KECERDASAN EMOSI DAN PENGENDALIAN DIRI

Emosi merupakan suatu pengalaman yang nyata dan disertai dengan penyesuaian diri dalam diri seseorang yang berkaitan dengan

1. Pendahuluan
Emosi merupakan suatu pengalaman yang nyata dan disertai dengan penyesuaian diri dalam diri seseorang yang berkaitan dengan mental, dan fisik yang berwujud suatu tingkah laku yang nampak serta semua jenis perasaan yang ada dalam diri seseorang, emosi memiliki peran yang sangat besar dalam dinamika jiwa dan mengendalikan tingkah laku seseorang.
Secara teoritis emosi dokembangkan sejak Charles Darwin, dalam kehidupan sehari-hari emosi identik dengan rasa marah, perilaku agresif atau ungkapan perasaan yang meledak-ledak. Manusia mencoba mengenali emosi yang muncul dengan membedakan antara emosi yang positif dan emosi yang negatif yang sudah dijelaskan pada halaman sebelumnya.
Orang-orang yang tidak bahagia umumnya lebih sibuk dengan diri sendiri, dan merekalah orang yang rentan terhadap kehilangan (depresi), sering diliputi rasa sedih, kadang bersifat kurang bersahabat. Sehingga masalah yang muncul ketika diliputi masalah emosi negatif seperti rasa takut (fear), cemas (anxiety), sedih (sadness), rasa tertekan/kehilangan (depresi), kecewa berat (frustasi), marah (anger), muak/jijik (disgust).














Untuk dapat mempelajari, memahami, dan menguasai modul ini kalian harus membaca materi yang akan diulas lebih lanjut pada kegiatan pembelajaran pada halaman berikutnya. Agar lebih memahaminya terlebih dahulu lakukan dan pahamilah syarat-syarat sebagai berikut :
1. Tuntaskan semua modul semester ganjil jangan ada satu modulpun yang tertinggal, ingat.... ketinggalan satu modul berarti ketinggalan materi;
2. Bawalah buku/sumber pembelajaran lain yang relevan dengan materi ketika proses pembelajaran berlangsung,Cobalah mencari berbagai sumber pembelajaran lain yang relevan dengan materi baik di Perpustakaan Sekolah, Internet, Media Massa atau Media lainnya;
3. Lakukan diskusi kelompok kecil ( teman sebangku ) yang menyangkut materi pembelajaran, dengan demikian anda dapat berintrospeksi diriuntuk mengenal emosi positif dan negatif dalam diri anda.
4. Dengan memahami modul ini kalian memiliki kemampuan untuk mengenal dan memahami diri sendiri, orang lain dan lingkungan sekitar dengan mengelola emosi secara produktif.




3. Petunjuk Penggunaan Modul


 Penjelasan bagi Siswa
• Pelajari dengan seksama modul ini agar kalian dapat memahami dan mampu menerapkan ” Kecerdasan Emosi dan Pengendalian Diri ” hal tersebut akan sangat bermanfaat bagi kalian untuk pengembangan diri bersosialisasi di lingkungan dimanapun berada secara efektif. Jangan lupa lakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Berdoalah terlebih dahulu ( minimal Basmallah ) atau sesuai dengan keyakinan yang kalian anut, agar diberikan kemudahan jalan dan pikiran untuk bisa mempelajari dengan mudah;
2. Bacalah dengan serius dan santai ( minimal 2 kali membaca ) secara berurutan dari kata pengantar sampai materi pembelajaran;
3. Buat dan isilah rencana pembelajaran yang terdapat dalam modul agar kalian dapat mengkonsultasikan apabila mendapatkan kesulitan;
4. Laksanakan semua kegiatan sesuai rencana pembelajaran yang kamu buat sendiri;
5. Kerjakan dan lengkapi semua tugas pada halaman yang telah disediakan dengan jelas dan benar tanpa ada tugas yang tertinggal sebab dapat menghambat kalian untuk mengikuti evaluasi dan menyelesaikan modul berikutnya;
6. Ingat kerjakan secara mandiri tanpa harus melihat milik orang lain untuk mengukur kemampuan kalian dalam penguasaan modul.
 Peran Guru
1. Membimbing dalam proses kegiatan belajar mengajar;
2. Membantu kalian dalam mencari sumber pembelajaran yang relevan dengan materi;
3. Membimbing kalian apabila mengalami kesulitan dalam mempelajari, dan memahami materi modul;
4. Melakukan penilaian terhadap tugas-tugas yang ada dalam modul;
5. Melakukan refleksi pembelajaran bersama-sama dengan siswa.



