Cara Berkomunikasi Efektif

Komunikasi menyentuh segala aspek kehidupan kita, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa 70% waktu bangun kita


Uraian materi

A. Dasar-dasar Komunikasi
Komunikasi menyentuh segala aspek kehidupan kita, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa 70% waktu bangun kita gunakan untuk berkomunikasi. Komunikasi itu sendiri menentukan kualitas hidup kita. Kita menyadari betapa pentingnya komunikasi itu, dan menjadi seorang pemimpin yang efektif dituntut pula keterampilan berkomunikasi yang efefktif pula, karena komunikasi menentukan hubungan seseorang dalam pergaulan, bersikap dan berperilaku dan lain-lain.

Apakah komunikasi itu?

Komunikasi merupakan penyampaian pesan sedemikian rupa sehingga diterima seperti pesan yang diinginkan si pengirim. Dalam komunikasi ini kecakapan dalam berbicara dan mendengar dapat dikembangkan dan dilatih yang tentunya perlu adanya latihan.
Definisi lain tentang komunikasi adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh sesorang atau lebih dalam mengirim dan menerima pesan yang tersimpan dalam pikiran untuk dimaknai maksud dari inti pembicaraannya.
Dengan adanya teman kita dapat saling tolong menolong, saling berbagi baik disaat kita sedang suka maupun disaat kita sedang berduka, kita juga dapat bekerjasama, sharring dan lain sebagainya.

Pada dasarnya setiap individu mengingginkan untuk selalu dapat membina hubungan dengan baik, namun kenyataan yang sering kita amati hubungan itu kadangkala mengalami suatu konflik. Oleh karena itu dalam melakukan komunikasi dengan teman sebaiknya kita melakukannya dengan hati-hati dan kita usahakan agar orang lain tidak tersinggung dengan pembicaraan kita. Kita bisa mengenali lawan komunikasi kita terlebih dahulu dan bagaimana suasana hatinya “apakah sekarang ia sedang welcome untuk diajak berbicara ataupun sebaliknya ?”
Suasana pertemanan ini akan selalu terbina dengan baik apabila kita dapat saling menghargai dan menghormati antar teman dan kita harus dapat membiasakan diri untuk selalu bersikap baik dengan teman kita sendiri, tanpa perlu membeda-bedakannya.



Pertanyaan ??
 Baca kembali judul/topik di atas berulang kali.
 Apakah yang terbayang oleh anda dari topik di atas? Coba sampaikan cerita pengalaman cara berkomunikasi yang pernah anda lakukan terhadap orang lain dan bayangkan.
 Coba anda gambarkan/peragakan ide atau pendapat kepada teman-teman atau guru dan lawan bicara anda dalam berkomunikasi, dan apakah mereka mengerti tentang pesan yang kamu sampaikan.
 Pernahkah anda mengalami bahwa anda tidak berkonsetrasi mendengarkan lawan bicara anda karena ada suara gemuruh yang menakutkan atau ada orang lain yang berdiri di dekat anda dan berbicara terlalu keras?
 Pernahkah terbayangkan oleh anda bahwa kecepatan berfikir lebih cepat 2 sampai 3 kali kecepatan berbicara?
Jika pernah coba ceritakan pengalaman anda pada teman sebangku!


Dalam modul ini akan membahas bagaimana anda dapat memahami proses komunikasi berlangsung, mempelajari kemampuan berkomunikasi secara lisan (mendengarkan, berbicara satu sama lain), mendiskusikan sebab-sebab kegagalan komunikasi dan mengembangkan komunikasi secara efektif dalam suatu percakapan.


B. Bagaimana Komunikasi Berlangsung
 Ada pengirim pesan
 Ada pesan yang akan disampaikan
 Ada si penerima pesan
 Ada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pesan

Apakah Tujuan Komunikasi?
Adapun tujuan dari komunikasi ini adalah agar individu dapat memahami siapa dirinya dan orang lain, dapat membina hubungan baik dengan orang lain, dapat menghibur diri dan berinteraksi dengan orang lain.

