BIMBINGAN & KONSELING

SIKAP-KU TERHADAP TUGAS ONLINE

Assalamualaikum…
Selamat Pagi dan Salam Sejahtera…
Bagaimana kabarnya hari ini❓Semoga Ananda dalam dalam keadaan sehat selalu. ✊๐Ÿผ Tetap semangat dan optimis๐Ÿ’ช. Sebelum memulai kegiatan belajar minggu ini mari berdoa ๐Ÿคฒ sesuai keyakinan masing-masing. 

✍๐Ÿป✍๐Ÿป✍๐Ÿป Mengantar Ananda belajar minggu ini, kita akan membahas keluhan beberapa teman Ananda yaitu tentang Prosedur mengerjakan Tugas Online dan Sikap terhadap tugas Online.
Tulisannya panjang yah…tetapi semoga bisa bermanfaat.๐Ÿ‘Œ๐Ÿ‘Œ๐Ÿ‘Œ


Mengerjakan tugas/PR dlm belajar online✍️ kadang rasanya menyusahkan๐Ÿ˜ฃ๐Ÿฅต๐Ÿ˜‡๐Ÿ˜‡ (banyak teman Ananda yg berpikir demikinan) tetapi seringkali juga dianggap mudah karena bebas, tidak diawasi, & kalau perlu bisa minta bantuan orang lain๐Ÿ•บ. 

Bagaimana cara Ananda menyelesaikan tugas online selama ini❓

Jawablah pertanyaan di bawah ini dgn YA / TDK
Setelah guru memberikan tugas maka saya:
1. Berusaha memahami apa yg menjadi tugas/PR tersebut ๐Ÿ“š YA / TDK
2. Mengatur waktu yg tepat dengan membuat jadwal yg dipasang di meja/di dinding ๐Ÿ“† YA / TDK
3. Mencari sumber (bahan bacaan) yg memuat materi yg ditugaskan dan mempelajarinya๐Ÿ—‘️. YA / TDK
4. Jika mengalami kesulitan saya bertanya pada guru, orangtua, saudara, atau teman YA / TDK
5. Mulai mengerjakan tugas secara teratur, satu persatu, sampai selesai sesuai waktu ๐Ÿ•›๐Ÿ•› YA / TDK
6. Memeriksa kembali hasil tugas, apabila ada yang salah maka diperbaiki dan melengkapi yg belum lengkap ๐Ÿ”• YA / TDK
7. Merapikan hasil pekerjaan sehingga tampak bersih dan rapi๐Ÿงน๐Ÿงน YA / TDK
8. Menyerahkan hasil tugas kepada guru tepat waktu. ๐Ÿ’š๐Ÿ’™ YA / TDK

Hasilnya…
Jika Ananda mengerjakan secara runtut maka Ananda dikategorikan sangat baik mengerjakan tugas,
jika kurang teratur maka dikategorikan masih kurang baik

Jika Ananda tidak melakukan no. 8 maka cara Ananda tidak tepat dan akan kesulitan dalam belajar.

Jika langkah-langkah dalam menyelesaikan tugas online kurang baik maka Ananda masih bisa memperbaikinya. Menyelesaikan tugas yang bagus adalah mengerjakan secara teratur dan cermat, serta isi materinya benar dan disertai bentuknya menarik. Hasil tugas online ini kemungkinan akan memuaskan dan mendapatkan nilai bagus.

❤️❤️❤️❤️

Lalu bagaimana sikap Ananda jika hasilnya kurang memuaskan setelah diperiksa guru???๐Ÿ˜๐Ÿ˜‡๐Ÿฅต๐Ÿ˜ญ✍️

Jawablah pertanyaan di bawah ini jika ingin memahami sikap Ananda!

Katakanlah setelah mendapat nilai jelek/kurang, sikap saya adalah...