4. Tujuan Pembelajaran


Tujuan dari pembelajaran ini diharapkan kalian memiliki pemahaman dan kematangan dalam mengenal dan mampu mengembangkan emosi secara konstruktif. Pelajarilah modul ini secara seksama dan sungguh-sungguh agar kalian dapat mengetahui:
 Pengertian Emosi
 Karakteristik dan Klasifikasi Emosi
 Pengertian Kecerdasan Emosi
 Pemahaman Pengendalian Diri
 Mengapa Harus Mengendalikan Diri dan Bagaimana Mengendalikan Diri
 Meningkatkan Kepercayaan Diri Emosional dan Mengenal Teknik Relaksasi


5. Kompetensi









6. Indikator

 Siswa mampu menjelaskan pengertian emosi
 Siswa memiliki kemampuan untuk mengenal karakteristik dan klasifikasi emosi
 Siswa mampu menjelaskan pengertian kecerdasan emosi dan menerapkan cara pengendalian diri dalam kehidupan sehari-hari
 Siswa memiliki kemampuan meningkatkan kepercayaan diri emosional dan mengenal teknik relaksasi


7. Rencana Belajar

KECERDASAN EMOSI DAN PENGENDALIAN DIRI


















Uraian materi
A . Pe ngertian Emosi
Emosi merupakan suatu pengalaman yang nyata dan disertai dengan penyesuaian diri dalam diri seseorang yang berkaitan dengan mental, dan fisik yang berwujud suatu tingkah laku yang nampak serta semua jenis perasaan yang ada dalam diri seseorang, emosi memiliki peran yang sangat besar dalam dinamika jiwa dan mengendalikan tingkah laku seseorang. Samsu Yusuf mencontohkan sebagai berikut:
1. Emosi dapat memperkuat semangat. Apabila seseorang merasa puas dan senang atas hasil yang
dicapai.
2. Emosi dapat melemahkan semangat. Apabila timbul rasa kecewa atas kegagalan.
3. Emosi dapat menghambat atau mengganggu konsentrasi belajar, ketika ada kegagalan. Ketegangan perasaan, misalnya gugup.
4. Emosi mengganggu penyesuaian sosial, misalnya iri hati dan cemburu.
5. Suasana emosional yang dialami masa kecil, akan mempengaruhi sikapnya baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain.


B. Karakteristik dan Klasifikasi Emosi
Sebagai gejala kejiwaan emosi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. bersifat subjektif
2. fluktuatif (naik turun tidak tetap)
3. banyak bersangkutan dengan pengenalan indrawi

Emosi dapat dipilih menjadi dua kelompok yaitu:
1. Emosi sensori yaitu emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar terhadap tubuh, misalnya: rasa dingin, manis, dingin, sakit, lelah, lapar, kenyang dan lain-lain.
2. Emosi psikis, emosi yang disebabkan oleh alasan-alasan kejiwaan yakni:
• Perasaan intelektual , yaitu rasa yang berkaitan dengan kebenaran contohnya gembira memperoleh sesuatu yang benar, puas atas suatu karya ilmiah.
• Perasaan sosial misalnya rasa solidaritas, empati, simpati, kasih sayang.
• Perasaan keindahan (estetis) misalnya kagum, terpesona, dan lain-lain.
• Perasaan susila, berkaitan dengan nilai baik dan buruk (etika) contoh rasa bersalah, rasa tentram, rasa bertanggung jawab dan lain-lain.
• Perasaan ketuhanan, rasa mengenal memiliki Tuhan, naluri keagamaan.

