PROBLEM SOLVING

Problem solving adalah suatu pendekatan dalam menghadapi masalah. Problem solving juga merupakan suatu prosedur yang di dalamnya terdapat langkah-langkah yang harus diikuti dalam memecahkan sebuah masalah yang dihadapi seseorangKATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga dapat menyusun dan terselesaikannya modul bimbingan dan konseling
Modul bimbingan dan konseling ini disusun berdasarkan kurikulum KTSP yang menekankan dan mengembangkan kemampuan diri di dalam berbagai kegiatan belajar, sehingga siswa dapat memahami perkembangan akan potensi, kemampuan diri dan hambatan-hambatan yang ada dalam diri sendiri sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya yang berguna bagi masa depan siswa. Modul ini bertujuan agar siswa memahami diri dan lingkungannya, baik lingkungan keluarga, sekolah masyarakat dimana di lingkungan tersebut terjadi relasi sosial yang memungkinkan timbulnya permasalahan baru selaras dengan perkembangan usia siswa. Dengan diberikannya informasi-informasi yang ada di modul ini diharapkan siswa mempunyai kemampuan mengatasi hambatan-hambatan diri dengan pemahaman akan potensi, kemampuan diri dan minat sehingga bisa merencanakan masa depannya dengan baik.
Modul ini tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan dari berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian modul ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini, maka dari itu penulis berterima kasih dengan adanya saran dan kritik yang membangun untuk penyempurnaan modul ini.


Malang,


Penulis

DAFTAR ISI



Kata pengantar ............................................................ i
Daftar isi .................................................................... ii
A. Pendahuluan .................................................... iii
B. Prasyarat ........................................................ iv
C. Petunjuk Penggunaan Modul ................................. iv
D. Tujuan Pembelajaran ......................................... v
E. Kompetensi ..................................................... v
F. Rencana Belajar ................................................ v
Materi :
A. Mengatasi Masalah (Problem Solving)........................... 1
B. Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan............................. 7
C. Komunikasi.......................................................... 13
D. Mengatasi Kelupaan Dalam Belajar.............................. 19
E. Pemahaman Diri Untuk Memasuki Dunia Kerja................ 28
Daftar Rujukan ............................................................ 48











A. PENDAHULUAN

Bimbingan dan konseling merupakan suatu wadah yang memberikan layanan-layanannya untuk membantu siswa yang membutuhkan layanan tersebut. Layanan bimbingan dan konseling meliputi beberapa aspek yaitu aspek pribadi, sosial, belajar dan kerier. Dalam setiap layanan yang diberikan terdapat fungsi bimbingan antara lain : fungsi pencegahan, fungsi pemeliharaan, fungsi pengembangan dan masih banyak lagi.
Modul Bimbingan Konseling adalah salah satu bentuk layanan bimbingan yang dalam setiap pembahasan materinya selalu diakhiri dengan tugas-tugas penerapan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari, berupa perubahan sikap sehari-hari.perubahan sikap yang bermakna tersebut sama dengan budi pekerti mulia. Penerapan budi pekerti merupakan proses pembiasaan yang terus menerus sehingga akhirnya membudaya.
Dalam modul ini berisi materi mengenai mengatasi masalah (problem solving), menumbuhkan jiwa kepemimpinan, komunikasi, mengatasi kelupaan dalam belajar dan pemahaman diri untuk memasuki dunia kerja. Dalam modul ini siswa diharapkan dapat menyatakan dengan jelas apa yang potensi-potensi yang dimiliki dan dapat mengembangkannya secara optimal sehingga apa yang dicita-citakan siswa tercapai sesuai dengan minat dan kemampuan diri yang berguna dalam menentukan masa depannya.
Untuk mewujudkan tujuan bimbingan dan konseling yaitu perkembangan siswa optimal, maka diperlukan suatu kerjasama dari berbagai pihak baik konselor (guru BK), siswa pihak sekolah, orang tua siswa dan semua pihak yang bersangkutan.



B. PRASYARAT



C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Agar siswa berhasil menguasai dan mampu menerapkan materi didalam modul ini , maka bacalah dengan cermat dan ikuti petunjuk berikut ini dengan baik, diantara sebagi berikut :

 Bacalah do’a terlebih dahulu sesuai dengan keyakinanmu agar diberikan kemudahan dalam mempelajari materi ini.
 Bacalah materi ini dengan serius, santai, dan tenang sehingga kamu dapat mencapai penguasaan materi secara optimal.
 Kerjakan secara mandiri tanpa harus menunggu teman, dengan belajar mandiri kamu dapat termotivasi mengerjakan lebih baik secara maksimal sesuai dengan kemampuan kamu sendiri tanpa melihat pekerjaan teman.
 Kerjakan lembar kegiatan siswa yang sudah disediakan pada lembar berikutnya secara sungguh-sungguh dengan memberikan isian secara lengkap.
 Untuk mendukung penguasaan siswa yang lebih luas kamu bisa menggunakan sumber belajar lainnya, misalnya buku bacaan, majalah, telvisi dan media yang lainnya.



D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa dapat mengetahui cara komunikasi yang
efektif, kesadaran diri, menghilangkan
kemalasan, memupuk rasa percaya diri, cita-cita
hambatan dan cara mengatasinya dan dunia
pergaulan dalam kegiatan belajar sehari-hari,
sehingga mencapai hasil yang diinginkan.


E. KOMPETENSI










F. RENCANA BELAJAR

Rencana belajar merupakan serangkaian rencana kegiatan yang akan kamu lakukan pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung :
Jenis kegiatan : membaca, menulis, diskusi,
mengerjakan latihan

Hari / Tanggal :
Tempat pelaksanaan :
Alokasi waktu :
Hasil yang dicapai :