1. Biasa-biasa saja krn kesalahan adalah sesuatu yg wajar๐Ÿƒ‍♀️
2. Tidak mau menerima penilaian guru krn sdh dikerjakan dengan susah payah๐Ÿƒ
3. Menanyakan kpd guru bagian mana yang kurang memuaskan ๐Ÿง
4. Berusaha memperbaiki bagian yang kurang memuaskan๐Ÿ•บ
5. Mempelajari kembali secara lebih dalam materi yang belum terjawab dgn baik✍️

Ingat…sikap yang baik adalah berusaha memperbaiki tugas yg kurang, mempelajarinya kembali, dan memperbaiki jawabannya (No. 3, 4, 5)

OKE.... sikap ini adalah sikap positif dan akan membuat Ananda lebih menguasai materi.
TETAPI... Jika sikap Ananda No. 1 dan 2, maka sikap tersebut merugikan dan bahkan akan membuat timbulnya perasaan kurang enak dgn guru.
Sikap ini kurang tepat, harap dihindari.

❤️❤️❤️

Saya percaya bahwa Ananda bisa mengikuti prosedur menyelesaikan tugas belajar online dan memiliki sikap positif terhadap apapun hasil tugas tersebut… Ayooo…Ananda bisa. jika pikiran, perasaan dan sikap ananda rasanya kurang enak serta terbebani tugas belajar online maka hubungi kami Guru BK/konselor sekolah Ananda, kami siap untuk mendengarkan serta membantu. Oke..oke..๐Ÿ‘†๐Ÿ‘Œ๐Ÿ™

Tetap Semangat dan Optimis๐Ÿ’ช๐Ÿ’ช๐Ÿ’ช
Patuhi Protokol Kesehatan๐Ÿƒ‍♀️   ๐Ÿƒ   ๐Ÿƒ‍♂️

Salam dan Doa kami Guru BK (Bimbingan & Konseling)
Semoga Minggu ini Ananda sukses belajar
Aaminnn..๐Ÿคฒ๐Ÿ™
Baca Selengkapnya...

MENGHARGAI ORANG LAIN

MENGHARGAI ORANG LAIN

Hal yang mendasari/melandasi seorang harus menghargai orang lain adalah kesadaran sosial.
Kesadaran sosial artinya bahwa setiap manusia harus benar-benar mengerti dan sadar bahwa setiap orang pasti saling membutuhkan dan saling melengkapi.

Oleh karena itu, agar seseorang mau menghargai orang lain harus benar benar menyadari kedudukannya sebagai makhluk sosial.

Setiap orang tidak mungkin bisa hidup sendiri. Dari mulai lahir ke dunia ini, dari sejak itu juga seseorang membutuhkan orang lain yaitu orangtua dan lainnya. Oleh sebab itu, manusia sungguh saling membutuhkan untuk kebahagiaan dan kesempurnaan. Kebahagiaan dan kesempurnaan tidak akan lengkap tanpa kehadiran orang lain dalan kehidupan.

Ruman dkk (2013:11) mengatakan:

“Manusia bukan hanya individu, melainkan pada saat yang sama manusia juga adalah sosial. Bahkan sosialitas manusia menjadi juga hakekat dasar manusia. Manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain.”

Karl Max (Purdue, 1986:312) mengemukakan:

“Sociability merupakan salah satu hakikat dasar dari manusia. Sosiabilitas manusia tidak hanya dikaitkan dalam konteks kerja sama untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun lebih dari sekedar kerja sama, manusia hanya dapat berkembang sebagai pribadi dalam kebersamaan dengan orang lain.” Laki-laki membutuhkan perempuan, demikian juga sebaliknya.

Anak-anak membutuhkan orang tua demikian juga sebaliknya. Ketika seorang sudah menjadi tua, sekuat dan sehebat apapun dia ketika masih muda tetap pada masa tuanya membutuhkan anak dan orang lain.

Ketika seorang sakit juga membutuhkan dokter. Bahkan seorang presiden sekalipun membutuhkan tukang cukur dan tukang urut. Itulah roda kehidupan, yang saling memberi dan menerima. Ada kalanya seorang memberi pertolongan dan ada kalanya seorang menerima pertolongan. Karena itu mari sungguh-sungguh menyadari hal ini, bahwa manusia saling membutuhkan.

Setiap orang harus sadar bawa dirinya adalah makhluk sosial yang punya tanggung jawab sosial, baik terhadap lingkungan maupun terhadap sesama. Tanggung jawab sosial terhadap sesama antara lain yaitu melindungi, menghargai, memajukan, dan lain lain. Oleh karena itu jika dilihat dari segi tanggung jawab sosial, sudah seharusnya setiap orang menghargai orang lain dan memperlakukannya dengan baik.