Beberapa bentuk emosi
 Perasaan marah, disebabkan:
a. Sifat seseorang yang mudah marah (tempramental) dalam setiap kali bersikap, bertingkah laku, dan kebiasaan setiap hari dengan kata lain sifat dasar seseorang mudah marah dan tersinggung.
b. Adanya aturan atau standart yang dipegang teguh dan dilanggar orang lain.
c. Merasa terganggu karena diusik orang lain dalam melakukan sesuatu hal tertentu.
d. Merasa diperlakukan kurang adil.

 Takut
Merupakan perasaan dalam diri seseorang karena tidak adanya keberanian dalam diri untuk menunjukkan atau tampil. Adapun perasaan takut disebabkan:
a. Merasa kurang percaya diri karena kemampuan dalam diri memiliki kekurangan dalam diri sehingga tidak adanya kemampuan untuk menunjukkan dirinya dimuka umum.
b. Menghadapi orang-orang yang masih asing atau baru.
c. Adanya sesuatu hal yang membuatnya merasa tidak nyaman, tenang, dan terancam.

 Cemas, merupakan suatu sifat manusia yang berkaitan dengan kekhawatiran dalam menghadapi suatu persoalan tertentu, hal ini diikuti dengan perasaan takut, keluar keringat dingin, meremas-remas jari-jari, seringya mengambil napas panjang, dan gemetaran.

 Gembira, merupakan suatu luapan emosi/perasaan dalam diri dengan ditunjukkan dengan sikap, dan wajah yang ceria dan senang, misalnya karena berhasil dalam sesuatu hal.

 Sedih, merupakan perasaan seseorang karena merasa kehilangan atau suatu peristiwa yang menyebabkan seseorang mengeluarkan air mata.

C. Pengertian Kecerdasan Emosi
Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk memotivasi dan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan hubungannya dengan orang lain.
Kecerdasan emosi (EQ) semakin perlu dicermati karena kehidupan manusia semakin komplek. Hal ini rupanya membawa dampak yang buruk terhadap kehidupan emosional seseorang. Hasil survey Daniel Goleman menunjukkan kecenderungan yang sama diseluruh dunia, bahwa generasi sekarang lebih banyak mengalami kesulitan emosional dari pada generasi sebelumnya. Mereka lebih kesepian dan murung, lebih beringas dan kurang menghargai sopan santun, lebih gugup, mudah cemas, lebih meledak-ledak (impulsif dan regresif). Goleman juga menemukan bahwa banyak juga orang yang gagal dalam hidupnya bukan karena rendahnya kecerdasan intelektualnya, karena kurang memiliki kecerdasan emosional, sebaliknya sedikit orang yang berhasil dalam kehidupan meskipun IQ-nya rata-rata saja, tetapi kecerdasan emosionalnya tinggi.
Jeane Seagel mencontohkan beberapa kasus tentang peranan kecerdasan emosi terhadap seseorang:
1. kasus ina, menggambarkan orang yang IQ-nya rendah akibatnya ia sulit bergaul dan kesepian.
2. kasus hilman, IQ-nya tinggi tetapi EQ-nya rendah, ia hanya menjadi seorang reparasi alat panggang roti.
3. tono seorang dokter gigi yang sering ditinggalkan pasiennya dikarenakan cerewet dan sering bicara kasar. EQ sang dokter rendah sekali.

D. Pemahaman Pengendalian Diri
Tujuan akhir pengendalian diri adalah untuk mencapai kesuksesan/keberhasilan. Perjalanan hidup ini sangat dinamis, kadang berliku, menurun atau mendaki. Medan kehidupan yang demikian itu menuntut kita harus menguasai sejumlah kompentensi hidup, antara lain pengendalian diri.


