MENGATASI KELUPAAN DALAM BELAJAR

Lupa merupakan suatu keadaan dimana ada hal-hal yang lepas dari ingatan atau tidak dipikirkan (ingatan) lagi karena faktor-faktor waktu yang sudah lama. KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga dapat menyusun dan terselesaikannya modul bimbingan dan konseling
Modul bimbingan dan konseling ini disusun berdasarkan kurikulum KTSP yang menekankan dan mengembangkan kemampuan diri di dalam berbagai kegiatan belajar, sehingga siswa dapat menerpakan cara komunikasi yang efektif dengan teman sebayanya sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya yang berguna bagi masa depan siswa. Modul ini bertujuan agar siswa dapat memahami siapa dirinya dan diharapkan siswa dapat menemukan sisi kelemahan dalam masalang ingatannya agar tidak mudah cepat lupa, sehingga siswa lebih berprestasi dalam belajar.
Modul ini tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan dari berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian modul ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini, maka dari itu penulis berterima kasih dengan adanya saran dan kritik yang membangun untuk penyempurnaan modul ini.

Malang,


Penulis







DAFTAR ISI


Kata pengantar ............................................................ i
Daftar isi .................................................................... ii
A. Pendahuluan .................................................... iii
B. Prasyarat ........................................................ iv
C. Petunjuk Penggunaan Modul ................................. iv
D. Tujuan Pembelajaran ......................................... v
E. Kompetensi ..................................................... v
F. Rencana Belajar ................................................ V

Materi : Mengatasi Kelupaan dalam Belajar
A. Definisi Lupa .................................................... 1
B. Kaidah-Kaidah Lupa ............................................ 2
C. Ketentuan Mengingat Pelajaran ............................. 3
D. Cara Mengatasi Kelupaan Dalam Belajar ................... 4
E. Melatih Ingatan ................................................. 5
F. Cara Mengatasi Kesukaran Belajar .......................... 6
G. Evaluasi ......................................................... 7
Rujukan ..................................................................... 11











A. PENDAHULUAN

Bimbingan dan konseling merupakan suatu wadah yang memberikan layanan-layanannya untuk membantu siswa yang membutuhkan layanan tersebut. Layanan bimbingan dan konseling meliputi beberapa aspek yaitu aspek pribadi, sosial, belajar da kerie. Dalam setiap layanan yang diberikan terdapat fungsi bimbingan antara lain : fungsi pencegahan, fungsi pemeliharaan, fungei pengembangan dan masih banyak lagi.
Untuk mewujudkan tujuan bimbngan dan konseling yaitu perkembangan siswa optimal, maka diperlukan suatu kerjasama dari berbagai pihak baik konselor (guru BK), siswa pihak sekolah, orang tua siswa dan semua pihak yang bersangkutan.
Dalam modul ini akan dijelaskan mengenai bagaimana siswa mengetahui cara mengatasi kelupaan dalam belajar. Setiap siswa kemungkinan memiliki kelupaan yang berbeda-beda. Ada siswa yang mudah ingat dan ada pula siswa yang mudah lupa. Mengatasi kelupaan merupakan layananan dalam bimbingan dan konseling dan mempunyai fungsi pemeliharaan dan pengembangan. Cara mengatasi lupa ini dapat membantu siswa dalam kegiatan belajar. Lupa merupakan suatu keadaan yang manusiawi dimana ada sesuatu yang lepas dari ingatan atau tidak dipikirkan (ingatan) lagi karena faktor waktu. Maka dari hal tersebut, siswa perlu mengetahui kaidah-kaidah lupa, ketentuan mengingat pelajaran, melatih ingatan, cara mengatasi kesukaran belajar dan cara mengatasi kelupaan dalam belajar. Dengan mengetahui materi-materi tersebut, siswa dapat lebih memahami dan lebih mudah dalam mengatasi cara kelupaan dalam belajar.