Tujuan Komunikasi:
 Mencari atau menerima informasi
 Menyatakan kesalahan atau mengaturan sesuatu
 Membangun hubungan dengan orang lain
 Mempengaruhi orang lain

Si pengirim pesan komunikator mempunyai pesan berupa ide/gagasan yang ingin disampikan kepada si penerima pesan (komunikasi). Si pengrim pesan mengirim pesan yang bentuknya kata-kata, isyarat dan gambar.
Si penerima pesan (komunikan) menerima pesan melalui mendengarkan, memperhatikan/melihat/membaca. Pada saat menerima pesan, pengetahuan dan pengalaman yang dimiiki serta kondisi dimana proses komunikasi berlangsung.
Pesan (message) dapat dirumuskan dalam bentuk kata-kata/kalimat, gambar/simbol yang mengandung makna yang dapat ditafsirkan secara universal.









C. Komunikasi Efektif? Jadilah Pendengar yang Baik
Komunikasi berlangsung efektif, bila sebuah pesan yang diformulasikan oleh si pengirim (komunikator) ditafsirkan dengan benar oleh si penerima pesan, sebaliknya komunikasi tidak berlasung efefktif apabila adanya hambatan-hambatan yang berasal dari si pengirim pesan. Komunikasi yang efektif apabila didukung oleh kemampuan mendengarkan yang baik dan sebaliknya komunikasi yang kurang efektif apabila disertai dengan kebiasaan-kebiasaan berperilaku mendengar yang buruk.
Faktor lingkungan yang dapat mengacaukan misalnya bunyi telepon, dekat orang berbicara, bunyi alat-alat elektronik dan lain sebagainya.
Faktor distorsi disebabkan oleh manusia, baik yang mengirim pesan ataupun penerima pesan, misalnya gagasan yang kurang jelas, pesan yang rancu,penggunaan bahasa yang kurang bisa difahami, dan banyak faktor lain yang dapat mempengaruhinya.
Berikut ini sejumlah kemampuan mendengar yang baik yang perlu dilatih dan dikembangkan sejumlah perilaku mendengar buruk yang perlu dihindari.
Kemampuan mendengar baik
• Kemampuan memproses informasi
- berusaha memahami pesan
- berfikir kedepan
- menarik kembali kritikan
• Kemampuan mendengarkan reflektif
- merangkai pesan dengan kata-kata sendiri
- membuat pesan lebih jelas
- meringkaskan komentar pembicara
• Kemampuan memberi isyarat non verbal
- mengarah pandangan pada si pembicara
- tersenyum
- memperhatikan
• Kemampuan memberi semangat
- membuka percakapan ‘’anda kelihatan gembira hari ini’’.
- menggali pembicaraan dengan pertanyaan terbuka ‘’apa yang terjadi’’.
- memberi dorongan singkat ‘’o.....ya’’. ‘’bagus’’, ‘’teruskan’’.
- diam, dan tidak menyela pembicaraan.
Bagaimana komentar anda??
Tulislah tanggapan anda terhadap sejumlah kemampuan mendengar baik, pada kolom berikut:























Kebiasaan mendengar buruk
• Berprasangka/praduka
- mengkritik (‘’itu tidak ekonomis, kita sedang mengalami kesulitan’’.)
- anda tahu apa masalah anda?
- menilai (tetapkanlah bahwa itu pekerjaan baik)
• Menyampaikan pemecahan (masalah)
- memerintah (‘’kerja ini itu tidak ada hasilnya’’)
- menakut-nakuti (‘’lakukan ini atau sesuatu akan terjadi’’.)
- memberi pelajaran (‘’ketika saya menjadi murid seusiamu........................’’)
• Penghindaran
- mengalihkan pembicaraan (‘’usul yang baik, masilah kita bicarakan tentang...............’’)
- menyakinkan kembali (‘’jangan khawatir, saya akan menanganinya’’)