E. Mengapa Harus Mengendalikan Diri
Mengapa Daniel Goleman (Ary Ginanjar, 2001) mengisahkan sebagai berikut:
Anak-anak usia 4 tahun di TK Standford diuji ketika memasuki sebuah ruangan. Dia atas disediakan kue marsh mallow. Anak boleh mengambilnya dan langsung memakannya. Tetapi bagi yang mau ‘’berpuasa’’ menahan waktu dalam waktu tertentu, maka ia akan dapat hadiah tambahan satu kue.
Empat belas kemudian, setelah anak-anak lulus SMA, didapati sebagai berikut:
Anak-anak sewaktu di TK langsung memakan kue, tidak menahan dulu, ternyata cenderung tidak tahan
menghadapi stress, mudah tersinggung, gampang terpancing untuk berkelahi.
Tiga puluh tahun kemudian, terbukti bahwa anak yang sewaktu TK tidak bisa menahan diri, setelah dewasa terlilat kecakapan kognitif dan emosinya rendah, sering kesepian, kurang dapat diandalkan, mudah hilang konsentrasinya, dan tidak sabar bila menghadapi stress hampir tidak terkendali. Tidak fleksibel menghadapi tekanan, dan mudah meledak-ledak emosinya (impulsif).

F. Bagaimana Mengendalikan Diri
1. Pengendalian Suasana Hati
Hati atau ‘’Qolbu” adalah pusat pikiran dan jiwa. Suasana hati sangat mudah berubah, sejalan dengan dinamika kehidupan yang dialami seseorang. Hati akan menentukan apakah seseorang menjadi mulia atau hina. Hati akan membimbing akal dan tubuh kita.

2. Pengendalian pikiran dan visi
Dimensi fikir akan membuahkan hasil/penentu sikap dan perilaku seseorang. Seseorang yang memiliki persepsi/pikiran benar (positif) akan membentuk suatu proses (aktivitas) yang benar juga (positif). Tentu hasil akhirnya juga benar (positif).






Pengendalian pikiran dapat dillakukan dengan mengawasi apa isi terbanyak dalam pikiran kita. Subjek apa yang mendominasi pikiran ???
Pikiran hanya sibuk pada diri sendiri, ini adalah indikator egoisme. Pikiran yang penuh dengan urusan uang dan uang berarti ini ada indikator materialistis. Cara lain untuk mengendalikan pikiran adalah dengan pikiran holistik, menyebutkan berfikir melingkar yaitu dengan berfikir dan mempertimbangan semua dimensi.

3. Pengendalian nafsu dan hasrat
Maslow menyebutkan bahwa motif-motf yang mendorong bertingkah laku adalah keinginan untuk memuaskan kebutuhan. Urutan kebutuhan manusia adalah

kebutuhan fisik (makan, minum, tempat tinggal) rasa aman, diterima, dicintai, diakui, ingin tahu, mendapat keindahan, dan aktualisasi diri.
Hasrat dan nafsu untuk memenuhi kebutuhan tersebut hendaknya tetap terkendali dengan dilandasi dengan nilai-nilai keimanan. Contoh: nafsu makan tidak terkendali dapat membawa petaka berupa penyakit tertentu, bahwa setiap apa yang kita makan akan dimintai pertanggungjawabannya di hari akhir halal dan harammnya. Lidah harus bisa mengendalikan supaya tidak memproduksi ucapan yang menyakitkan dan melecehkan diri sendiri serta orang lain.






Level 5


Level 4



Level 3


Level 2


Level 1


G. Meningkatkan Kepercayaan Diri Emosional

Kepercayaan diri emosional merupakan kepercayaan diri seseorang untuk yakin dan mampu memnguasai segenap sisi emosi yang ada dalam dirinya. Adapun kepercayaan diri emosional sebagai berikut:
 Keyakinan terhadap kemampuan untuk mengetahui perasaan sendiri
 Keyakinan terhadap kemampuan untuk mengungkapkan perasaan sendiri
 Keyakinan untuk menyatukan diri dengan kehidupan orang-orang lain, dalam pergaulan yang positif dan penuh pengertian
 Keyakinan terhadap kemampuan untuk memperoleh rasa sayang, pengertian, dan perhatian dalam segala situasi, khususnya disaat mengalami kesusahan atau kesulitan
 Keyakinan terhadap kemampuan mengetahui apa yang dapat disumbangkan pada orang lain.