PENGGALAN I

A. PENDAHULUAN
Bimbingan dan konseling merupakan suatu wadah yang memberikan layanan-layanannya untuk membantu siswa yang membutuhkan layanan tersebut. Layanan bimbingan dan konseling meliputi beberapa aspek yaitu aspek pribadi, sosial, belajar dan kerie. Dalam setiap layanan yang diberikan terdapat fungsi bimbingan antara lain : fungsi pencegahan, fungsi pemeliharaan, fungsi pengembangan dan masih banyak lagi.
Untuk mewujudkan tujuan bimbingan dan konseling yaitu perkembangan siswa optimal, maka diperlukan suatu kerjasama dari berbagai pihak baik konselor (guru BK), siswa pihak sekolah, orang tua siswa dan semua pihak yang bersangkutan.
Dalam modul ini akan dijelaskan mengenai bagaimana siswa menghadapi suatu masalah. Bagaimana siswa memecahkan suatu masalah yang dihadapi. Dalam modul ini, dijelaskan pengertian masalah, bagaimana menyikapi masalah dan langkah-langkah dalam memecahkan masalah.
Dengan mengetahui permasalahan yang dihadapi siswa dapat mengembangkan kematangan dalam pilihan karir dengan problem solving, mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, intelektual dan ekonomi dengan problem solving dan mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai.
Siswa dapat mengembangkan kecakapan hidup dengan problem solving diantaranya kecapakan memecahkan masalah, kecapakan mengambil keputusan dengancerdas, kecakapan menggunakan prinsip dasar pemikiran dan penalaran serta kecakapan menggali dan mengolah informasi atau data.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat mengetahui bagaimana cara mengatasi masalah yang dihadapi dalam hidupnya termasuk dalam kegaiatan belajar dan menerapkannya dalam kegiatan belajar sehari-hari sehingga mencapai hasil yang diinginkan.
C. STANDART KOMPETENSI
Siswa dapat memahami dan mengembangkan cara mengatasi masalah, yaitu:
- Mengembangkan dan menerapkan cara menyelesaikan masalah
- Membuat keputusan atas masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan sekolah, lingkungan pergaulan dan lingkungan masyarakat
D. INDIKATOR KOMPETENSI









E. PRASYARAT


F. RENCANA BELAJAR

Rencana belajar merupakan serangkaian rencana kegiatan yang akan kamu lakukan pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung :
Jenis kegiatan : membaca, menulis, diskusi,
mengerjakan latihan

Hari / Tanggal :
Tempat pelaksanaan :
Alokasi waktu :
Hasil yang dicapai :






















PROBLEM SOLVING

1. Pengertian Problem Solving
Problem solving sama artinya dengan pemecahan masalah. Problem solving adalah suatu pendekatan dalam menghadapi masalah. Problem solving juga merupakan suatu prosedur yang di dalamnya terdapat langkah-langkah yang harus diikuti dalam memecahkan sebuah masalah yang dihadapi seseorang sebagai perorangan atau seseorang sebagai pemimpin organisasi atau anggota organisasi.
Pernahkah anda menghadapi masalah ? Dapatkah anda mengemukakan contohnya ? Apakah masalah yang anda hadapi masalah pribadi, social, belajar atau karier ? Bagaimana pemecahannya ? Atau langkah-langkah apa yang anda tempuh setiap masalah yang anda hadapi ? Bagaimana hasilnya ? Siapa diantara anda yang bisa mengungkapkan pendapatnya ?

2. Apa Itu Masalah ?
Pengertian masalah atau problem yang dihadapi seseorang berbeda dengan orang lain. Pengertian masalah yang dihadapi oleh seorang pemimpin berbeda dengan yang dihadapi oleh seorang sarjana. Berbeda pula oleh seseorang sebagi pribadi dengan seseorang sebagai pemimpin/anggota organisasi.
Masalah dapat digambarkan sebagai suatu keadaan (terlihat atau tidak terlihat) dimana antara yang diharapkan dengan kenyataan tidak sesuai. Antara apa yang direncanakan dengan kenyataan tidak sesuai. Atau terdapat hambatan antara yang diinginkan dengan keadaan sebenarnya.
Masalah berbeda dengan keluhan. Keluhan merupakan akibat dari masalah yang tidak jelas atau tidak teratasi/tidak terselesaikan. Keluhan yang dirasakan seseorang dapat dijadikan pertanda seseorang sedang mengalami masalah yang tidak dikenali atau sebuah masalah yang tidak dipecahkan.
Tugas 1
Tuliskan keluhan dan masalah yang pernah anda alami !!
Keluhan Masalah
1. ......................................... 1. .........................................
2. ......................................... 2. .........................................
3. ......................................... 3. .........................................
4. ......................................... 4. .........................................
5. ......................................... 5. .........................................
6. ......................................... 6. .........................................
7. ......................................... 7. .........................................
8. ......................................... 8. .........................................
9. ......................................... 9. .........................................
10. ......................................... 10. .........................................

Masalah yang tidak dipecahkan akan dapat menimbulkan masalah baru. Oleh sebab itu setiap orang harus menyikapi setiap masalah yang dialaminya.

3. Bagaimana Menyikapi Masalah ?
Lari dari masalah ?
Menghadapi dan memecahkannya ?
Mengeluh ?
Tidak tahu apa yang harus dilakukan ?
Meminta bantuan kepada orang lain ?
Setiap orang tidak mungkin dapat menyikapi masalahnya dengan tepat apabila ia tidak tahu atau belum mengenali masalah itu. Disamping itu ia harus mengenali sumber masalah yang dialami. Pada umumnya masalah yang dialami setiap orang bersumber dari diri sendiri (internal) dan dapat juga bersumber dari luar diri (eksternal).
Sebagai seorang siswa masalah yang bersumber dari dalam diri sendiri meliputi kondisi pribadi misalnya kecerdasan, bakat, fisik, nilai, kepribadian, keterampian belajar dan sebagainya. Sedangkan yang bersumber dari luar diri seperti kondisi pisik sosio emosional di lingkungan keluarga dan sekolah (pencahayaan, kebersihan, sirkulasi hubungan dengan teman, dengan guru dan lain sebagainya) sarana belajar pribadi dan sekolah. Bagaimana sika anda selama ini menghadapi masalah ?








Tugas 2
Buatlah sebuah deskripsi yang menceritakan masalah yang anda hadapi dan sikap an da terhadap masalah tersebut pada kolom berikut!
No. Masalah Cara Menyelesaikan














4. Langkah-Langkah Dalam Memecahkah Masalah

Dalam memecahkan masalah yang dialami perlu memahami langkah-langkah berikut :



























MERUMUSKAN MASALAH
Untuk mengethaui hakekat daripada sesuatu masalah tidaklah mudah, karena masalah yang sebenarnya dihadapi sering terselebung dalam berbagai bentuk berupa gejala-gejala yang tampak dan tidak tampak. Oleh sebab itu diperlukan keahlian pendidikan dan pengalaman untuk dapat mencari sebab akibat yang tepat guna mencari pemecahannya.Demikian juga halnya dengan masalah yang perlu dipecahkan melalui satu keputusan. Apa yang tampak seperti masalah dalam satu organisasi belum tentu merupakan masalah yang sebenarnya. Yang terlihat itu mungkin hanya gejalanya saja, sedangkan hakekat yang sebenarnya dari masalh itu perlu dipahami lebih mendalam.
Orang Amerika (industriawan Charles F. Kattering) mengatakan ”suatu masalah yang sudah didefinisikan dengan baik berarti sudah separo terpecahkan”. Sebuah masalah dapat dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan atau kalimat pertanyaan.
Contoh : Kekurangan dana rekreasi ke Pantai Carita/Mengapa terjadi kekurangan dana rekreasi ke Pantai Carita ?

