurang tidur atau jeleknya percernaan dan kegelisahan jiwa.
6) Pelajaran yang baru dihafal sekali akan hilang dari ingatan sejak hari kesatu sampai ketiga dengan kadar yang berbeda untuk satu orang yang lainnya menurut kemampuan otaknya masing-masing.
7) Pelajaran yang sudah dihafal kemudian lupa, akan dapat diingat kembali dalam waktu yang singkat dengan mengadakan ulangan, hal ini dinamakan hukum efesiensi waktu.

C. Ketentuan Mengingat Pelajaran
Ada beberapa ketentuan-ketentuan yang harus kita pahami, apabila ingin dapat mengingat pelajaran dengan baik. Adapun ketentuannya, antara lain :
1) Mengingat semua pelajaran dengan memperhatikan hubungan antara pokok pikiran satu bab dengan bab lainnya dalam satu mata pelajaran.
2) Mengingat pokok-pokok pelajaran sambil memperlihatkan hubungan dengan pelajaran yang terdahulu. Hal ini akan memudahkan dan menguatkan hafalan.
3) Hindari menghafal tanpa memahaminya, karen kualitas hafalan seperti ini rendah. Sebaliknya jangan merasa cukup memahami pelajaran tanpa berusaha untuk menghafalnya.
4) Materi pelajaran bahasa dan ilmu pengetahuan umum, banyak membutuhkan hafalan dan bacaan yang berulang-ulang.
5) Ketika menghafal buatlah waktunya terpisah akan tetapi berjarak dekat
6) Hafalkan pelajran dengan cara yang akan digunakan nantinya.
7) Jangalah menghabiskan waktu untuk menghafal yang tidak produktif.


D. Cara Mengatasi Kelupaan Dalam Belajar
1) Jangan belajar pada waktu pikiran kacau
Hal yang demikian ini tidak akan membantu melekatkan materi pelajaran, sebaliknya justru akan merancukan sehingga terkesan sia-sia. Belajar dengan pikiran kacau membuat proses belajar tidak efisien.
2) Belajar dengan teratur
Banyak siswa yang belajar dengan tidak teratur, mereka menghafal banyak materi pelajaran secara terus menerus tanpa ada waktu senggang untuk istirahat antara satu pelajaran dengan pelajaran lainnya. Dengan demikian seluruh pelajaran akan tercampur dalam kepala, sehingga sulit untuk diingat kembali secara utuh. Sebaiknya belajar dilakukan secara teratur, satu pelajaran demi satu pelajaran diselesaikan secara terpisah, sehingga tidak terjadi kerancuan.
3) Mengulang pelajaran dalam waktu berselang
Mengulang pelajaran dan hafalan dengan waktu yang berselang, akan sangat membantu dalam meletakkan pengetahuan dalam otak dan mengatasi kelupaan. Semakin sering kita mengulang maka semakin kuat ingatan kita
4) Ketegangan dan kegelisahan jiwa
Ketegangan dan kegelisahan jiwa saat belajar akan membantu mempercepat proses kelupaan. Sebaiknya cobalah untuk menyelesaikan terlebih dahulu segala masalah yang dapat mengganggu ketenangan pikiran. Apabila terjadi ketegangan dapat dilakukan relaksasi terlebih dahulu sebelum memuali belajar, sehingga dapat menghafal dengan penuh konsentrasi.

5) Konsentrasi
Konsentrasi dan perhatian disaat belajar adalah faktor utama dalam mengatasi kelupaan
6) Variasi cara menghapal
Setiap individu memiliki cara yang berbeda-beda dalam menghafal. Semakin banyak variasi cara menghafal ikut membantu mengatasi kelupaan. Hal ini disebabkan karena dapat meletakkan pengetahuan dalam otak dengan bentuk tertentu hingga mudah untuk mengingat kembali.
7) Jangan meremehkan pelajaran
Faktor utama penyebab lupa seerta melemahnya ingatan adalah melalaikan pelajaran dan meremehkan pelajaran