Gejala-gejala yang ditunjukkan seseorang bila kepercayaan diri emosionalnya masih lemah ialah sering menumpulnya perasaan, binggung terhadap apa yang dirasakan, sering mengasingkan diri dalam pergaulan, lebih sering menyatakan ‘’Ya’’ sekedar hanya untuk menyenangmkan orang lain dan menjadi ‘’Yes man’’ dan cenderung subjektif dan berfikiran negatif.
Cara meningkatkan kepercayaan diri emosional seseorang adalah sebagai berikut:
 Belajar mengenali dan memutuskan perasaan sendiri
 Membiasakan diri untuk mengungkapkan perasaan kepada orang lain (yang dipercaya)
 Mencari dan menciptakan peluang untuk bersosialisasi. Semakin sering seseorang bersosialisasi dan tampil secara pribadi, semakin besar tumbuhnya kepercayaan diri dalam emosionalnya.





Kerjakan kuis ini dengan cepat! Anda tidak diperkenankan berfikir. Isilah pertanyaan berikut ini dengan memberi tanda (√ ) pada kolon TP, JR, KK, SR, SL. Jawablah secepat mungkin, jangan berhenti mengerakkan otot intelektual anda!
No Pernyataan TP JR KK SR SL
1. Merasa tersisih atau terabaikan mengganggu saya

2. Setelah melalukan sesuatu yang membuat saya malu, saya dapat mengakuinya
3. Saya akan merasa marah apabila tak dikenal bersikap kurang ramah kepada saya
4. Saya dapat menartawakan kelemahan-kelemahan saya

5. Saya mengutuki diri saya kalau melakukan kesalahan

6. Saya dapat mengakui ketidaksempurnaan saya tanpa merasa bersalah

7. Ketika seseorang marah kepada saya, maka rusaklah sisa hari saya

8. Saya mengalami beragam perasaan setiap hari, termasuk kesedihan, kemarahan dan ketakutan
9. Emosi saya membara menyebabkan saya lepas kendali

10. Saya selalu pusing tujuh keliling saat harus membuat keputusan, atau sering menunda-nunda membuat keputusan
11. Emosi membara orang lain menyebabkan saya merasa lepas kendali



JUMLAH SKOR
Jumlahkanlah masing-masing lalu beri skor:

Keterangan:
TP : Tidak Pernah (Skor 1)
JR : Jarang (Skor 2)
KK : Kadang-Kadang (Skor 3)
SR : Sering (Skor 4)
SL : Selalu (Skor 5)













Pengalaman mengendalikan diri
Buatlah sebuah tulisan /karangan yang berisi pengalaman nyata tentang mengendalikan diri yang pernah anda lakukan selama ini!
































Kelompokan atau identifikasi perasaan dalam diri anda yang pernah anda rasakan berdasarkan pengalaman diri dan orang lain atau berdasarkan wacana, yaitu perasaan positif dan perasaan negatif pada tabel yang sudah disediakan. (minimal empat puluh dalam mengidentifikasi perasaan positif dan negagtif).

No Perasaan Positif Perasaan Negatif
1.
2.
3.
4.
5.

















50. Senang
Bahagia
................... Sedih
Gembira
..................








Dari hasil identifikasi perasaan positif dan negatif pada tabel di atas, carilah lima definisi/pengertian, dan jabarkan penjelasannya pada tugas empat ini.