ANALISA SEBAB-AKIBAT
Setiap masalah yang akan dipecahkan perlu diketahui sebab masalah itu terjadi dan akibat/konsekuensi yang akan muncul bila tidak diatasi. Dalam menganalisa sebab-akibat dari suatu masalah memerlukan pengetahuan dan pengalaman, memerlukan data dan fakta yang jelas/akurat. Tanpa hal itu akan sulit mencari solusi dari masalah yang dihadapi. Hal ini bertujuan untuk memperkecil resiko yang muncul dari sebuah keputusan yang akan diambil dari pemecahan masalah yang dialami.
Mengapa terjadi kekurangan dana rekreasi ke Pantai Carita ? padahal waktu keberangkatan yang direncanakan sudah dekat. Apakah akibatnya bila dana yang dibutuhkan tidak terkumpul sesuai jadwal ?

MENGHIMPUN ALTERNATIF PEMECAHAN
Kegiatan berikutnya adalah menentukan alternatif pemecahan, yaitu berbagai kemungkinan yang dapat dipilih untuk dilaksanakan sebagai jalan keluar dari masalah yang dihadapi.
Setiap alternatif harus dikaji faktor-faktor pendukung dan faktor penghambat yang ada dalam setiap alternatif. Keuntungan apakah yang akan diperoleh apabila alternatif tersebut menjadi pilihan atau sebaliknya kerugian/resiko apa yang akan muncul apabila alternatif tersebut akan dipilih. Disamping itu juga harus diperhitungkan kekuatan, kemauan dan kemampuan untuk melaksanakannya untuk menghindari munculnya masalah baru.

MEMILIH ALTERNATIF YANG PALING TEPAT
Ukuran alternatif yang paling tepat dapat dilihat dari segi biaya, waktu sarana, kemampuan dalam melaksanakan. Dengan kata lain apakah alternatif yang dipilih dapat mempermudah tercapainya tujuan, dapat mengurangi kerugian, dapat mengurangi konflik dengan orang lain, dapat memeberikan kepuasan, mampu dan mau melaksanakannya dan sebagainya.

MELAKSANAKAN PILIHAN DALAM BENTUK KEGIATAN TERENCANA
Keputusan yang diambil akan dapat berfungsi memecahkan masalah apabila dapat dilaksanakan. Oleh karen itu harus disusun rencana kegaiatn pelaksanaanya. Keputusan yang diambil oleh perorangan untuk mengatasi masalah perorangan tetap memerlukan rencana kegiatan pelaksanaannya, apabila keputusan yang diambil oleh organisasi untuk keperluan memecahkan masalah organisasi yang pelaksanaanya melibatkan banyak orang, memerlukan koordinasi, pengawasan dan penggunaan biaya sangat perlu adanya rencana kegiatan yang matang agar masalah terpecahkan dan tidak muncul/mengurangi munculnya masalah baru yang lebih rumit.
Tugas 3
Praktekanlah langkah-langkah diatas dengan mengambil salah satu atau dua masalah yang telah anda cantumkan pada tugas satu. Dalam menyelesaikan tugas anda dapat berkonsultasi dengan guru pembimbing anda. Setelah selesai kumpulkan untuk mendapatkan umpan balik apakah anda mampu memecahkan sebuah masalah yang anda hadapi.
No. Aspek Uraian
1. Rumuskan masalah yang akan dipecahkan.

2. Faktor penyebab munculnya permasalahan tersebut

3. Merencanakan alternatif-alternati pemecahan masalah

4. Memilih alternatif

5. Rencana penyelesaian masalah













Tugas 4
Membuat Keputusan
Bentuk kelompok yang anggotanya antara 7 sampai 10. Bayangkan setiap anggota kelompok mempunyai posisi tertentu dalam sebuah organisasi (OSIS, PMR, atau organisasi perusahaan/pemerintah) yang akan mengambil keputusan untuk mengatasi suatu/beberapa masalah yang dihadapi.
Dalam kelompok ada yang berperan sebagai pemimpin diskusi/rapat, ada yang berperan sebagai pencatat/notulis dan berperan sebagai utusan posisi tertentu. Praktekanlah langkah-langkah di atas dengan memilih topik yang ditawarkan oleh guru pembimbing anda atau anggota kelompok dengan persetujuan guru pembimbing.











































PENGGALAN II

A. PENDAHULUAN

Bimbingan dan konseling merupakan suatu wadah yang memberikan layanan-layanannya untuk membantu siswa yang membutuhkan layanan tersebut. Layanan bimbingan dan konseling meliputi beberapa aspek yaitu aspek pribadi, sosial, belajar dan kerie. Dalam setiap layanan yang diberikan terdapat fungsi bimbingan antara lain : fungsi pencegahan, fungsi pemeliharaan, fungsi pengembangan dan masih banyak lagi.
Untuk mewujudkan tujuan bimbingan dan konseling yaitu perkembangan siswa optimal, maka diperlukan suatu kerjasama dari berbagai pihak baik konselor (guru BK), siswa pihak sekolah, orang tua siswa dan semua pihak yang bersangkutan.
Dalam modul ini akan dijelaskan mengenai bagaimana siswa menyadari eksistensi diri sebagai mahkluk Tuhan, mahluk sosial dan mahluk lingkungan. Setiap siswa meyadari kesadaran atas potensi diri dan dorongan untuk mengembangkannya. Memiliki keyakinan dan ketaqwaan sesuai dengan ajaran agama yang dianut dengan menumbuhkan jiwa kepemimpinan sejak dini. Siswa diharapakan menghargai dan berekspresi seni dengan menumbuhkan jiwa kepemimpinan sejak dini. Menumbuhkan jiwa kepemimpinan merupakan layananan dalam bimbingan dan konseling dan mempunyai fungsi pemeliharaan dan pengembangan. Cara ini dapat membantu siswa dalam kegiatan belajar. Jiwa kepemimpinan perlu diasah dan dibina sejak dini agar mencapai kematangan dalam diri sebagai bekal kelak siswa dewasa dan dalam menentukan masa depannya. Maka dari hal tersebut, siswa perlu mengetahui pengertian, definisi dan uraian tentang bagaimana menumbuhkan jiwa kepemimpinan dalam dirinya sejak dini.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN







C. STANDART KOMPETENSI
 Menumbuhkan jiwa kepemimpinan dalam diri setiap siswa
 Mengembangkan jiwa kepemimpinan sejak dini dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan sekolah, lingkungan pergaulan dan lingkungan masyarakat
D. INDIKATOR KOMPETENSI









E. PRASYARAT

F. RENCANA PEMBELAJARAN
Rencana belajar merupakan serangkaian rencana kegiatan yang akan kamu lakukan pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung :
Jenis kegiatan : membaca, menulis, diskusi,
mengerjakan latihan