B. PRASYARAT

Adapun syarat untuk memahami modul ini adalah siswa diharapkan membaca materi terlebih dahulu, sengan membaca materi Cara Mengatasi Kelupaan Dalam Belajar. Hal ini dimaksudkan agar siswa mengerti dan akhirnya dapat menerapkan (mengaplikasikan) cara mengatasi kelupaan yang baik untuk dirinya sehingga tujuan di dalam hidupnya tercapai.



C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Agar siswa berhasil menguasai dan mampu menerapkan materi didalam modul ini , maka bacalah dengan cermat dan ikuti petunjuk berikut ini dengan baik, diantara sebagi berikut :
 Bacalah do’a terlebih dahulu sesuai dengan keyakinanmu agar diberikan kemudahan dalam mempelajari materi ini.
 Bacalah materi ini dengan serius, santai, dan tenang sehingga kamu dapat mencapai penguasaan materi secara optimal.
 Kerjakan secra mandiri tanpa harus menunggu teman, dengan belajar mandiri kamu dapat termotivasi mengerjakan lebih baik secara maksimal sesuai dengan kemampuan kamu sendiri tanpa melihat pekerjaan teman.
 Kerjakan lembar kegiatan siswa yang sudah disediakan pada lembar berikutnya secara sungguh-sungguh dengan memberikan isisan secara lengkap.
 Untuk mendukung penguasaan siswa yang lebih luas kamu bisa menggunakan sumber belajar lainnya, misalnya buku bacaan, majalah, telvisi dan media yang lainnya.


D. TUJUAN PEMBELAJARAN








E. KOMPETENSI










F. RENCANA BELAJAR

Rencana belajar merupakan serangkaian rencana kegiatan yang akan kamu lakukan pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung :
Jenis kegiatan : membaca, menulis, diskusi,
mengerjakan latihan

Hari / Tanggal :
Tempat pelaksanaan :
Alokasi waktu :
Hasil yang dicapai :



A. Definisi Lupa

Lupa merupakan suatu keadaan dimana ada hal-hal yang lepas dari ingatan atau tidak dipikirkan (ingatan) lagi karena faktor-faktor waktu yang sudah lama. Lupa juga dapat berarti tidak sadar, lalai atau tidak teringat akan suatu hal.
Menurut beberapa psikolog dalam penelitian tentang lupa yang berkaitan dengan pelajaran antaralain melakukan percobaan dan penelitian yang dilaksanakan terhadap beberapa siswa dengan mengadakan pembagian terhadap materi pelajaran ke dalam dua kelompok besar, yaitu :
1) Subyek praktis
Subyek praktis merupakan suatu ilmu atau pelajaran yang lebih banyak memuat ilmu praktis atau praktek, sehingga kebanyakan siswa melakukan suatu hal atau kegiatan yang berbentuk visual untuk mempelajarinya, seperti prakarya, pemakaian bilangan-bilangan, alat-alat tulis menulis, menggambar, ilmu bedah, menjahit dan yang serupa. Terbukti bahwa pelajaran untuk seperti ini dapat melekat lebih kuat, sukar untuk dilupakan, terlebih bila disertai dengan banyak latihan pada jam-jam praktek, sehingga betul-betul menguasai. Bila seorang siswa sudah menguasai betul, maka dia akan tetap ingat walaupun tidak dipelajari dalam jangka waktu yang lama.

2) Subyek teoritis
Subyek teoritis merupakan suatu ilmu atau pelajaran yang lebih menekankan pada teori, sehingga siswa dituntut untuk lebih banyak membaca dan mengingat. Subyek teoritis mencakup banyak bagian dari angka-angka hitungan, nama-nama orang, macam-macam hukum, teori-teori dan sebagainya. Ternyata dalam subyek teoritis ini yang pertama kali kita lupakan adalah nama-nama orang, nama-nama tempat, nama benda dan sifatnya dan terakhir cara kerja atau karya-karyanya.