Beberapa hal yang dapat dilakukan agar seseorang dapat dan makin menghargai orang lain,
yaitu:

·       Menerima diri apa adannya dan bersyukur kepada Tuhan, Sang pemberi kehidupan;

·       Membiasakan diri untuk selalu hidup baik di mana pun dan kapan pun;

·       Hidup dalam kasih agar selalu menebarkan kasih dan penghargaan kepada sesama;

·       Membuang sikap mementingkan diri sendiri;

·       Mengingat selalu bahwa makhluk sosial (yang saling membutuhkan) dan punya tanggung jawab sosial untuk melindungi dan menghargai orang lain;

·       Menjalankan agama dengan penuh ketaatan kepada Tuhan dan penghargaan kepada sesama;

·       Membuang segala pikiran negatif (jahat) dan prasangka berlebihan (buruk) terhadap sesama;

·       Tidak bersikap dan bertindak diskriminatif kepada siapa pun;

Kunci memperlakukan orang lain dengan sikap menghargai adalah dengan memperlakukan mereka sebagai mana Anda ingin orang lain memperlakukan Anda. Ketika berurusan dengan orang yang sulit, temukan alasan atau masalah dibalik perlakuan mereka yang tidak menghargai Anda. Maka Anda akan dapat menguasai situasi kemudian memperlakukan mereka dengan baik.

Selain cara tersebut, berikut adalah cara lain yang bisa Anda terapkan untuk menghargai orang lain, diambil dari website cintalia 19 :

  1. Akui nilai intrinsik orang lain sebagai manusia
    Mengabaikan nilai dasar seseorang sebagai manusia adalah tindakan yang berhubungan erat dengan tindak rasisme, pelecehan seksual, dan tindakan lain yang merendahkan. Pada 
    remaja, sering kali tindakan tidak menghargai ini berujung pada kenakalan anak jaman sekarang seperti kejahatan seksual dan perpeloncoan di lingkungan sekolah. Pahami bahwa setiap manusia memiliki arti tidak peduli siapa pun dan Anda patut mengakuinya.
  2. Akui otonomi pribadi orang lain
    Mengakui otonomi 
    pribadi orang lain berarti mengijinkan mereka ruang untuk mempraktikkan cara membuat keputusan sendiri dan memercayai pilihannya tersebut. Tentu saja Anda dapat menawarkan bantuan atau memberi nasehat tetapi pada akhirnya setiap orang harus tahu cara mengambil keputusan untuk dirinya sendiri.
  3. Hargai ide dan gagasan orang lain
    Menghargai ide dan gagasan orang lain berarti Anda mendengarkan ide, opini, dan nasehat orang lain dengan pikiran terbuka. Bahkan jika Anda tidak setuju dengan mereka, dengarkan apa yang mereka pikirkan dan mereka pedulikan.
    Menghargai adalah cara mengekspresikan perasaan kita terhadap orang lain secara tidak langsung. Tindakan tersebut adalah bentuk 
    komunikasi nonlisan yang dapat membangun hubungan yang kokoh antara orang yang saling menghargai. Ketika seseorang menghargai orang lain maka itu berarti orang tersebut menghormati orang yang ia hargai. Saran-saran dan nasehatnya penting bagi orang tersebut.
  4. Pertimbangkan bahwa orang lain sama bernilainya seperti Anda
    Penting untuk mengingat bahwa setiap individu sama berharganya seperti Anda dan Anda harus menghargai mereka sebagaimana Anda ingin mereka menghargai Anda. Ini artinya Anda tidak seharusnya melakukan sesuatu yang Anda tidak ingin orang lain lakukan terhadap Anda
  5. Hargai diri sendiri
    Karena Anda ingin orang lain menghargai Anda sebelum itu penting untuk tahu cara meningkatkan keyakinan diri agar Anda mampu memandang diri Anda sendiri sebagai 
    pribadi yang sama berharganya seperti orang lain. Dengan mengetahui cara agar percaya diri, berarti Anda memberi diri Anda penghargaan yang ingin Anda berikan pada orang lain.
  6. Jadilah pendengar yang baik
    Ciri-ciri teman yang baik dan tulus salah satunya adalah dengan cara memberikan 
    motivasi pada teman yang sedang membutuhkan. Namun tidak selamanya Anda harus memberi nasehat dan membantunya menyelesaikan masalah. Terkadang yang mereka butuhkan hanyalah seseorang untuk mendengarkan. Jaga kontak mata dengan orang lain ketika mereka sedang bicara dan perhatikan apa yang mereka bicarakan. Jika perlu matika ponsel Anda atau ubah ke dalam mode silent untuk menghindari gangguan ketika sedang mengobrol.
  7. Jangan mencampuri waktu dan privasi orang lain
    Berkaitan dengan poin 2, tidak selamanya Anda dapat ikut campur dalam hidup orang lain terutama privasinya. Meski Anda bisa melakukan sesuatu untuk menolong teman Anda yang tentang cara memilih pendamping hidup yang baik atau sedang memiliki masalah keluarga, Anda tidak bisa begitu saja mencampuri tindakan, gagasan, dan privasinya karena mungkin ia memiliki cara mengatasi masalah keluarga sendiri. Selain itu pahamilah bahwa setiap orang memiliki waktunya yang 
    pribadi sebagai cara membahagiakan diri sendiri. Berhati-hatilah untuk tidak mengganggu atau menyela ketika seseorang sedang melakukan sesuatu seorang diri.
  8. Bersikap sopan santun
    Menerapkan sikap sopan santun dan menanamkannya sebetulnya sangat sederhana. Mengatakan ‘terima kasih’, ‘tolong’, dan ‘maaf’ sebenarnya sudah mencerminkan kesopanan Anda. Sopan santun ini juga menunjukkan bahwa Anda menghargai waktu dan usaha orang lain membantu Anda dan itu akan membuat mereka merasa dihargai. Contoh lain sikap sopan santun adalah tidak menyela pembicaraan. Jika Anda memiliki sesuatu untuk dikatakan, tunggulah waktu yang tepat untuk menyela.
Baca Selengkapnya...