E. Melatih Ingatan
Ada empat cara melatih ingatan agar lebih kuat, diantaranya :
1) Memperhatikan keterangan dan memahami pelajaran dengan mengaitkan hubungan antara bagian-bagian pelajaran yaitu dengan cara membaca keseluruhan, selanjutnya mengulanginya beberapa kali.
2) Berlomba menjawab soal-soal diwaktu kosong dengan teman-teman
3) Melakukan pendalaman dengan berbagai variasinya, sambil mengulang bacaan secara cepat pada setiap kesempatan
4) Melatih kekuatan pengamatan dengan membiasakan diri memperhatikan segala sesuatu dengan semangat. Dengan menumbuhkan kekuatan mengamati hasilnya akan lebih baik dari pada usaha menghafal dengan berbagai bentuknya.
F. Cara Mengatasi Kesukaran Belajar
1) Belajar secra sistematis dan cukup menyediakan waktu
2) Belajar berdasarkan pengalaman, pemahaman diri mengenai materi atau suatu hal yang dapat mendukung proses belajar
3) Mengadakan latihan-latihan yang bersifat rutin, sehingga taraf pengetahuan siap
4) Mengadakan latihan-latihan yang bersifat ”problem solving” menuju ”insight”.
5) Memahami kesalahan-kesalahan yang telah dibuat dalam menyelesaikan soal-soal
6) Merangkum bagian-bagian informatoris sebagai pegangan untuk berpikir teratur dan kaya
7) Mengulangi tiap-tiap rangkuman itu sampai bertaraf pengetahuan siap
8) Kadang-kadang membaca literatur lengkap (buku pelajaran) dan bila mungkin literatur lain sebgai bahan perbandingan












G. Evaluasi

LATIHAN 1
1. Para psikolog mengadakan penelitian tentang lupa yang berkaitan dengan pelajaran. Mereka membagi pelajaran ke dalam dua kelompok besar, yaitu :
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
2. Sebutkan macam-macam subyek praktis :
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
3. Sebutkan hal-hal yang menyangkut subyek teoritis :
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
4. Sebutkan kaidah-kaidah lupa? Jelaskan!
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
5. Sebutkan cara mengatasi kelupaan dalam belajar :
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................


6. Jelaskan empat cara untuk melatih ingatan yang kuat!
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
7. Bagaimana mengatasi kelupaan dalam belajar ? Sebutkan empat macam !
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
8. Bagaimana cara mengatasi keksukaran belajar guna memperlancar proses daya ingat ? Sebutkan empat macam !
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................















LATIHAN 2
Kuis Gaya Menghafal/Belajar

Petunjuk : Bacalah setiap item pernyataan di bawah ini dengan teliti kemudian berilah tanda cek () pada setiap kolom yang tersedia sesuai dengan keadaan diri anda!
Skala penilaian SS (Sangat Sesuai) Skor 5
S (Sesuai) Skor 4
TP (Tidak pasti/kadang-kadang) Skor 3
TS (Tidak Sesuai) Skor 2
STS (Sangat Tidak Sesuai) Skor 1
No Pernyataan SS S TP TS STS
1. Apabila guru memberikan penjelasan saya memehaminya dengan baik
2. Saya senang belajar dengan cara melakukan sesuatu di kelas
3. Saya mempelajari sesuatu dengan lebih baik jika saya membaca apa yang ditulis oleh guru di papan tulis
4. Saya belajar lebih baik jika seseorang memberitahu saya bagaimana cara melakukan sesuatu
5. Saya belajar dengan lebih baik melakukan sesuatu di kelas
6. Saya lebih bisa mengingat penjelasan guru di kelas dari pada apa yang saya baca
7. Jika saya membaca panduan/teks, saya mengingatnya dengan baik
8. Saya lebih memahami sesuatu dengan membaca instruksi atau panduan
9. Saya merasa senang melakukan eksperimen di kelas
10. Saya dapat belajar lebih baik dengan membuat lukisan sewaktu mempelajari sesuatu
11. Saya belajar lebih baik sewaktu guru menyampaikan penjelasan
12. Saya lebih memahami sesuatu jika saya mengambil bagian dalam kegiatan itu
13. Saya belajar dengan lebih baik jika saya mengambil bagian dalam kegiatan itu
14. Saya belajar dengan baik jika membaca daripada mendengar sesuatu
15. Saya mempelajari sesuatu dengan lebih baik jika saya membaca buku teks daripada mendengar pebjelasan guru

Setelah anda selesai mengisi pernyataan di atas lanjutkan dengan mengisikan skor yang telah anda peroleh pada lembar skor di bawah ini untuk mengetahui kecenderungan gaya menghafal atau belajar anda dalam mengatasi kelupaan. Setelah anda memasukkan skor, jumlah keseluruhan skor dan kalikan 2.
VISUAL AUDITORIAL KINESTETIK
Pernyataan Skor Pernyataan Skor Pernyataan Skor
No. 3 No.1 No.2
No.7 No.4 No.5
No.8 No.6 No.9
No.14 No.11 No.10
No.15 No.13 No.12
Jumlah Jumlah Jumlah
Skor=jumlahx2 Skor=jumlahx2 Skor=jumlahx2
Penskoran
38-50 : gaya menghafal utama/tinggi
25-37 : gaya menghafal kedua/sedang
0-24 : gaya menghafal akhir/rendah