B. Kaidah-kaidah Lupa
Menurut para ilmuwan dan psikolog, kaidah lupa dibagi menjadi 7 bagian, antara lain :
1) Kadar pengetahuan yang terlupakan berbanding terbalik dengan frekuensi ulangan pelajaran yang dilakukan. Dengan kata lain semakin sering kita mengulang pelajaran dengan waktu yang terpisah, semakin sedikit pelajaran yang terlupakan.
2) Pendalaman materi ketika belajar akan mempercepat hafalan dan memperlambat kelupaan
3) Pelajaran akan cepat lupa akibat rancunya materi yang kita hafalkan
4) Mengulang kembali pelajaran setelah hafal adalah faktor utama untuk melekatkan pengetahuan dan mengatasi kelupaan.
5) Lupa sering disebabkan oleh ketidaksehatan badan seperti kurang tidur atau jeleknya percernaan dan kegelisahan jiwa.
6) Pelajaran yang baru dihafal sekali akan hilang dari ingatan sejak hari kesatu sampai ketiga dengan kadar yang berbeda untuk satu orang yang lainnya menurut kemampuan otaknya masing-masing.
7) Pelajaran yang sudah dihafal kemudian lupa, akan dapat diingat kembali dalam waktu yang singkat dengan mengadakan ulangan, hal ini dinamakan hukum efesiensi waktu.




C. Ketentuan Mengingat Pelajaran
Ada beberapa ketentuan-ketentuan yang harus kita pahami, apabila ingin dapat mengingat pelajaran dengan baik. Adapun ketentuannya, antara lain :
1) Mengingat semua pelajaran dengan memperhatikan hubungan antara pokok pikiran satu bab dengan bab lainnya dalam satu mata pelajaran.
2) Mengingat pokok-pokok pelajaran sambil memperlihatkan hubungan dengan pelajaran yang terdahulu. Hal ini akan memudahkan dan menguatkan hafalan.
3) Hindari menghafal tanpa memahaminya, karen kualitas hafalan seperti ini rendah. Sebaliknya jangan merasa cukup memahami pelajaran tanpa berusaha untuk menghafalnya.
4) Materi pelajaran bahasa dan ilmu pengetahuan umum, banyak membutuhkan hafalan dan bacaan yang berulang-ulang.
5) Ketika menghafal buatlah waktunya terpisah akan tetapi berjarak dekat
6) Hafalkan pelajran dengan cara yang akan digunakan nantinya.
7) Jangalah menghabiskan waktu untuk menghafal yang tidak produktif.


D. Cara Mengatasi Kelupaan Dalam Belajar
1) Jangan belajar pada waktu pikiran kacau
Hal yang demikian ini tidak akan membantu melekatkan materi pelajaran, sebaliknya justru akan merancukan sehingga terkesan sia-sia. Belajar dengan pikiran kacau membuat proses belajar tidak efisien.
2) Belajar dengan teratur
Banyak siswa yang belajar dengan tidak teratur, mereka menghafal banyak materi pelajaran secara terus menerus tanpa ada waktu senggang untuk istirahat antara satu pelajaran dengan pelajaran lainnya. Dengan demikian seluruh pelajaran akan tercampur dalam kepala, sehingga sulit untuk diingat kembali secara utuh. Sebaiknya belajar dilakukan secara teratur, satu pelajaran demi satu pelajaran diselesaikan secara terpisah, sehingga tidak terjadi kerancuan.
3) Mengulang pelajaran dalam waktu berselang
Mengulang pelajaran dan hafalan dengan waktu yang berselang, akan sangat membantu dalam meletakkan pengetahuan dalam otak dan mengatasi kelupaan. Semakin sering kita mengulang maka semakin kuat ingatan kita
4) Ketegangan dan kegelisahan jiwa
Ketegangan dan kegelisahan jiwa saat belajar akan membantu mempercepat proses kelupaan. Sebaiknya cobalah untuk menyelesaikan terlebih dahulu segala masalah yang dapat mengganggu ketenangan pikiran. Apabila terjadi ketegangan dapat dilakukan relaksasi terlebih dahulu sebelum memuali belajar, sehingga dapat menghafal dengan penuh konsentrasi.