TANTANGAN KESATRIA


Baca Selengkapnya...

SIKAP POSITIF


Baca Selengkapnya...

PASTI NAIK KELAS


Setelah menyimak materi di atas silahkan mengisi form di bawah ini

Baca Selengkapnya...

TIPS BELAJAR DI RUMAH (di era new normal)






Baca Selengkapnya...

PEMAHAMAN DIRI (MENGENAL DIRI SENDIRI)

PEMAHAMAN DIRI (MENGENAL DIRI SENDIRI)

1. Johari Window ( Jendela Johari )
Joseph Luft dan Harrington Ingham, mengembangkan konsep Johari Window sebagai perwujudan bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain yang digambarkan sebagai sebuah jendela. ‘Jendela’ tersebut terdiri dari matrik 4 sel, masing-masing sel menunjukkan daerah self (diri) baik yang terbuka maupun yang disembunyikan. Keempat sel tersebut diantaranya :
                                                  i.      Daerah publik,
                                                ii.      Daerah buta,
                                              iii.      Daerah tersembunyi, dan
                                              iv.      Daerah yang tidak disadari. 

Disini ada konsep Johari Window atau jendela Johari yang menggambarkan pengenalan diri kita, ada empat Jendela Johari :
·      Jendela terbuka.
Hal-hal yang kita tahu tentang diri sendiri, tapi orang lain pun tahu. Misalnya keadaan fisik, profesi, asal daerah, dan lain-lain.
·      Jendela tertutup.
Hal-hal mengenai diri kita yang kita tahu tapi orang lain tidak tahu. Misalnya isi perasaan, pendapat, kebiasaan tidur, dan sebagainya.
·      Jendela buta.
Hal-hal yang kita tidak tahu tentang diri sendiri, tapi orang lain tahu. Misalnya hal-hal yang bernilai positif dan negatif pada kepribadian kita.
·      Jendela gelap.
Hal-hal mengenai diri kita, tapi kita sendiri maupun orang lain tidak tahu. Ini adalah wilayah misteri dalam kehidupan.