Hari / Tanggal :
Tempat pelaksanaan :
Alokasi waktu :
Hasil yang dicapai :























PENGGALAN III

A. PENDAHULUAN
Bimbingan dan konseling merupakan suatu wadah yang memberikan layanan-layanannya untuk membantu siswa yang membutuhkan layanan tersebut. Layanan bimbingan dan konseling meliputi beberapa aspek yaitu aspek pribadi, sosial, belajar dan kerie. Dalam setiap layanan yang diberikan terdapat fungsi bimbingan antara lain : fungsi pencegahan, fungsi pemeliharaan, fungsi pengembangan dan masih banyak lagi.
Untuk mewujudkan tujuan bimbingan dan konseling yaitu perkembangan siswa optimal, maka diperlukan suatu kerjasama dari berbagai pihak baik konselor (guru BK), siswa pihak sekolah, orang tua siswa dan semua pihak yang bersangkutan.
Dalam modul ini akan dijelaskan mengenai bagaimana cara berkomunikasi yang efektif. Adapun tujuan dari komunikasi ini adalah agar individu dapat memahami siapa dirinya dan orang lain, dapat membina hubungan baik dengan orang lain, dapat menghibur diri dan berinteraksi dengan orang lain. Siswa mengetahui cara komunikasi yang efetif, cara membiasakan diri mendengar yang baik dan menghindari kebiasaan mendengar yang buruk.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Siswa dapat membina hubungan yang baik dengan teman-temannya.
 Siswa dapat mengatasi keretakan dalam hubungan pertemanannya serta mampu mengambil keputusan dengan baik dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapinya.
 Siswa dapat mengetahui berkomunikasi dengan efektif dalam kegaiatan belajar sehari-hari, sehingga mencapai hasil yang diinginkan.

C. STANDART KOMPETENSI
 Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi sacara efektif dan produktif dalam lingkungan pergaulan.
 Menguasai keterampilan untuk berkomunikasi secara efektif.
 Berpartisipasi dengan komunikasi yang efektif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

D. INDIKATOR KOMPETENSI










E. PRASYARAT













F. RENCANA PEMBELAJARAN
Rencana belajar merupakan serangkaian rencana kegiatan yang akan kamu lakukan pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung :
Jenis kegiatan : membaca, menulis, diskusi,
mengerjakan latihan

Hari / Tanggal :
Tempat pelaksanaan :
Alokasi waktu :
Hasil yang dicapai :























KOMUNIKASI


1. Pengertian komunikasi
Komunkasi adalah penyampaian pesan sedemikian rupa sehingga diterima seperti yang diinginkan si pengirim. Dalam komunikasi ini kecakapan berbicara dan mendengar dapat dikembangkan dengan latihan
Baca kembali topik (judul) di atas sebanyak 10 kali !
 Apakah yang terbayang oleh Anda dari topik di atas? Coba sampaikan atau ceritakan yang anda bayangkan !
 Coba gambarkan atau peragakan ide atau pendapat kepada teman-teman Anda atau guru tetapi lawan bicara Anda tidak mengerti sungguh-sungguh apa yang anda maksud.
 Pernahkah Anda mengalami bahwa Anda tidak berkonsentrasi mendengarkan lawan bicara Anda karena ada suara gemuruh yang menakutkan atau ada orang lain yang berdiri di dekat Anda dan berbicara dengan suara keras ? Jika pernah coba ceritakan.
 Pernahkah terbayang oleh Anda bahwa kecepatan berfikir lebih cepat 2 sampai 3 kali kecepatan berbicara ? Jika pernah coba ceritakan pengalaman Anda
Dalam modul ini akan membahas bagaimana Anda dapat memahami proses komunikasi berlangsung, mempelajari kemampuan berkomunikasi secara lisan (mendengarkan dan berbicara satu sama lainnya), mendiskusikan sebab-sebab kegagalan komunikasi dan mengembangkan komunikasi efektif dalam suatu percakapan.

2. Bagaimana proses komunikasi berlangsung
 Ada si pengirim pesan
 Ada pesan yang akan disamapaikan
 Ada sipenerima pesan
 Ada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pesan
Si pengirim pesan (komunikator) mempunyai pesan berupa ide atau gagasan yang ingin disampaikan kepada si penerima pesan (komunikan). Si pengirim pesan menyusun pesan yang bentuknya bisa kata-kata, bisa juga berbentuk isyarat atau gambar. Penyusunan pesan pada saat bersamaan akan disaring oleh karateristik si pengirim pesan, pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki dan kondisi dimana komunikasi berlangsung.
Si penerima (komunikan) menerima pesan melalui mendengarkan, memperhatikan/melihat/membaca. Pada saat menerima pesan, Si penerima pesan menafsirkan pesan yang disampaikan dan tersaring oleh karateristik Si penerima pesan, pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki serta kondisi dimana proses komunikasi berlangsung.
Pesan (message) dapat dirumuskan dalam bentuk kata-kata/kalimat, gambar/simbol yang mengandung makna yang dapat ditafsirkan secara universal. Simbol komunikasi.

3. Komunikasi efektif ? Jadilah pendengan yang baik !
Komunikasi berlangsung efektif, bila sebuah pesan yang diformulasiakn oleh si pengirim pesan (komunikator) ditafsikan dengan benar oleh si penerima pesan (komunikan). Sebaliknya komunikasi berlangsung tidak efektif jika sebuah pesan yang diterima oleh si penerima pesan (komunikan) kacau (tidak sesuai dengan yang dimaksud si pengirim pesan). Komunikasi yang tidak efektif disebabkan oleh adanya hambatan yang berasan dari si pengirim pesan (komunikator). Si penerima pesan (komunikan) atau pesan (message) yang kacau yang disebabkan penyimpangan-penyimpangan lingkungan. Pesan yang kacau disebabkan oleh faktor statis yang mempengaruhi lingkungan dan faktor distorsi (penyimpangan) yang mempengaruhi manusia (komunikator dan komunikan). Komunikasi akan lebih efektif apabila di dukung oleh kemampuan mendengarkan yang baik dan sebaliknya komunikasi tidak efektif apabila disertai kebiasan berperilaku mendengar buruk.
Faktor statis disebabkan penyimpangan-penyimpangan lingkungan yang dapat mengacaukan pesan seperti bunyi dering telepon, dekat orang berbicara, bunyi alat-alat rumah tangga, pengirim/penerima membuat gangguang dengan mengetuk-ngetukan pensil, membalik-balikan keretas dan sebaginya.
Faktor distorsin (gangguan) di sebabkan oleh manusia oleh manusia, baik si pengirim maupun si penerima pesan. Distorsi yang berasal dari si pengirim pesan seperti gagasan yang tidak jelas, dan meloncat-loncat dari satu topik ke topik yang lain. Pesan yang rancu, penggunaan bahasa yang tidak tepat serta kurangnya motivasi si pendengar dapat pula menjadi distorsi yang berasal dari si pengirim pesan. Distorsi yang berasal dari si penerima pesan (komunikan), kemungkinan disebabkan oleh berbagai hal seperti: penerima pesan sedang terbuai oleh pikiran-pikiran lain, tanggapan-tanggapan emosionjal, anggapan bahwa si penerima pesan merasa mengerti sepenuhnya (sok tahu) sekalipun pesan belum lengkap disampaikan, ketidaksabaran dan sebagainya.
Apakah yang menyebabkan situasi statis di kelas anda. Apa yang dapat anda lakukan untuk menghindari situasi statis agar tidak mengganggu komunikasi anda ?
Berikut ini sejumlah kemampuan mendengar yang baik yang perlu di latih/dokembangkan dan sejumlah perilaku mendengar buruk yang perlu dihindari.
Kemampuan mendengar yang baik
 Kemampuan memproses informasi
- berusaha memahami pesan
- berfikir kedepan
- menarik kembali kritikan