1. Sesuai hasil perhitungan, saya termasuk siswa dengan gaya menghafal
 Gaya menghafal visual sebagai gaya belajar............................
 Gaya menghafal auditorial sebagai gaya belajar.......................
 Gaya menghafal kinestetik sebagai gaya belajar......................
2. Setelah mengetahui gaya menghafal saya, rencana lanjutan dalam belajar saya ......................................................................
..........................................................................................................................................................................

Hari/Tanggal Evaluasi Catatan Guru BK Tanda Tangan



PENGGALAN V

A. PENDAHULUAN
Bimbingan dan konseling merupakan suatu wadah yang memberikan layanan-layanannya untuk membantu siswa yang membutuhkan layanan tersebut. Layanan bimbingan dan konseling meliputi beberapa aspek yaitu aspek pribadi, sosial, belajar dan kerier. Dalam setiap layanan yang diberikan terdapat fungsi bimbingan antara lain : fungsi pencegahan, fungsi pemeliharaan, fungsi pengembangan dan masih banyak lagi.
Untuk mewujudkan tujuan bimbingan dan konseling yaitu perkembangan siswa optimal, maka diperlukan suatu kerjasama dari berbagai pihak baik konselor (guru BK), siswa pihak sekolah, orang tua siswa dan semua pihak yang bersangkutan.
Dalam modul ini akan dijelaskan mengenai bagaimana mengenali dan memahami bakat, minat, nilai, kepribadian dan kecerdasan emosional yang dimiliki seseorang sebagai persiapan untuk memasuki dunai kerja. Setiap manusia nantinya akan memasuki dunia kerja, bagaimana setiap orang menyiapkannya tergantung pada kemampuan diri, bakat dan minat seseorang. Dalam modul ini siswa diharapkan dapat menyatakan dengan jelas pilihan pekerjaan yang diinginkan; dapat memahami potensi dirinya dan dapat mengarahkan diri untuk mencapai cita-cita tersebut. Dalam mempersiapkan diri memasuki dunia kerja siswa dihadapkan pemahaman diri yang mantap sehingga pilihan pekerjaan yang diinginkan sesuai dengan potensi dirinya. Dalam modul ini juga siswa diharapkan mampu mengatasi hambatan yang dialami secara tepat, memecahkan masalah kelompok secara tepat, siswa dilatih membiasakan diri mengatasi masalahnya sendiri, sehingga apa yang dicita-citakan siswa tercapai sesuai dengan minat dan kemampuan diri yang berguna dalam menentukan masa depannya.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN







C. STANDART KOMPETENSI
Membantu mengeksplorasi kemampuan/bakat, minat, kepribadian, dan kemampuan emosionalnya dalam rangka memahami diri dalam kaitannya dengan persiapan memasuki dunia kerja
D. INDIKATOR KOMPETENSI










E. PRASYARAT
F. RENCANA PEMBELAJARAN
Rencana belajar merupakan serangkaian rencana kegiatan yang akan kamu lakukan pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung :
Jenis kegiatan : membaca, menulis, diskusi,
mengerjakan latihan

Hari / Tanggal :
Tempat pelaksanaan :
Alokasi waktu :
Hasil yang dicapai :




Baca Selengkapnya...

GANJA

Baca Selengkapnya...

KECERDASAN EMOSI DAN PENGENDALIAN DIRI

Emosi merupakan suatu pengalaman yang nyata dan disertai dengan penyesuaian diri dalam diri seseorang yang berkaitan dengan

1. Pendahuluan
Emosi merupakan suatu pengalaman yang nyata dan disertai dengan penyesuaian diri dalam diri seseorang yang berkaitan dengan mental, dan fisik yang berwujud suatu tingkah laku yang nampak serta semua jenis perasaan yang ada dalam diri seseorang, emosi memiliki peran yang sangat besar dalam dinamika jiwa dan mengendalikan tingkah laku seseorang.
Secara teoritis emosi dokembangkan sejak Charles Darwin, dalam kehidupan sehari-hari emosi identik dengan rasa marah, perilaku agresif atau ungkapan perasaan yang meledak-ledak. Manusia mencoba mengenali emosi yang muncul dengan membedakan antara emosi yang positif dan emosi yang negatif yang sudah dijelaskan pada halaman sebelumnya.
Orang-orang yang tidak bahagia umumnya lebih sibuk dengan diri sendiri, dan merekalah orang yang rentan terhadap kehilangan (depresi), sering diliputi rasa sedih, kadang bersifat kurang bersahabat. Sehingga masalah yang muncul ketika diliputi masalah emosi negatif seperti rasa takut (fear), cemas (anxiety), sedih (sadness), rasa tertekan/kehilangan (depresi), kecewa berat (frustasi), marah (anger), muak/jijik (disgust).