5) Konsentrasi
Konsentrasi dan perhatian disaat belajar adalah faktor utama dalam mengatasi kelupaan
6) Variasi cara menghapal
Setiap individu memiliki cara yang berbeda-beda dalam menghafal. Semakin banyak variasi cara menghafal ikut membantu mengatasi kelupaan. Hal ini disebabkan karena dapat meletakkan pengetahuan dalam otak dengan bentuk tertentu hingga mudah untuk mengingat kembali.
7) Jangan meremehkan pelajaran
Faktor utama penyebab lupa seerta melemahnya ingatan adalah melalaikan pelajaran dan meremehkan pelajaran

E. Melatih Ingatan
Ada empat cara melatih ingatan agar lebih kuat, diantaranya :
1) Memperhatikan keterangan dan memahami pelajaran dengan mengaitkan hubungan antara bagian-bagian pelajaran yaitu dengan cara membaca keseluruhan, selanjutnya mengulanginya beberapa kali.
2) Berlomba menjawab soal-soal diwaktu kosong dengan teman-teman
3) Melakukan pendalaman dengan berbagai variasinya, sambil mengulang bacaan secara cepat pada setiap kesempatan
4) Melatih kekuatan pengamatan dengan membiasakan diri memperhatikan segala sesuatu dengan semangat. Dengan menumbuhkan kekuatan mengamati hasilnya akan lebih baik dari pada usaha menghafal dengan berbagai bentuknya.

F. Cara Mengatasi Kesukaran Belajar
1) Belajar secra sistematis dan cukup menyediakan waktu
2) Belajar berdasarkan pengalaman, pemahaman diri mengenai materi atau suatu hal yang dapat mendukung proses belajar
3) Mengadakan latihan-latihan yang bersifat rutin, sehingga taraf pengetahuan siap
4) Mengadakan latihan-latihan yang bersifat ”problem solving” menuju ”insight”.
5) Memahami kesalahan-kesalahan yang telah dibuat dalam menyelesaikan soal-soal
6) Merangkum bagian-bagian informatoris sebagai pegangan untuk berpikir teratur dan kaya
7) Mengulangi tiap-tiap rangkuman itu sampai bertaraf pengetahuan siap
8) Kadang-kadang membaca literatur lengkap (buku pelajaran) dan bila mungkin literatur lain sebgai bahan perbandingan




















G. Evaluasi

LATIHAN 1
1. Para psikolog mengadakan penelitian tentang lupa yang berkaitan dengan pelajaran. Mereka membagi pelajaran ke dalam dua kelompok besar, yaitu :
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
2. Sebutkan macam-macam subyek praktis :
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
3. Sebutkan hal-hal yang menyangkut subyek teoritis :
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
4. Sebutkan kaidah-kaidah lupa? Jelaskan!
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
5. Sebutkan cara mengatasi kelupaan dalam belajar :
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................


6. Jelaskan empat cara untuk melatih ingatan yang kuat!
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
7. Bagaimana mengatasi kelupaan dalam belajar ? Sebutkan empat macam !
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
8. Bagaimana cara mengatasi keksukaran belajar guna memperlancar proses daya ingat ? Sebutkan empat macam !
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

LATIHAN 2
Kuis Gaya Menghafal/Belajar

Petunjuk : Bacalah setiap item pernyataan di bawah ini dengan teliti kemudian berilah tanda cek () pada setiap kolom yang tersedia sesuai dengan keadaan diri anda!
Skala penilaian SS (Sangat Sesuai) Skor 5
S (Sesuai) Skor 4
TP (Tidak pasti/kadang-kadang) Skor 3
TS (Tidak Sesuai) Skor 2
STS (Sangat Tidak Sesuai) Skor 1
No Pernyataan SS S TP TS STS
1. Apabila guru memberikan penjelasan saya memehaminya dengan baik
2. Saya senang belajar dengan cara melakukan sesuatu di kelas
3. Saya mempelajari sesuatu dengan lebih baik jika saya membaca apa yang ditulis oleh guru di papan tulis
4. Saya belajar lebih baik jika seseorang memberitahu saya bagaimana cara melakukan sesuatu
5. Saya belajar dengan lebih baik melakukan sesuatu di kelas
6. Saya lebih bisa mengingat penjelasan guru di kelas dari pada apa yang saya baca
7. Jika saya membaca panduan/teks, saya mengingatnya dengan baik
8. Saya lebih memahami sesuatu dengan membaca instruksi atau panduan
9. Saya merasa senang melakukan eksperimen di kelas
10. Saya dapat belajar lebih baik dengan membuat lukisan sewaktu mempelajari sesuatu
11. Saya belajar lebih baik sewaktu guru menyampaikan penjelasan
12. Saya lebih memahami sesuatu jika saya mengambil bagian dalam kegiatan itu
13. Saya belajar dengan lebih baik jika saya mengambil bagian dalam kegiatan itu
14. Saya belajar dengan baik jika membaca daripada mendengar sesuatu
15. Saya mempelajari sesuatu dengan lebih baik jika saya membaca buku teks daripada mendengar pebjelasan guru