 Kemampuan mendengar reflektif
- merangkai pesan dengan kata-kata sendiri
- membuat pesan lebih jelas
- meringkaskan komentar pembicara

 Kemampuan memberi isyarat non-verbal
- mengarahkan pandangan kepada si pembicara
- tersenyum
- memperhatikan

 Kemampuan memberi semangat
- membuka percakapan ”Anda kelihatan gembira hari ini”
- menggali pembicaraan dengan pertanyaan terbuka ” Apa yang terjadi?”
- memberi dorongan singkat ”o...ya”, ”bagus”, ”teruskan”.
- diam, tidak menyela pembicara.

Bagaimana komentar kalian ?

Tugas 1
Tuliskan komentar kalian terhadap sejumlah kemampuan mendengar baik, pada kolom berikut.














Kebiasan mendengar buruk
 Berprasangka/berpraduga
- mengkritik (”itu tidak ekonomis, kita sedang mengalami kesulitan”).
- mendiagnosa (”Anda tahu masalah Anda”).
- menilai (”tetaplah bekerja dengan baik”).
 Menyampaikan pemecahan (masalah)
- memerintah (”kerja ini untuk mengatasi masalah tersebut”)
- menakuti-nakuti (”lakukan ini atau sesuatu akan terjadi”)
- memberi pelajaran (”Ketika saya menjadi murid seusiamu...”)
 Penghindaran
- mengalihkan pembicaraan (”usul yang baik, sekarang marilah kita bicarakan tentang...”).
- meyakinkan kembali (”jangan khawatir, saya akan menanganinya”).
 Bereaksi secara emosional
- memotong pembicaraan
- membantah
- mengkritik dengan tajam
 Menyampaikan isyarat tidak menarik perhatian
- menjauhi si pembicara / cuek
- bertolak pinggang sambil menunjuk-nunjuk
- pandangan kosong, mengerutkan dahi, mencibir atau melebarkjan lubang hidung
- tidak mengarahkan pandangan ke lawan bicara

Bagaimana komentar anda ?
Tugas 2
Tuliskan komentar anda terhadap sejumlah kebiasaan mendengar buruk, pada kolom berikut







Untuk meningkatkan kemampuan mendengar baik dan menghindari mendengar buruk, cobalah berlatih berkomunikasi dengan berpedoman kepada sejumlah kemampuan mendengar baik dan kebiasaan mendengar buruk di atas.
Tugas 3
Apakah anda menjadi pendengar yang baik ?
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memilih salah satu jawaban yang cocok (Sering, Kadang-kadang, Jarang), jawaban Anda dibahas kemudian.
No. Pernyataan Sering Kadang Jarang
1. Saya tetap mengadakan kontak mata dengan
si pembicara
2. Saya tahu apa yang akan dikatakan si pembicara sebelum dia menyelesaikan percakapan
3. Saya mencoba untuk menyesuaikan pikiran dan perasaan saya dengan si pembicara
4. Saya mempunyai kesulitan dalam menemukan kesempatan untuk mendengarkan teman bicara yang datang pada saya dengan persolalannya
5. Saya tahu bahwa saya tidak perlu mendengarkan sebagian besar teman bicara, mereka hanya menginginkan nasehat
6. Saya mengajukan pertanyaan untuk kejelasan dan pengertian.
7. Saya tidak menghakimi apa yang dikatakan si pembicara sebelum dia selesai bicara.
8. Saya dapat tersinggung dengan mudah oleh teman bicara yang tidak dapat mengekspresikan diri mereka (sendiri) dengan jelas.
9. Saya tahu bahwa sangat susah untuk bersikap tertarik pada pembicara yang sangat membosankan
10. Jika saya tidak mengerti pada pembicaraan yang berkata, saya katakan saja apa yang seharusnya mereka lakukan.






4. Komunikasi efektif ? Jadilah pembicara Asertif !
Bagaimana menjadi pembicara yang efektif ?
Ada tiga macam perilaku berbicara dalam komunikasi yakni: perilaku agresif, perilaku pasif dan perilaku asertif.
Perilaku berbicara agresif adalah cara berbicara yang bersifat konfrontasi, keras dan kasar. Si pembicara tidak tertarik pada apa yang dikatakan pendengar. Sedangkan perilaku pasif adalah kebalikan dari agresfi. Si pembicara berusaha menyenangkan lawan bicara, cenderung berbicara secara halus, khawatir melakukan kesalahan. Perilaku berbicara asertif adalah berbicara secara langsung, jujur, dan berorientasi pada tujuan, menggunakan kemampuan mendengar aktif. Perilaku asertif cenderung membina sesuatu dalam hubungan positif jangka panjang, saling menghorm,ati dan saling memuaskan kepentingan lawan bicara.
Contoh perilaku berbicara
Perilaku bicara Perilaku non verbal Perilaku verbal
Agresif Bicara keras dan cepat menatap mata pembicara adalah sikap kasar ”lakukan sesuai dengan perintah”
Pasif Bicara pelan, terlihat gugup, gelisah ”anu, ini hanya menurut saya, lho....”
Asertif Santai, percaya diri, cocok dengan orang lain ”Menurut saya lebih baik begini. Bagaimana menurut Anda?”

GOSIIP.........Bagaimana terjadinya ??
Permainan Bisik Berantai
Fasilitator (guru pembimbing) akan membuat beberapa kalimat yang berisi pesan tertentu, sebagai soal/kuis dalam permainan ini. Buatlah kelompok yang terdiri dari kurang lebih 10 orang. Buatlah posisi berbaris belakang (berbanjar). Bisikanlah soal/kuis dari fasilitator anda tersebut mulai dari anggota pertama sampai terakhjhir. Anggota terakhir melapotkan hasil bisikan soal/kuis tersebut kepada fasilitator. Apa yang terjadi ? Pengurangan, penambahan atau pembelokkan pesan ?
Lakukan 2-3grup secara bersamaan.