Untuk dapat mempelajari, memahami, dan menguasai modul ini kalian harus membaca materi yang akan diulas lebih lanjut pada kegiatan pembelajaran pada halaman berikutnya. Agar lebih memahaminya terlebih dahulu lakukan dan pahamilah syarat-syarat sebagai berikut :
1. Tuntaskan semua modul semester ganjil jangan ada satu modulpun yang tertinggal, ingat.... ketinggalan satu modul berarti ketinggalan materi;
2. Bawalah buku/sumber pembelajaran lain yang relevan dengan materi ketika proses pembelajaran berlangsung,Cobalah mencari berbagai sumber pembelajaran lain yang relevan dengan materi baik di Perpustakaan Sekolah, Internet, Media Massa atau Media lainnya;
3. Lakukan diskusi kelompok kecil ( teman sebangku ) yang menyangkut materi pembelajaran, dengan demikian anda dapat berintrospeksi diriuntuk mengenal emosi positif dan negatif dalam diri anda.
4. Dengan memahami modul ini kalian memiliki kemampuan untuk mengenal dan memahami diri sendiri, orang lain dan lingkungan sekitar dengan mengelola emosi secara produktif.




3. Petunjuk Penggunaan Modul


 Penjelasan bagi Siswa
• Pelajari dengan seksama modul ini agar kalian dapat memahami dan mampu menerapkan ” Kecerdasan Emosi dan Pengendalian Diri ” hal tersebut akan sangat bermanfaat bagi kalian untuk pengembangan diri bersosialisasi di lingkungan dimanapun berada secara efektif. Jangan lupa lakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Berdoalah terlebih dahulu ( minimal Basmallah ) atau sesuai dengan keyakinan yang kalian anut, agar diberikan kemudahan jalan dan pikiran untuk bisa mempelajari dengan mudah;
2. Bacalah dengan serius dan santai ( minimal 2 kali membaca ) secara berurutan dari kata pengantar sampai materi pembelajaran;
3. Buat dan isilah rencana pembelajaran yang terdapat dalam modul agar kalian dapat mengkonsultasikan apabila mendapatkan kesulitan;
4. Laksanakan semua kegiatan sesuai rencana pembelajaran yang kamu buat sendiri;
5. Kerjakan dan lengkapi semua tugas pada halaman yang telah disediakan dengan jelas dan benar tanpa ada tugas yang tertinggal sebab dapat menghambat kalian untuk mengikuti evaluasi dan menyelesaikan modul berikutnya;
6. Ingat kerjakan secara mandiri tanpa harus melihat milik orang lain untuk mengukur kemampuan kalian dalam penguasaan modul.
 Peran Guru
1. Membimbing dalam proses kegiatan belajar mengajar;
2. Membantu kalian dalam mencari sumber pembelajaran yang relevan dengan materi;
3. Membimbing kalian apabila mengalami kesulitan dalam mempelajari, dan memahami materi modul;
4. Melakukan penilaian terhadap tugas-tugas yang ada dalam modul;
5. Melakukan refleksi pembelajaran bersama-sama dengan siswa.



4. Tujuan Pembelajaran


Tujuan dari pembelajaran ini diharapkan kalian memiliki pemahaman dan kematangan dalam mengenal dan mampu mengembangkan emosi secara konstruktif. Pelajarilah modul ini secara seksama dan sungguh-sungguh agar kalian dapat mengetahui:
 Pengertian Emosi
 Karakteristik dan Klasifikasi Emosi
 Pengertian Kecerdasan Emosi
 Pemahaman Pengendalian Diri
 Mengapa Harus Mengendalikan Diri dan Bagaimana Mengendalikan Diri
 Meningkatkan Kepercayaan Diri Emosional dan Mengenal Teknik Relaksasi