• Bereaksi secara emosional
- memotong pembicaraan
- membantah
- mengkritik dengan tajam
• Menyampaikan isyarat tidak menarik perhatian
- menjauhi si pembicara/cuek
- bertolak pinggang sambil menunjuk-nunjuk
- pandangan kosong, mengerutkan dahi, mencibir atau melebarkan lubang hidung

Bagaimana komentar anda??
Tulislah komentar anda terhadap sejumlah kebiasaan mendengar buruk, pada kolom berikut:


























Untuk meningkatkan kemampuan mendengar baik dan kebiasaan mendengar buruk, cobalah berlatih komunikasi dengan berpedoman pada sejumlah kemampuan mendengar baik dan kebiasaan mendengar buruk di atas.
Tugas 3
Apakah anda menjadi pendengar yang baik??
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memilih salah satu jawaban yang cocok dan sesuai dengan keadaan diri anda pada kolom (Sering, Kadang-kadang, Jarang), jawaban anda dibahas kemudian.


Pernyataan SR KD JR
1. Saya tetap mengadakan kontak mata dengan lawan bicara saya

2. Saya tahu apa yang akan dikatakan si pembicara sebelum ia menyelesaikan percakapan

3. Saya mencoba untuk menyesuaikan pikiran dan perasaansaya dengan lawan bicara saya

4. Saya mempunyai kesulitan dalam menemukan kesempatan untuk mendengarkan teman bicara yang datang pada saya dengan persoalannya

5. Saya tahu bahwa saya tidak perlu mendengarkan sebagian besar teman bicara, mereka hanya menginginkan nasehat

6. Saya mengajukan pertanyaan untuk kejelasan dan pengertian

7. Saya tidak menghakimi apa yang dikatakan lawan bicara sebelum ia selesai bicara

8. Saya dapat tersinggung dengan mudah oleh teman bicara yang tidak dapat mengekspresikan diri mereka (sendiri) dengan jelas

9. Saya tahu bahwa sangat susah untuk bersikap tertarik pada pembicara yang sangat membosankan

10. Jika saya tidak mengerti pada pembicaraan yang
berkata, saya katakan saja apa yang seharusnya mereka
lakukan
11. Saya tetap mengadakan kontak mata dengan lawan bicara saya
12. Saya tahu apa yang akan ikatakan si pembicara sebelum ia menyelesaikan percakapan
13. Saya mencoba untuk menyesuaikan pikiran dan perasaansaya dengan lawan bicara saya

14. Saya mempunyai kesulitan dalam menemukan kesempatan untuk mendengarkan teman bicara yang datang pada saya dengan persoalannya

15. Saya tahu bahwa saya tidak perlu mendengarkan sebagian besar teman bicara, mereka hanya menginginkan nasehat

16. Saya mengajukan pertanyaan untuk kejelasan dan pengertian

17. Saya tidak menghakimi apa yang dikatakan lawan bicara sebelum ia selesai bicara

18. Saya dapat tersinggung dengan mudah oleh teman bicara yang tidak dapat mengekspresikan diri mereka (sendiri) dengan jelas