Tugas 5
Beberapa orang diminta tampil ke depan kelas secara bergiliran, untuk menyampaikan gagasan dalam bentuk pidato singkat (dalam waktu 3-5 menit). Sementara itu, yang mendengarkan balik menyampaikan apa yang disampaikan temannya semula sebagai feed back/umpan balik (dalam waktu 3-5 menit)







Kunci komunikasi efektif
Anda ingin berbicara asertif ?
Pertimbangkanlah saran-saran berikut ini :
Bentuklah gagasan anda dengan tenanng dan langsung, hubungkan dengan dukungan si pendengar
Praktekan kemampuan mendengar yang baik
Kenalilah dengan siapa anda berbicara dan apa yang mereka ketahui
Mengerti mengapa anda berbicara
Mengerti apa yang anda katakan
Mengetahui dimana dan kapan waktu paling tepat untuk berbicara
Selidikilah diri anda dengan sederhana
Selidikilah diri anda dengan empati
Selidikilah diri anda dengn informasi
Selidikilah diri anda dengan kooperatif

Pada kegiatan 1 ”komunikasi”, kecakapan hidup yang dapat dikembangkan adalah :
1. kecakapan komunikasi : mendengarkan, berbicara dan menulis
2. kecakapan bekerja sama : kecakapan sebagai teman kerja/belajar yang menyenangkan.



















PENGGALAN IV

A. PENDAHULUAN
Bimbingan dan konseling merupakan suatu wadah yang memberikan layanan-layanannya untuk membantu siswa yang membutuhkan layanan tersebut. Layanan bimbingan dan konseling meliputi beberapa aspek yaitu aspek pribadi, sosial, belajar da kerie. Dalam setiap layanan yang diberikan terdapat fungsi bimbingan antara lain : fungsi pencegahan, fungsi pemeliharaan, fungei pengembangan dan masih banyak lagi.
Untuk mewujudkan tujuan bimbngan dan konseling yaitu perkembangan siswa optimal, maka diperlukan suatu kerjasama dari berbagai pihak baik konselor (guru BK), siswa pihak sekolah, orang tua siswa dan semua pihak yang bersangkutan.
Dalam modul ini akan dijelaskan mengenai bagaimana siswa mengetahui cara mengatasi kelupaan dalam belajar. Setiap siswa kemungkinan memiliki kelupaan yang berbeda-beda. Ada siswa yang mudah ingat dan ada pula siswa yang mudah lupa. Mengatasi kelupaan merupakan layananan dalam bimbingan dan konseling dan mempunyai fungsi pemeliharaan dan pengembangan. Cara mengatasi lupa ini dapat membantu siswa dalam kegiatan belajar. Lupa merupakan suatu keadaan yang manusiawi dimana ada sesuatu yang lepas dari ingatan atau tidak dipikirkan (ingatan) lagi karena faktor waktu. Maka dari hal tersebut, siswa perlu mengetahui kaidah-kaidah lupa, ketentuan mengingat pelajaran, melatih ingatan, cara mengatasi kesukaran belajar dan cara mengatasi kelupaan dalam belajar. Dengan mengetahui materi-materi tersebut, siswa dapat lebih memahami dan lebih mudah dalam mengatasi cara kelupaan dalam belajar.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

C. STANDART KOMPETENSI
 Memahami dan mengatasi kelupaan dalam belajar.
 Mengenali penyebab kelupaan
 Mengatasi kelupaan dalam belajar
 Mengembangkan teknik menghafal yang sesuai.

D. INDIKATOR KOMPETENSI
 Siswa mampu menyebutkan beberapa hasil penelitian tentang lupa
 Siswa mampu untuk menyebutkan beberapa kaidah tentang lupa
 Siswa menjelaskan beberapa ketentuan dalam mengingat pelajaran
 Siswa mampu menyebutkan cara mengatasi kelupaan dalam belajar.
 Menjelaskan cara melatih ingatan yang kuat.

E. PRASYARAT


Adapun syarat untuk memahami modul ini adalah siswa diharapkan membaca materi terlebih dahulu, dengan membaca materi Cara Mengatasi Kelupaan Dalam Belajar. Hal ini dimaksudkan agar siswa mengerti dan akhirnya dapat menerapkan (mengaplikasikan) cara mengatasi kelupaan yang baik untuk dirinya sehingga tujuan di dalam hidupnya tercapai.

F. RENCANA PEMBELAJARAN
Rencana belajar merupakan serangkaian rencana kegiatan yang akan kamu lakukan pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung :
Jenis kegiatan : membaca, menulis, diskusi,
mengerjakan latihan

Hari / Tanggal :
Tempat pelaksanaan :
Alokasi waktu :
Hasil yang dicapai :























MENGATASI KELUPAAN DALAM BELAJAR

A. Definisi Lupa

Lupa merupakan suatu keadaan dimana ada hal-hal yang lepas dari ingatan atau tidak dipikirkan (ingatan) lagi karena faktor-faktor waktu yang sudah lama. Lupa juga dapat berarti tidak sadar, lalai atau tidak teringat akan suatu hal.
Menurut beberapa psikolog dalam penelitian tentang lupa yang berkaitan dengan pelajaran antara lain melakukan percobaan dan penelitian yang dilaksanakan terhadap beberapa siswa dengan mengadakan pembagian terhadap materi pelajaran ke dalam dua kelompok besar, yaitu :
1) Subyek praktis
Subyek praktis merupakan suatu ilmu atau pelajaran yang lebih banyak memuat ilmu praktis atau praktek, sehingga kebanyakan siswa melakukan suatu hal atau kegiatan yang berbentuk visual untuk mempelajarinya, seperti prakarya, pemakaian bilangan-bilangan, alat-alat tulis menulis, menggambar, ilmu bedah, menjahit dan yang serupa. Terbukti bahwa pelajaran untuk seperti ini dapat melekat lebih kuat, sukar untuk dilupakan, terlebih bila disertai dengan banyak latihan pada jam-jam praktek, sehingga betul-betul menguasai. Bila seorang siswa sudah menguasai betul, maka dia akan tetap ingat walaupun tidak dipelajari dalam jangka waktu yang lama.


2) Subyek teoritis
Subyek teoritis merupakan suatu ilmu atau pelajaran yang lebih menekankan pada teori, sehingga siswa dituntut untuk lebih banyak membaca dan mengingat. Subyek teoritis mencakup banyak bagian dari angka-angka hitungan, nama-nama orang, macam-macam hukum, teori-teori dan sebagainya. Ternyata dalam subyek teoritis ini yang pertama kali kita lupakan adalah nama-nama orang, nama-nama tempat, nama benda dan sifatnya dan terakhir cara kerja atau karya-karyanya.