5. Kompetensi









6. Indikator

 Siswa mampu menjelaskan pengertian emosi
 Siswa memiliki kemampuan untuk mengenal karakteristik dan klasifikasi emosi
 Siswa mampu menjelaskan pengertian kecerdasan emosi dan menerapkan cara pengendalian diri dalam kehidupan sehari-hari
 Siswa memiliki kemampuan meningkatkan kepercayaan diri emosional dan mengenal teknik relaksasi


7. Rencana Belajar

KECERDASAN EMOSI DAN PENGENDALIAN DIRI


















Uraian materi
A . Pe ngertian Emosi
Emosi merupakan suatu pengalaman yang nyata dan disertai dengan penyesuaian diri dalam diri seseorang yang berkaitan dengan mental, dan fisik yang berwujud suatu tingkah laku yang nampak serta semua jenis perasaan yang ada dalam diri seseorang, emosi memiliki peran yang sangat besar dalam dinamika jiwa dan mengendalikan tingkah laku seseorang. Samsu Yusuf mencontohkan sebagai berikut:
1. Emosi dapat memperkuat semangat. Apabila seseorang merasa puas dan senang atas hasil yang
dicapai.
2. Emosi dapat melemahkan semangat. Apabila timbul rasa kecewa atas kegagalan.
3. Emosi dapat menghambat atau mengganggu konsentrasi belajar, ketika ada kegagalan. Ketegangan perasaan, misalnya gugup.
4. Emosi mengganggu penyesuaian sosial, misalnya iri hati dan cemburu.
5. Suasana emosional yang dialami masa kecil, akan mempengaruhi sikapnya baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain.


B. Karakteristik dan Klasifikasi Emosi
Sebagai gejala kejiwaan emosi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. bersifat subjektif
2. fluktuatif (naik turun tidak tetap)
3. banyak bersangkutan dengan pengenalan indrawi

Emosi dapat dipilih menjadi dua kelompok yaitu:
1. Emosi sensori yaitu emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar terhadap tubuh, misalnya: rasa dingin, manis, dingin, sakit, lelah, lapar, kenyang dan lain-lain.
2. Emosi psikis, emosi yang disebabkan oleh alasan-alasan kejiwaan yakni:
• Perasaan intelektual , yaitu rasa yang berkaitan dengan kebenaran contohnya gembira memperoleh sesuatu yang benar, puas atas suatu karya ilmiah.
• Perasaan sosial misalnya rasa solidaritas, empati, simpati, kasih sayang.
• Perasaan keindahan (estetis) misalnya kagum, terpesona, dan lain-lain.
• Perasaan susila, berkaitan dengan nilai baik dan buruk (etika) contoh rasa bersalah, rasa tentram, rasa bertanggung jawab dan lain-lain.
• Perasaan ketuhanan, rasa mengenal memiliki Tuhan, naluri keagamaan.

Beberapa bentuk emosi
 Perasaan marah, disebabkan:
a. Sifat seseorang yang mudah marah (tempramental) dalam setiap kali bersikap, bertingkah laku, dan kebiasaan setiap hari dengan kata lain sifat dasar seseorang mudah marah dan tersinggung.
b. Adanya aturan atau standart yang dipegang teguh dan dilanggar orang lain.
c. Merasa terganggu karena diusik orang lain dalam melakukan sesuatu hal tertentu.
d. Merasa diperlakukan kurang adil.

 Takut
Merupakan perasaan dalam diri seseorang karena tidak adanya keberanian dalam diri untuk menunjukkan atau tampil. Adapun perasaan takut disebabkan:
a. Merasa kurang percaya diri karena kemampuan dalam diri memiliki kekurangan dalam diri sehingga tidak adanya kemampuan untuk menunjukkan dirinya dimuka umum.
b. Menghadapi orang-orang yang masih asing atau baru.
c. Adanya sesuatu hal yang membuatnya merasa tidak nyaman, tenang, dan terancam.

 Cemas, merupakan suatu sifat manusia yang berkaitan dengan kekhawatiran dalam menghadapi suatu persoalan tertentu, hal ini diikuti dengan perasaan takut, keluar keringat dingin, meremas-remas jari-jari, seringya mengambil napas panjang, dan gemetaran.

 Gembira, merupakan suatu luapan emosi/perasaan dalam diri dengan ditunjukkan dengan sikap, dan wajah yang ceria dan senang, misalnya karena berhasil dalam sesuatu hal.

 Sedih, merupakan perasaan seseorang karena merasa kehilangan atau suatu peristiwa yang menyebabkan seseorang mengeluarkan air mata.