Setelah anda selesai mengisi pernyataan di atas lanjutkan dengan mengisikan skor yang telah anda peroleh pada lembar skor di bawah ini untuk mengetahui kecenderungan gaya menghafal atau belajar anda dalam mengatasi kelupaan. Setelah anda memasukkan skor, jumlah keseluruhan skor dan kalikan 2.
VISUAL AUDITORIAL KINESTETIK
Pernyataan Skor Pernyataan Skor Pernyataan Skor
No. 3 No.1 No.2
No.7 No.4 No.5
No.8 No.6 No.9
No.14 No.11 No.10
No.15 No.13 No.12
Jumlah Jumlah Jumlah
Skor=jumlahx2 Skor=jumlahx2 Skor=jumlahx2
Penskoran
38-50 : gaya menghafal utama/tinggi
25-37 : gaya menghafal kedua/sedang
0-24 : gaya menghafal akhir/rendah
1. Sesuai hasil perhitungan, saya termasuk siswa dengan gaya menghafal
 Gaya menghafal visual sebagai gaya belajar............................
 Gaya menghafal auditorial sebagai gaya belajar.......................
 Gaya menghafal kinestetik sebagai gaya belajar......................
2. Setelah mengetahui gaya menghafal saya, rencana lanjutan dalam belajar saya ......................................................................
..........................................................................................................................................................................

Hari/Tanggal Evaluasi Catatan Guru BK Tanda Tangan

























Daftar Rujukan

Ahmadi Abu. 1991. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta.

Albana, Marie Jane. 2007. Sulit Belajar. Jakarta: Prestasi Pustaka.

DePorter, & Hernacki. 2002. Quantum Learning, Membiasakan Belajar Nayamn Dan Menyanangkan. Bandung: Penerbit Kaifa

DePorter, & Hernacki. 2002. Quantum Teaching. Bandung: Penerbit Kaifa

Graham, Stedman.2003. I Can Do It 9 Kiat Meraih Sukses Khusus Remaja. Bandung.

Hurlock Elizabeth. 1992. Psikologi Perkembangan, Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.

Nugroho, W. 2007. Belajar Mengatasi Hambatan Belajar. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Stein. J. Steven, Ph. D. Howard. E. Book, M. D. 2000. Ledakan EQ. Bandung: PT. Mizan Pustaka.

Susilo, Joko M. 2006. Gaya Belajar Menjadikan Makin Pintar. Yogyakarta: Pinus

Wood Derek, DKK. 2007. Kiat Mengatasi Ganngguan Belajar. Yogyakarta: Kata Hati.

_____________, 2002. Modul Bimbingan Konseling Meniti Karier Masa Depan. Jakarta: Dinas Pendidikan dan Pengajaran DKI Jakarta.

_____________, Tanpa Tahun. Kumpulan Materi Satuan Layanan Bimbingan Konseling SMP Laboratorium Universitas Negeri Malang.

_____________, Tanpa tahun. Kumpulan Satuan Layanan. Malang: Pemerintah Kota Malang Dinas Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Malang.















0 Response to "MENGATASI KELUPAAN DALAM BELAJAR"

Posting Komentar