Jika kita ingin benar-benar mengetahui siapa diri kita, maka kita harus bisa membuka jendela tersebut selebar mungkin, karena semakin kita memuka lebar jendela itu, maka kita akan semakin mengerti siapa diri kita.
Ada beberapa cara untuk kita agar bisa membuka jendela itu selebar mungkin :
·      Cobalah untuk selalu terbuka kepada orang lain, jangan menjadi orang yang munafik..dengan berlagak diri kita itu perfect. Dengan adanya keterbukaan, maka teman-teman kita pun akan bisa terbuka kepada kita.
·      Bersikaplah apa adanya, karena dengan sikap kita yang natural tanpa dibuat-buat, maka kita akan mulai bisa menjadi diri kita sendiri.
·      Mau menerima saran maupun kriktik dari orang lain. Kritikan negative akan membuat kita semakin baik.
·      Cobalah untuk berteman dengan siapa saja, jangan hanya pada satu komunitas saja…selama itu membawa dampak yang positif.

2. Aspek - Aspek yang harus Dipahami Individu
  1. Aspek Fisik, seluruh anggota badan individu termasuk bagian-bagiannya. Artinya individu harus mengenali dan memahami kondisi jasmaniahnya dengan segala potensinya. Apakah kondisi jasmani semua sehat ? Apakah kondisi jasmaniahnya normal dan sebagainya. Hal ini penting agar individu mampu mengambil keputusan dengan tepat dan mampu menyikapi hidup ini dengan benar.
  2. Aspek Psikis, adalah yang berhubungan dengan kondisi kejiwaan individu.Bagaimana kecerdasannya, bagaimana emosinya.Sehingga individu mampu menyikapi pilihan-pilihan karir dan masa depan juga mampu menempatkan dirinya dalam berhubungan dengan orang lain
  3. Aspek Minat. Minat adalah rasa tertarik yang kuat terhadap obyek tertentu. Hal ini penting untuk dipahami individu,karena dengan adanya minat yang kuat terhadap obyek pilihan maka prestasi, keberhasilan yang diharapkan mudah tercapai demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu perlu penanaman minat terhadap diri individu terhadap berbagai obyek positif,sehingga timbul rasa menyenangi dengan motivasi tinggi.
  4. Aspek Bakat. Bakat adalah kemampuan yang dibawa oleh seseorang sejak lahir dan bersifat menurun ( genetik ). Pentingnya individu memahami bakat ini adalah agar individu mampu mengembangkan dirinya secara optimal. Bakat akan cepat berkembang dengan baik apabila ditunjang dengan sarana dan prasarana. Oleh karena itu peran semua masyarakat untuk memberi wadah penyaluran bakat-bakat terpendam positif sehingga memunculkan putra-putri berbakan di tanah air kita.
  5. Aspek Cita-cita. Cita-cita adalah gambaran diri yang ada pada diri seseorang. Ada yang menyebut “Potret Diri” seseorang. Artinya apabila individu mengatakan dengan lisan, misalnya : “Cita-cita saya ingin menjadi TNI/POLRI”. Individu harus memahami apakah dirinya sudah memiliki potret diri menjadi seorang TNI/POLRI..Sudah tergambarkah secara keseluruhan dalam diri individu kriteria , syarat-syarat dan sebagainya yang mutlak harus dipenuhi untuk bisa menjadi anggota TNI/POLRI. Hal ini penting untuk dipahami dengan cermat gambaran dirinya,sehingga ia benar-benar mampu dan dapat memilih karir sesuai dengan cita-citanya.
  6. Aspek Kebutuhan-kebutuhan Pokok, Hal ini penting juga untuk dipahami oleh individu,kebutuhan-kebutuhan pokok seperti apa yang diinginkan dalam menjalani kehidupan ini. Apakah hidup ini hanya untuk makan atau makan untuk hidup.Apakah individu hanya menginginkan kebutuhan jasmani saja, atau individu disamping perlu kebutuhan-kebutuhan untuk jasmani,juga memerlukan kebutuhan bathin, dan sebagainya. Misalnya : makan,minum,keamanan, kasih sayang, rekreasi,aktualisasi diri,sosialisasi,dan sebagainya. Oleh karena itu individu perlu menentukan kebutuhan-kebutuhan pokok seperti apa yang diinginkan dalam hidup ini.
  7. Aspek Gaya Hidup, Gaya hidup yang diinginkan oleh masing-masing orang berbeda antara satu dengan lainnya. Ada yang ingin bergaya hidup elite, ada yang ingin bergaya hidup biasa-biasa saja atau bergaya hidup sederhana. Oleh karena itu gaya hidup atau “life style”, ini perlu dipahami dengan benar. Individu hendaknya menyesuaikan dengan kemampuannya, sehingga dalam menyikapi hidup ini tidak diperbudak oleh hawa nafsunya.Ketrampilan, kerja keras, pengalaman dan sebagainya akan mempermudah untuk memutuskan gaya hidup seseorang.