C. Pengertian Kecerdasan Emosi
Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk memotivasi dan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan hubungannya dengan orang lain.
Kecerdasan emosi (EQ) semakin perlu dicermati karena kehidupan manusia semakin komplek. Hal ini rupanya membawa dampak yang buruk terhadap kehidupan emosional seseorang. Hasil survey Daniel Goleman menunjukkan kecenderungan yang sama diseluruh dunia, bahwa generasi sekarang lebih banyak mengalami kesulitan emosional dari pada generasi sebelumnya. Mereka lebih kesepian dan murung, lebih beringas dan kurang menghargai sopan santun, lebih gugup, mudah cemas, lebih meledak-ledak (impulsif dan regresif). Goleman juga menemukan bahwa banyak juga orang yang gagal dalam hidupnya bukan karena rendahnya kecerdasan intelektualnya, karena kurang memiliki kecerdasan emosional, sebaliknya sedikit orang yang berhasil dalam kehidupan meskipun IQ-nya rata-rata saja, tetapi kecerdasan emosionalnya tinggi.
Jeane Seagel mencontohkan beberapa kasus tentang peranan kecerdasan emosi terhadap seseorang:
1. kasus ina, menggambarkan orang yang IQ-nya rendah akibatnya ia sulit bergaul dan kesepian.
2. kasus hilman, IQ-nya tinggi tetapi EQ-nya rendah, ia hanya menjadi seorang reparasi alat panggang roti.
3. tono seorang dokter gigi yang sering ditinggalkan pasiennya dikarenakan cerewet dan sering bicara kasar. EQ sang dokter rendah sekali.

D. Pemahaman Pengendalian Diri
Tujuan akhir pengendalian diri adalah untuk mencapai kesuksesan/keberhasilan. Perjalanan hidup ini sangat dinamis, kadang berliku, menurun atau mendaki. Medan kehidupan yang demikian itu menuntut kita harus menguasai sejumlah kompentensi hidup, antara lain pengendalian diri.


E. Mengapa Harus Mengendalikan Diri
Mengapa Daniel Goleman (Ary Ginanjar, 2001) mengisahkan sebagai berikut:
Anak-anak usia 4 tahun di TK Standford diuji ketika memasuki sebuah ruangan. Dia atas disediakan kue marsh mallow. Anak boleh mengambilnya dan langsung memakannya. Tetapi bagi yang mau ‘’berpuasa’’ menahan waktu dalam waktu tertentu, maka ia akan dapat hadiah tambahan satu kue.
Empat belas kemudian, setelah anak-anak lulus SMA, didapati sebagai berikut:
Anak-anak sewaktu di TK langsung memakan kue, tidak menahan dulu, ternyata cenderung tidak tahan
menghadapi stress, mudah tersinggung, gampang terpancing untuk berkelahi.
Tiga puluh tahun kemudian, terbukti bahwa anak yang sewaktu TK tidak bisa menahan diri, setelah dewasa terlilat kecakapan kognitif dan emosinya rendah, sering kesepian, kurang dapat diandalkan, mudah hilang konsentrasinya, dan tidak sabar bila menghadapi stress hampir tidak terkendali. Tidak fleksibel menghadapi tekanan, dan mudah meledak-ledak emosinya (impulsif).

F. Bagaimana Mengendalikan Diri
1. Pengendalian Suasana Hati
Hati atau ‘’Qolbu” adalah pusat pikiran dan jiwa. Suasana hati sangat mudah berubah, sejalan dengan dinamika kehidupan yang dialami seseorang. Hati akan menentukan apakah seseorang menjadi mulia atau hina. Hati akan membimbing akal dan tubuh kita.

2. Pengendalian pikiran dan visi
Dimensi fikir akan membuahkan hasil/penentu sikap dan perilaku seseorang. Seseorang yang memiliki persepsi/pikiran benar (positif) akan membentuk suatu proses (aktivitas) yang benar juga (positif). Tentu hasil akhirnya juga benar (positif).






Pengendalian pikiran dapat dillakukan dengan mengawasi apa isi terbanyak dalam pikiran kita. Subjek apa yang mendominasi pikiran ???
Pikiran hanya sibuk pada diri sendiri, ini adalah indikator egoisme. Pikiran yang penuh dengan urusan uang dan uang berarti ini ada indikator materialistis. Cara lain untuk mengendalikan pikiran adalah dengan pikiran holistik, menyebutkan berfikir melingkar yaitu dengan berfikir dan mempertimbangan semua dimensi.