B. Kaidah-kaidah Lupa
Menurut para ilmuwan dan psikolog, kaidah lupa dibagi menjadi 7 bagian, antara lain :
1) Kadar pengetahuan yang terlupakan berbanding terbalik dengan frekuensi ulangan pelajaran yang dilakukan. Dengan kata lain semakin sering kita mengulang pelajaran dengan waktu yang terpisah, semakin sedikit pelajaran yang terlupakan.
2) Pendalaman materi ketika belajar akan mempercepat hafalan dan memperlambat kelupaan
3) Pelajaran akan cepat lupa akibat rancunya materi yang kita hafalkan
4) Mengulang kembali pelajaran setelah hafal adalah faktor utama untuk melekatkan pengetahuan dan mengatasi kelupaan.
5) Lupa sering disebabkan oleh ketidaksehatan badan seperti kurang tidur atau jeleknya percernaan dan kegelisahan jiwa.
6) Pelajaran yang baru dihafal sekali akan hilang dari ingatan sejak hari kesatu sampai ketiga dengan kadar yang berbeda untuk satu orang yang lainnya menurut kemampuan otaknya masing-masing.
7) Pelajaran yang sudah dihafal kemudian lupa, akan dapat diingat kembali dalam waktu yang singkat dengan mengadakan ulangan, hal ini dinamakan hukum efesiensi waktu.

C. Ketentuan Mengingat Pelajaran
Ada beberapa ketentuan-ketentuan yang harus kita pahami, apabila ingin dapat mengingat pelajaran dengan baik. Adapun ketentuannya, antara lain :
1) Mengingat semua pelajaran dengan memperhatikan hubungan antara pokok pikiran satu bab dengan bab lainnya dalam satu mata pelajaran.
2) Mengingat pokok-pokok pelajaran sambil memperlihatkan hubungan dengan pelajaran yang terdahulu. Hal ini akan memudahkan dan menguatkan hafalan.
3) Hindari menghafal tanpa memahaminya, karen kualitas hafalan seperti ini rendah. Sebaliknya jangan merasa cukup memahami pelajaran tanpa berusaha untuk menghafalnya.
4) Materi pelajaran bahasa dan ilmu pengetahuan umum, banyak membutuhkan hafalan dan bacaan yang berulang-ulang.
5) Ketika menghafal buatlah waktunya terpisah akan tetapi berjarak dekat
6) Hafalkan pelajran dengan cara yang akan digunakan nantinya.
7) Jangalah menghabiskan waktu untuk menghafal yang tidak produktif.


D. Cara Mengatasi Kelupaan Dalam Belajar
1) Jangan belajar pada waktu pikiran kacau
Hal yang demikian ini tidak akan membantu melekatkan materi pelajaran, sebaliknya justru akan merancukan sehingga terkesan sia-sia. Belajar dengan pikiran kacau membuat proses belajar tidak efisien.
2) Belajar dengan teratur
Banyak siswa yang belajar dengan tidak teratur, mereka menghafal banyak materi pelajaran secara terus menerus tanpa ada waktu senggang untuk istirahat antara satu pelajaran dengan pelajaran lainnya. Dengan demikian seluruh pelajaran akan tercampur dalam kepala, sehingga sulit untuk diingat kembali secara utuh. Sebaiknya belajar dilakukan secara teratur, satu pelajaran demi satu pelajaran diselesaikan secara terpisah, sehingga tidak terjadi kerancuan.
3) Mengulang pelajaran dalam waktu berselang
Mengulang pelajaran dan hafalan dengan waktu yang berselang, akan sangat membantu dalam meletakkan pengetahuan dalam otak dan mengatasi kelupaan. Semakin sering kita mengulang maka semakin kuat ingatan kita
4) Ketegangan dan kegelisahan jiwa
Ketegangan dan kegelisahan jiwa saat belajar akan membantu mempercepat proses kelupaan. Sebaiknya cobalah untuk menyelesaikan terlebih dahulu segala masalah yang dapat mengganggu ketenangan pikiran. Apabila terjadi ketegangan dapat dilakukan relaksasi terlebih dahulu sebelum memuali belajar, sehingga dapat menghafal dengan penuh konsentrasi.

5) Konsentrasi
Konsentrasi dan perhatian disaat belajar adalah faktor utama dalam mengatasi kelupaan
6) Variasi cara menghapal
Setiap individu memiliki cara yang berbeda-beda dalam menghafal. Semakin banyak variasi cara menghafal ikut membantu mengatasi kelupaan. Hal ini disebabkan karena dapat meletakkan pengetahuan dalam otak dengan bentuk tertentu hingga mudah untuk mengingat kembali.
7) Jangan meremehkan pelajaran
Faktor utama penyebab lupa seerta melemahnya ingatan adalah melalaikan pelajaran dan meremehkan pelajaran

E. Melatih Ingatan
Ada empat cara melatih ingatan agar lebih kuat, diantaranya :
1) Memperhatikan keterangan dan memahami pelajaran dengan mengaitkan hubungan antara bagian-bagian pelajaran yaitu dengan cara membaca keseluruhan, selanjutnya mengulanginya beberapa kali.
2) Berlomba menjawab soal-soal diwaktu kosong dengan teman-teman
3) Melakukan pendalaman dengan berbagai variasinya, sambil mengulang bacaan secara cepat pada setiap kesempatan
4) Melatih kekuatan pengamatan dengan membiasakan diri memperhatikan segala sesuatu dengan semangat. Dengan menumbuhkan kekuatan mengamati hasilnya akan lebih baik dari pada usaha menghafal dengan berbagai bentuknya.
F. Cara Mengatasi Kesukaran Belajar
1) Belajar secra sistematis dan cukup menyediakan waktu
2) Belajar berdasarkan pengalaman, pemahaman diri mengenai materi atau suatu hal yang dapat mendukung proses belajar
3) Mengadakan latihan-latihan yang bersifat rutin, sehingga taraf pengetahuan siap
4) Mengadakan latihan-latihan yang bersifat ”problem solving” menuju ”insight”.
5) Memahami kesalahan-kesalahan yang telah dibuat dalam menyelesaikan soal-soal
6) Merangkum bagian-bagian informatoris sebagai pegangan untuk berpikir teratur dan kaya
7) Mengulangi tiap-tiap rangkuman itu sampai bertaraf pengetahuan siap
8) Kadang-kadang membaca literatur lengkap (buku pelajaran) dan bila mungkin literatur lain sebgai bahan perbandingan












G. Evaluasi

LATIHAN 1
1. Para psikolog mengadakan penelitian tentang lupa yang berkaitan dengan pelajaran. Mereka membagi pelajaran ke dalam dua kelompok besar, yaitu :
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
2. Sebutkan macam-macam subyek praktis :
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
3. Sebutkan hal-hal yang menyangkut subyek teoritis :
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
4. Sebutkan kaidah-kaidah lupa? Jelaskan!
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
5. Sebutkan cara mengatasi kelupaan dalam belajar :
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................