19. Saya tahu bahwa sangat susah untuk bersikap tertarik pada pembicara yang sangat membosankan

20. Jika saya tidak mengerti pada pembicaraan yang berkata, saya katakan saja apa yang seharusnya mereka lakukan















D. Komunikasi Efektif? Jadilah Pembicara Asertif
Bagaimana menjadi bicara yang efektif??
Ada tiga macam perilaku berbicara dalam komunikasi yakni: perilaku agresif, perilaku pasif, dan perilaku arsertif.
Perilaku berbicara agresif adalah cara berbicara yang bersifat konfrontasi, keras, dan kasar, si pembicara tidak tertarik dengan apa yang dikatakan pendengar.
Perilaku pasif adalah kebalikan dari agresif, si pembicara berusaha senang atau menyenangkan lawan bicara, cenderung berbicara secara halus, khawatir dengan melakukan kesalahan.
Perilaku berbicara asertif adalah berbicara secara jujur, dan berorientasi pada tujuan, menggunakan kemampuan mendengar aktif. Perilaku asertif cenderung membina suatu dalam hubungan positif dalam waktu jangka panjang, saling menghormati dan saling memuaskan kepentingan lawan bicara.
Contoh Perilaku Berbicara
Perilaku Bicara Perilaku Non Verbal Perilaku Verbal
Agresif Bicara keras dan cepat, menatap mata pembicaraan adalah sikap kasar ‘’lakukan sesuai dengan perintah’’
Pasif Bicara pelan, terlihat gugup, gelisah ‘’anu,ini hanya menurut saya
lho...................................’’
Asertif Santai, percaya diri, cocok dengan orang lain ‘’menurut saya lebih baik begini. Bagaimana menurut anda?’’









Agresif Pasif Asertif

Tugas 4
Permainan bisik berantai
Fasililator guru pembimbing akan membuat beberapa kalimat yang berisi pesan tertentu, sebagai soal/kuis dalam permainan ini. Buatlah kelompok yang terdiri dari 10 siswa. Buatlah posisi berbaris kebelakang (berbanjar). Bisikanlah/kuis dari fasilitator anda mulai dari anggota pertama sampai terakhir. Anggota terakhir melaporkan hasil bisikan soal tersebut kepada fasilitator. Apa yang terjadi? Pengurangan, penambahan atau pembelokan pesan?
Lakukan 2-3 grup secara bersamaan.

Bagaimana kesan anda setelah mengikuti kegiatan ini?
Komentar anda: ......................................................................................................................................
.....................................................................................................................................

Hari/tanggal Tanggapan guru pembimbing/konselor Paraf






KUNCI KOMUNIKASI EFEKTIF























E. Cara membina hubungan yang Efektif dengan teman sebaya
Hubungan yang selalu terjalin baik dengan teman harus selalu kita jaga. Adapun upaya-upaya untuk dapat membina hubungan tersebut kita harus dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
Menciptakan komunikasi yang terbuka dengan teman.
Dalam berkomunikasi tentunya kita pasti kita menginginkan kejujuran. Kita akan senang sekali jika memiliki teman yang terbuka,. Kita juga harus bisa bersikap terbuka terhadap orang lain. Tentunya dengan sikap terbuka teman akan menjadi lebih menyenangi kita
Terbuka disini bisa diartikan tidak ada hal yang perlu untuk ditutup-tutupi baik itu kekurangan maupun kelebihan yang dimilikinya. Kita harus dapat menerima semua yang ada pada diri teman kita, mau mengerti dia serta menghargai dan menghormati nilai-nilai yang ia yakini.



Saling menerima keberadaan masing-masing
Dalam berteman, hendaknya kita dapat memahami serta menerima keberadaan dari diri setiap masing-masing individu. Segala kekurangan dan kelebihan-kelebihan yang dimiliki teman, kita harus dapat menerimanya. Segala perbedaan-perbedaan yang ada tidak menjadi factor penghalang dalam membina suatu persahabatan.

Saling menghargai dan menghormati perbedaan pendapat
Beda pendapat yang sering terjadi dengan teman merupakan suatu hal yang wajar. Sebagai seorang teman kita diharapkan agar selalu saling menghargai dan menghormati segala perbedaan yang ada. Kita perlu menginggat bahwa setiap individu memiliki pemikiran yang berbeda sekalipun teman dekat kita.

Memperhatikan dengan seksama apabila teman sedang berbicara dan menghindari kata-kata yang dapat menyinggung perasaan teman bicara kita.

Apabila ada teman yang sedang berbicara alangkah baiknya sebagai seorang teman kita memperhatikan dan mendengarkan dengan seksama. Setiap orang akan merasa sangat dihargai apabila saat ia berbicara didengarkan dan diharapkan kita tidak menyinggung perasaan teman.