3. Pengendalian nafsu dan hasrat
Maslow menyebutkan bahwa motif-motf yang mendorong bertingkah laku adalah keinginan untuk memuaskan kebutuhan. Urutan kebutuhan manusia adalah

kebutuhan fisik (makan, minum, tempat tinggal) rasa aman, diterima, dicintai, diakui, ingin tahu, mendapat keindahan, dan aktualisasi diri.
Hasrat dan nafsu untuk memenuhi kebutuhan tersebut hendaknya tetap terkendali dengan dilandasi dengan nilai-nilai keimanan. Contoh: nafsu makan tidak terkendali dapat membawa petaka berupa penyakit tertentu, bahwa setiap apa yang kita makan akan dimintai pertanggungjawabannya di hari akhir halal dan harammnya. Lidah harus bisa mengendalikan supaya tidak memproduksi ucapan yang menyakitkan dan melecehkan diri sendiri serta orang lain.






Level 5


Level 4



Level 3


Level 2


Level 1


G. Meningkatkan Kepercayaan Diri Emosional

Kepercayaan diri emosional merupakan kepercayaan diri seseorang untuk yakin dan mampu memnguasai segenap sisi emosi yang ada dalam dirinya. Adapun kepercayaan diri emosional sebagai berikut:
 Keyakinan terhadap kemampuan untuk mengetahui perasaan sendiri
 Keyakinan terhadap kemampuan untuk mengungkapkan perasaan sendiri
 Keyakinan untuk menyatukan diri dengan kehidupan orang-orang lain, dalam pergaulan yang positif dan penuh pengertian
 Keyakinan terhadap kemampuan untuk memperoleh rasa sayang, pengertian, dan perhatian dalam segala situasi, khususnya disaat mengalami kesusahan atau kesulitan
 Keyakinan terhadap kemampuan mengetahui apa yang dapat disumbangkan pada orang lain.



Gejala-gejala yang ditunjukkan seseorang bila kepercayaan diri emosionalnya masih lemah ialah sering menumpulnya perasaan, binggung terhadap apa yang dirasakan, sering mengasingkan diri dalam pergaulan, lebih sering menyatakan ‘’Ya’’ sekedar hanya untuk menyenangmkan orang lain dan menjadi ‘’Yes man’’ dan cenderung subjektif dan berfikiran negatif.
Cara meningkatkan kepercayaan diri emosional seseorang adalah sebagai berikut:
 Belajar mengenali dan memutuskan perasaan sendiri
 Membiasakan diri untuk mengungkapkan perasaan kepada orang lain (yang dipercaya)
 Mencari dan menciptakan peluang untuk bersosialisasi. Semakin sering seseorang bersosialisasi dan tampil secara pribadi, semakin besar tumbuhnya kepercayaan diri dalam emosionalnya.





Kerjakan kuis ini dengan cepat! Anda tidak diperkenankan berfikir. Isilah pertanyaan berikut ini dengan memberi tanda (√ ) pada kolon TP, JR, KK, SR, SL. Jawablah secepat mungkin, jangan berhenti mengerakkan otot intelektual anda!
No Pernyataan TP JR KK SR SL
1. Merasa tersisih atau terabaikan mengganggu saya

2. Setelah melalukan sesuatu yang membuat saya malu, saya dapat mengakuinya
3. Saya akan merasa marah apabila tak dikenal bersikap kurang ramah kepada saya
4. Saya dapat menartawakan kelemahan-kelemahan saya

5. Saya mengutuki diri saya kalau melakukan kesalahan

6. Saya dapat mengakui ketidaksempurnaan saya tanpa merasa bersalah

7. Ketika seseorang marah kepada saya, maka rusaklah sisa hari saya

8. Saya mengalami beragam perasaan setiap hari, termasuk kesedihan, kemarahan dan ketakutan
9. Emosi saya membara menyebabkan saya lepas kendali

10. Saya selalu pusing tujuh keliling saat harus membuat keputusan, atau sering menunda-nunda membuat keputusan
11. Emosi membara orang lain menyebabkan saya merasa lepas kendali



JUMLAH SKOR
Jumlahkanlah masing-masing lalu beri skor:

Keterangan:
TP : Tidak Pernah (Skor 1)
JR : Jarang (Skor 2)
KK : Kadang-Kadang (Skor 3)
SR : Sering (Skor 4)
SL : Selalu (Skor 5)













Pengalaman mengendalikan diri
Buatlah sebuah tulisan /karangan yang berisi pengalaman nyata tentang mengendalikan diri yang pernah anda lakukan selama ini!
