6. Jelaskan empat cara untuk melatih ingatan yang kuat!
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
7. Bagaimana mengatasi kelupaan dalam belajar ? Sebutkan empat macam !
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
8. Bagaimana cara mengatasi keksukaran belajar guna memperlancar proses daya ingat ? Sebutkan empat macam !
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................















LATIHAN 2
Kuis Gaya Menghafal/Belajar

Petunjuk : Bacalah setiap item pernyataan di bawah ini dengan teliti kemudian berilah tanda cek () pada setiap kolom yang tersedia sesuai dengan keadaan diri anda!
Skala penilaian SS (Sangat Sesuai) Skor 5
S (Sesuai) Skor 4
TP (Tidak pasti/kadang-kadang) Skor 3
TS (Tidak Sesuai) Skor 2
STS (Sangat Tidak Sesuai) Skor 1
No Pernyataan SS S TP TS STS
1. Apabila guru memberikan penjelasan saya memehaminya dengan baik
2. Saya senang belajar dengan cara melakukan sesuatu di kelas
3. Saya mempelajari sesuatu dengan lebih baik jika saya membaca apa yang ditulis oleh guru di papan tulis
4. Saya belajar lebih baik jika seseorang memberitahu saya bagaimana cara melakukan sesuatu
5. Saya belajar dengan lebih baik melakukan sesuatu di kelas
6. Saya lebih bisa mengingat penjelasan guru di kelas dari pada apa yang saya baca
7. Jika saya membaca panduan/teks, saya mengingatnya dengan baik
8. Saya lebih memahami sesuatu dengan membaca instruksi atau panduan
9. Saya merasa senang melakukan eksperimen di kelas
10. Saya dapat belajar lebih baik dengan membuat lukisan sewaktu mempelajari sesuatu
11. Saya belajar lebih baik sewaktu guru menyampaikan penjelasan
12. Saya lebih memahami sesuatu jika saya mengambil bagian dalam kegiatan itu
13. Saya belajar dengan lebih baik jika saya mengambil bagian dalam kegiatan itu
14. Saya belajar dengan baik jika membaca daripada mendengar sesuatu
15. Saya mempelajari sesuatu dengan lebih baik jika saya membaca buku teks daripada mendengar pebjelasan guru

Setelah anda selesai mengisi pernyataan di atas lanjutkan dengan mengisikan skor yang telah anda peroleh pada lembar skor di bawah ini untuk mengetahui kecenderungan gaya menghafal atau belajar anda dalam mengatasi kelupaan. Setelah anda memasukkan skor, jumlah keseluruhan skor dan kalikan 2.
VISUAL AUDITORIAL KINESTETIK
Pernyataan Skor Pernyataan Skor Pernyataan Skor
No. 3 No.1 No.2
No.7 No.4 No.5
No.8 No.6 No.9
No.14 No.11 No.10
No.15 No.13 No.12
Jumlah Jumlah Jumlah
Skor=jumlahx2 Skor=jumlahx2 Skor=jumlahx2
Penskoran
38-50 : gaya menghafal utama/tinggi
25-37 : gaya menghafal kedua/sedang
0-24 : gaya menghafal akhir/rendah

1. Sesuai hasil perhitungan, saya termasuk siswa dengan gaya menghafal
 Gaya menghafal visual sebagai gaya belajar............................
 Gaya menghafal auditorial sebagai gaya belajar.......................
 Gaya menghafal kinestetik sebagai gaya belajar......................
2. Setelah mengetahui gaya menghafal saya, rencana lanjutan dalam belajar saya ......................................................................
..........................................................................................................................................................................

Hari/Tanggal Evaluasi Catatan Guru BK Tanda Tangan



PENGGALAN V

A. PENDAHULUAN
Bimbingan dan konseling merupakan suatu wadah yang memberikan layanan-layanannya untuk membantu siswa yang membutuhkan layanan tersebut. Layanan bimbingan dan konseling meliputi beberapa aspek yaitu aspek pribadi, sosial, belajar dan kerier. Dalam setiap layanan yang diberikan terdapat fungsi bimbingan antara lain : fungsi pencegahan, fungsi pemeliharaan, fungsi pengembangan dan masih banyak lagi.
Untuk mewujudkan tujuan bimbingan dan konseling yaitu perkembangan siswa optimal, maka diperlukan suatu kerjasama dari berbagai pihak baik konselor (guru BK), siswa pihak sekolah, orang tua siswa dan semua pihak yang bersangkutan.
Dalam modul ini akan dijelaskan mengenai bagaimana mengenali dan memahami bakat, minat, nilai, kepribadian dan kecerdasan emosional yang dimiliki seseorang sebagai persiapan untuk memasuki dunai kerja. Setiap manusia nantinya akan memasuki dunia kerja, bagaimana setiap orang menyiapkannya tergantung pada kemampuan diri, bakat dan minat seseorang. Dalam modul ini siswa diharapkan dapat menyatakan dengan jelas pilihan pekerjaan yang diinginkan; dapat memahami potensi dirinya dan dapat mengarahkan diri untuk mencapai cita-cita tersebut. Dalam mempersiapkan diri memasuki dunia kerja siswa dihadapkan pemahaman diri yang mantap sehingga pilihan pekerjaan yang diinginkan sesuai dengan potensi dirinya. Dalam modul ini juga siswa diharapkan mampu mengatasi hambatan yang dialami secara tepat, memecahkan masalah kelompok secara tepat, siswa dilatih membiasakan diri mengatasi masalahnya sendiri, sehingga apa yang dicita-citakan siswa tercapai sesuai dengan minat dan kemampuan diri yang berguna dalam menentukan masa depannya.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN







C. STANDART KOMPETENSI
Membantu mengeksplorasi kemampuan/bakat, minat, kepribadian, dan kemampuan emosionalnya dalam rangka memahami diri dalam kaitannya dengan persiapan memasuki dunia kerja
D. INDIKATOR KOMPETENSI










E. PRASYARAT
F. RENCANA PEMBELAJARAN
Rencana belajar merupakan serangkaian rencana kegiatan yang akan kamu lakukan pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung :
Jenis kegiatan : membaca, menulis, diskusi,
mengerjakan latihan

Hari / Tanggal :
Tempat pelaksanaan :
Alokasi waktu :
Hasil yang dicapai :




Baca Selengkapnya...