A. Perasaan Negatif
No Perasaan Negatif Definisi Perasaan Sumber Belajar
1. Cemas merupakan suatu sifat manusia yang berkaitan dengan kekhawatiran dalam menghadapi suatu persoalan tertentu, hal ini diikuti dengan perasaan takut, keluar keringat dingin, meremas-remas jari-jari, seringya mengambil napas panjang, dan gemetaran Modul BK
2.









3.















4.















5.



















B. Perasaan Positif
No Perasaan Positif Definisi Perasaan Sumber Belajar
1. Gembira merupakan suatu sifat manusia yang berkaitan dengan merupakan suatu luapan emosi/perasaan dalam diri dengan ditunjukkan dengan sikap, dan wajah yang ceria dan senang, misalnya karena berhasil dalam sesuatu hal Modul BK
2.









3.















4.















5.


























Bimbingan Pengembangan Pribadi
Latihan Mengendalikan Emosi Teknik Relaksasi


1. Pengantar
Secara teoritis emosi dokembangkan sejak Charles Darwin, dalam kehidupan sehari-hari emosi identik dengan rasa marah, perilaku agresif atau ungkapan perasaan yang meledak-ledak. Manusia mencoba mengenali emosi yang muncul dengan membedakan antara emosi yang positif dan emosi yang negatif yang sudah dijelaskan pada halaman sebelumnya.
Orang-orang yang tidak bahagia umumnya lebih sibuk dengan diri sendiri, dan merekalah orang yang rentan terhadap kehilangan (depresi), sering diliputi rasa sedih, kadang bersifat kurang bersahabat. Sehingga masalah yang muncul ketika diliputi masalah emosi negatif seperti rasa takut (fear), cemas (anxiety), sedih (sadness), rasa tertekan/kehilangan (depresi), kecewa berat (frustasi), marah (anger), muak/jijik (disgust).
Jika kita larut dalam emosi negatif dan tidak mampu mengelolanya, maka akan menjadi bumerang bagi kita dan masalah pada orang lain disekitar kita. Misalnya rasa takut, cemas, phobia, depresi dan stres yang berkepanjangan berakibat terhadap masalah psikologis munculnya gangguan kesehatan (psikosomatis).
Gambaran di atas memberikan dorongan kita untuk lebih mencermati emosi positif atau negatif yang muncul serta situasi, agar kita mampu mengelola emosi negatif meluaskan dan membangun emosi positif .




2. Teknik Relaksasi
Suatu cara untuk mengembangkan perilaku yang lebih menyenangkan dan mengembirakan khusunya untuk diri sendiri, adalah dengan terapi relaksasi yang bertujuan membangkitkan perasaan tenang. Adapun teknik relaksasi yang digunakan sebagai berikut:
 Prosedur relaksasi dengan melatih otot-otot yang tegang agar lebih relak dan tidak kaku (Progressive Relaxation).
 Meditation adalah prosedur klasik relaksasi dengan melatih konsentrasi/perhatian pada stimulus yang berulang (memusatkan perhatian/konsentrasi sebagai fokus perhatiannya yang dilakukan dengan menutup mata sambil duduk, mengambil posisi yang pasif dan berkonsentrasi dengan pernapasan yang teratur dan dalam serta dalam situasi yang tenang dan nyaman.

3. Penutup
Dalam pelatihan ini kita mengacu pada teknik relaksasi yang dikemukakan oleh Fredrickson (2000) yang meliputi latihan relaksasii, latihan imagery, latihan otot/fisik, latihan meditasi dan penemuan makna yang positif (bagaimana seseorang mengidentifikasi, menjelaskan kejadian-kejadian yang dialami sebagai hal positif yang harus dihadapi).
























Pelatihan Pengelolaan Emosi: Teknik Relaksasi
 Latihan Fisik
 Latihan Pengelolaan Tubuh
 Petunjuk Pelaksanaan Pernapasan
 Petunjuk Pelaksanaan Latihan ‘’Brain Gym’’

0 Response to "KECERDASAN EMOSI DAN PENGENDALIAN DIRI"

Posting Komentar