Kelompokan atau identifikasi perasaan dalam diri anda yang pernah anda rasakan berdasarkan pengalaman diri dan orang lain atau berdasarkan wacana, yaitu perasaan positif dan perasaan negatif pada tabel yang sudah disediakan. (minimal empat puluh dalam mengidentifikasi perasaan positif dan negagtif).

No Perasaan Positif Perasaan Negatif
1.
2.
3.
4.
5.

















50. Senang
Bahagia
................... Sedih
Gembira
..................








Dari hasil identifikasi perasaan positif dan negatif pada tabel di atas, carilah lima definisi/pengertian, dan jabarkan penjelasannya pada tugas empat ini.

A. Perasaan Negatif
No Perasaan Negatif Definisi Perasaan Sumber Belajar
1. Cemas merupakan suatu sifat manusia yang berkaitan dengan kekhawatiran dalam menghadapi suatu persoalan tertentu, hal ini diikuti dengan perasaan takut, keluar keringat dingin, meremas-remas jari-jari, seringya mengambil napas panjang, dan gemetaran Modul BK
2.









3.















4.















5.



















B. Perasaan Positif
No Perasaan Positif Definisi Perasaan Sumber Belajar
1. Gembira merupakan suatu sifat manusia yang berkaitan dengan merupakan suatu luapan emosi/perasaan dalam diri dengan ditunjukkan dengan sikap, dan wajah yang ceria dan senang, misalnya karena berhasil dalam sesuatu hal Modul BK
2.









3.















4.















5.


























Bimbingan Pengembangan Pribadi
Latihan Mengendalikan Emosi Teknik Relaksasi


1. Pengantar
Secara teoritis emosi dokembangkan sejak Charles Darwin, dalam kehidupan sehari-hari emosi identik dengan rasa marah, perilaku agresif atau ungkapan perasaan yang meledak-ledak. Manusia mencoba mengenali emosi yang muncul dengan membedakan antara emosi yang positif dan emosi yang negatif yang sudah dijelaskan pada halaman sebelumnya.
Orang-orang yang tidak bahagia umumnya lebih sibuk dengan diri sendiri, dan merekalah orang yang rentan terhadap kehilangan (depresi), sering diliputi rasa sedih, kadang bersifat kurang bersahabat. Sehingga masalah yang muncul ketika diliputi masalah emosi negatif seperti rasa takut (fear), cemas (anxiety), sedih (sadness), rasa tertekan/kehilangan (depresi), kecewa berat (frustasi), marah (anger), muak/jijik (disgust).
Jika kita larut dalam emosi negatif dan tidak mampu mengelolanya, maka akan menjadi bumerang bagi kita dan masalah pada orang lain disekitar kita. Misalnya rasa takut, cemas, phobia, depresi dan stres yang berkepanjangan berakibat terhadap masalah psikologis munculnya gangguan kesehatan (psikosomatis).
Gambaran di atas memberikan dorongan kita untuk lebih mencermati emosi positif atau negatif yang muncul serta situasi, agar kita mampu mengelola emosi negatif meluaskan dan membangun emosi positif .




2. Teknik Relaksasi
Suatu cara untuk mengembangkan perilaku yang lebih menyenangkan dan mengembirakan khusunya untuk diri sendiri, adalah dengan terapi relaksasi yang bertujuan membangkitkan perasaan tenang. Adapun teknik relaksasi yang digunakan sebagai berikut:
 Prosedur relaksasi dengan melatih otot-otot yang tegang agar lebih relak dan tidak kaku (Progressive Relaxation).
 Meditation adalah prosedur klasik relaksasi dengan melatih konsentrasi/perhatian pada stimulus yang berulang (memusatkan perhatian/konsentrasi sebagai fokus perhatiannya yang dilakukan dengan menutup mata sambil duduk, mengambil posisi yang pasif dan berkonsentrasi dengan pernapasan yang teratur dan dalam serta dalam situasi yang tenang dan nyaman.

3. Penutup
Dalam pelatihan ini kita mengacu pada teknik relaksasi yang dikemukakan oleh Fredrickson (2000) yang meliputi latihan relaksasii, latihan imagery, latihan otot/fisik, latihan meditasi dan penemuan makna yang positif (bagaimana seseorang mengidentifikasi, menjelaskan kejadian-kejadian yang dialami sebagai hal positif yang harus dihadapi).
























Pelatihan Pengelolaan Emosi: Teknik Relaksasi
 Latihan Fisik
 Latihan Pengelolaan Tubuh
 Petunjuk Pelaksanaan Pernapasan
 Petunjuk Pelaksanaan Latihan ‘’Brain Gym’’
Baca Selengkapnya...