Memperluas cakrawala pengetahuan mengenai hal-hal yang positif dengan teman
Pengetahuan memang sangat
penting bagi semua siswa,
sebagai seorang pelajar diharapkan selalu berpikir positif dengan teman dan tidak boleh berburuk sangka dengan dia. Dengan demikian hubungan yang harmonis dapat selalu tercipta dengan harmonis.


Cara mengatasi kerenganggan dalam menjalin hubungan
dengan teman sebaya

Hubungan dengan teman tidak selamanya dapat berjalan dengan baik kadang kala perselisihan sering kita hadapi. Apabila hal tersebut telah terjadi maka dapat dilakukan langkah langkah sebagai berikut :

a. Cari sumber penyebabnya
Apabila telah terjadi pertengkaran carilah factor penyebabnya dan siapa yang memulai. Tentunya diharapkan agar kita selalu menyadari semua kesalahan-kesalahan kita dan berani bertanggung jawab atas segala perbuatan yang telah kita lakukan dan hendakanya kita tidak selalu mencari kesalahan orang lain.




b. Temukan alternatif penyebabnya
Alternatif pemecahan masalah yang muncul antara kita dengan teman mungkin dapat dibicarakan dengan orang lain, dengan kata lain kita bisa meminta pendapat pada teman mengenai permasalahan yang sedang kita hadapi untuk dibantu dalam mencari sebuah solusi yang tepat.



c. Cari untung ruginya dari masing-masing alternative
Setelah kita menemukan berbagai macam alternative dalam memecahakan masalah tersebut. Perlu untuk kita perhitungkan untung ruginya bagi setiap masing-masing alternative terbut. Setelah kita pertimbangkan ternyata ada salah satu alternative yang paling banyak segi positifnya kita dapat memilihnya.

d. Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan itu sangat penting karena didalam hubungan antar teman. Ketika kita dihadapkan pada dua pilihan. Sebaiknya kita ambil keputusan yang dapat menguntungkan bagi kedua belah pihak sehingga tidak ada yang merasa salah satu dirugikan.












Evaluasi merupakan kegiatan akhir dari proses pembelajaran dari modul ini. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengetahuan kalian terhadap materi ini. Isilah tugas-tugas berikut ini yang harus kamu selesaikan dengan tuntas dan jelas sebagai akhir kegiatan pembelajaran ini. Segera kumpulkan apabila kamu sudah menyelesaikan tugas ini tanpa perlu menunggu teman yang lain harus selesai.

1. Dilingkungan sekolah biasanya terjadi persaingan untuk mendapatkan prestasi akademik yang memuaskan, menurut anda bagaimana cara yang efektif untuk membina hubungan yang baik dengan teman meskipun kalian tetap bersaing ?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Hambatan-hambatan apa yang sering anda alami dalam berkomunikasi secara efektif dengan teman anda ?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
3. Pengalaman apa yang kamu peroleh dari permainan berbisik rantai tadi ? Berikan pendapatmu ?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
4. Diskusikan dengan kelompok anda, mengenai makna apa yang terkandung dalam permainan berbisik rantai tadi ? Jelaskan !
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Evaluasi dan tanggapan guru BK
Hari/Tanggal
Evaluasi Catatan Guru BK Tanda Tangan













Gymnastiar, Abdullah. 2002. Seni Menata Hati Dalam Bergaul. Bandung: Mutiara Qolbu Salim.

IPRI. (IPRIov!@yahoo.com).Ayiknya Beretrotika. Desember 2007

Yayan. 2005. Perbaikilah Persahabatan yang Retak. On line (http//www. Vision. Net. Id)

http//www. Sekretris.Net.Com.. 2007. Tetap Awet Dalam Bergaul. Majalah Intisari






0 Response to "Cara Berkomunikasi Efektif"

Posting Komentar