Lembar Kerja Siswa
Ayo Mengerjakan!
LEMBAR KERJA SISWA

1. Setelah mengikuti kegiatan ini, apa yang kamu rasakan? Mengapa?
    ...........................................................................................................................................................
    ...........................................................................................................................................................
2. Mengapa kamu perlu mengetahui sifat-sifat yang positif dan negatif?
    ...........................................................................................................................................................
    ...........................................................................................................................................................
3. Sebutkan kelebihan dan kekuranganmu! (Minimal 5)
    ...........................................................................................................................................................
   ...........................................................................................................................................................
4. Usaha apa yang sudah kamu lakukan untuk mengubah sifat-sifat negative ke positif?
    ...........................................................................................................................................................
    ...........................................................................................................................................................
5. Faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi dirimu untuk mengubah sifat-sifat negatif ke positif?
    ...........................................................................................................................................................             ...............................................................................................................................................................
Baca Selengkapnya...

Adaptasi lagi.....kenapa tidak

Cara mudah beradaptasi di lingkungan baru
  1. Persiapkan mental
Tanamkan pada diri kita bahwa kita adalah orang baru yang baik dan berbudi pekerti seperti layaknya orang baik diluaran sana, dengan begitu akan memberanikan diri kita untuk beradaptasi dan berani bertanya kepada tetangga sekitar. Mungkin dengan mengawali dengan senyuman kemudian bertanya dan lakukanlah pembicaraan untuk menambah informasi mengenai lingkungan tersebut.
  1. Menata diri
Untuk menghadapi lingkungan baru kita membutuhkan persiapan diri yang matang, karena kita belum mengetahui seperti apa lingkungan baru kita yang bisa jadi membutuhkan tenaga ekstra sehingga kita sudah siap untuk mengikuti aturan tersebut, atau bahkan bisa sampai tata cara berpakaian dan lain sebagainya. Kita harus bisa menyesuaikan diri dengan rapi dengan kita menata diri sebelum bertempur.
  1. Menata presepsi kita tentang lingkungan baru
Kita harus mempunyai bekal informasi terpecaya serta benar mengenai lingkungan baru yang akan kita tinggali terlebih dahulu, supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan seperti salah presepsi.
  1. Mulailah beradaptasi.
Sesempurna apapun itu persiapan diri kita, beradaptasi adalah hal yang harus kita lakukan dengan lingkungan baru. Jangan pernah mengira bahwa lingkungan tidak akan pernah mengalami perubahan, setiap lingkungan pasti akan mengalami perubahan. Ikutilah perubahan yang ada, agar tidak terkena seleksi alam. Janganlah pernah merasa takut akan penolakan, karena tantangan hidup akan selalu ada pada perjalanan menuju masa depan kita.
  1. Seringlah memulai pembicaraan
Dengan kita memulai pembicaran maka warga pada lingkungan baru tersebut akan mempunyai presepsi yang baik pada kita. Contohnya seperti murah senyum, menyapa terlebih dahulu, bertanya lebih dahulu dan lain sebagainya.dengan begitu sama halnya kita menunjukan diri bahwa diri kita adalah orang yang terbuka dan hangat.
  1. Rasa ingin tahu
Jika dari awal kita sudah memiliki rasa ingin tahu maka kita tidak akan punya rasa malas untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Rasa ingin tahu itu justru akan memotivasi kita untuk menuangkan apa yang kita bisa pada lingkungan baru.
  1. Mintalah penilaian kepada orang disekitar kita
Mintalah penilain kepada orang di sekitar kita mengenai perilaku kita yang sudah dilakukan  di lingkungan baru. Apapun penilaian orang yang ada pada sekitar kita terimalah dengan lapang dada dan kepala dingin, dengan begitu kita dapat memperbaiki diri agar lebih baik dari sebelumnya dengan kemampuan yang kita punya.
Baca Selengkapnya...