MENGHILANGKAN KEMALASAN

Bentuk dan sifat kemalasan itu bisa dijelaskan seperti KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga dapat menyusun dan terseleseikannya modul bimbingan dan konseling.
Modul bimbingan dan konseling ini disusun berdasarkan kurikulum KTSP yang menekankan dan mengembangkan kemampuan diri di berbagai kegiatan belajar, sehingga siswa dapat meningkatkan prestasi belajarnya yang berguna bagi masa depan siswa. Modul ini bertujuan agar siswa dapat mengurangi kemalasan di dalam dirinya, serta diharapkan siswa dapat bersemangat dalam belajar.
Modul ini tidak mungkin dapat diseleseikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih atas bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan bantuannya dalam penyeleseian modul ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan modul ini, oleh karena itu kami berterima kasih dengan adanya saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan modul ini.


Malang,



Penulis












DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………….i
Daftar Isi……………………………………………..……………….…ii
A. Pendahuluan………………………………………………………….iii
B. Prasyarat……………………………………………………………. .iii
C. Petunjuk Penggunaan Modul…………………………………….......iv
D. Tujuan Pembelajaran…….…………………………………………..iv
E. Kompetensi…………...……………………………………………...iv
F. Rencana Belajar……………………………………………………...v
Materi : Menghilangkan Kemalasan
A. Bentuk dan Sifat Kemalasan…………………….……..……………1
B. Apa yang Membuat Kemalasan itu tetap Bertahan ……....................2
C. Memabangun Pondasi Personal………………………..…………....4

Kegiatan Siswa .....................................................................................5
Daftar Pustaka…………………………………………………..……6



A. PENDAHULUAN

Adapun syarat untuk memahami mudul ini adalah siswa diharapkan membaca materi terlebih dahulu, dengan membaca materi melatih kesadaran diri dalam emosi dapat mengerti dan dapat menerapkanAdapun syarat untuk memahami mudul ini adalah siswa diharapkan membaca materi terlebih dahulu, dengan membaca materi melatih kesadaran diri dalam emosi dapat mengerti dan dapat menerapkan baik dalam:
Konseling merupakan layanan bantuan yang diberikan pada semua siswa yang membutuhkan layanan bimbingan. Dalam dunia pendidikan banyak di jumpai siswa yang mengalami permasalahan antara lain masalah pribadi, belajar, sosial dan karier. Maka dari itu perlu perhatian dari berbagai pihak untuk membantu siswa
Kemalasan adalah hal yang sudah seringkali kita dengar. Kemalasan adalah suatu masalah yang kerap sekali hinggap di dalam diri manusia. Hal ini sering muncul karena banyak sekali hal-hal yang menyebabkan ini terjadi. Apabila kemalasan dalam diri seseorang bisa dikurangi maka tentunya dapat membantu orang tersebut untuk berkembang ke arah yang positif. Kita menyadari dan mengetahui betapa pentingnya layanan bimbingan dan konseling untuk memberikan layanyan bimbingan di segala aspek perkembangan siswa.

B. PRASYARAT






A. PRASYARAT








C PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Agar siswa berhasil menguasai dan mampu menerapkan materi pada modul ini maka bacalah dengan cermat dan ikuti petunjuk ini dengan baik diantaranya sebagai berikut:

Bacalah doa terlebih dahulu nsesuai dengan keyakinan kamu anut agar diberikan kemudahan dalam mempelajari materi ini.

Bacalah materi ini dengan serius, santai dan tenang sehingga kamu dapat mencapai penguasaan materi secara optimal.

Kerjakan secara mandiri tanpa harus menunggu teman, dengan belajar mandiri kamu dapat termotivasi mengerjakan lebih baik maksimal sesuai dengan kemampuan kamu sendiri tanpa melihat pekerjaan teman

Kerjakan lembar kegiatan siswa yang sudah disediakan pada lembar berikutnya secara sungguh-sungguh dengan memberikan isian secara lengkap.

Untuk mendukung penguasaan siswa yang lebih luas kamu bisa menggunakan sumber belajar lain misalnya buku bacaan, majalah, televisi dan media yang lainnya.


D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa dapat memahami tentang sebab-sebab kemalasan dan bisa mengatasi kemalasan dan siswa dapat mempraktekkan di luar sekolah dan siswa mampu meningkatkan kemampuan dirinya secara lebih positif


E. KOMPETENSI

1. siswa dapat menganalisis bentuk dan sifat kemalasan yang ada di dalam diri siswa dan mengetahui penyebabnya.
2. siswa dapat membuat keputusan untuk mengurangi bahkan menghilangkan kemalas




F. RENCANA BELAJAR


Rencana belajar merupakan serangkaian rencana kegiatan yang akan kamu lakukan pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung:
Jenis kegiatan : membaca, menulis, diskusi,
mengerjakan latihan
Hari/tanggal : _________________________
Tempat pelaksanaan : _________________________
Alokasi waktu : _________________________
Hasil yang dicapai : _________________________




MENGHILANGKAN KEMALASAN


A. BENTUK DAN SIFAT
Kemalasan ini termasuk kata yang paling tua dipakai manusia. Kita sering mendengarkan kata ini dari kecil sampai sekarang. Nah, kalau melihat pengalaman sehari-hari dan teori-teori yang ada, bentuk dan sifat kemalasan itu bisa dijelaskan seperti di bawah ini:
1. Ada kemalasan yang dipicu oleh perubahan factor dari luar (eksternal) atau keadaan. Seorang pelajar akan mendadak malas berusaha ketika kerjaan ujiannya dicontek oleh teman satu kelas dan seorang pelajar akan mendadak malas ketika guru kesayangannya tidak lagi memberikan tugas mengajar materi kesayangannya. Banyak orang yang tiba-tiba malas saat isi dompetnya kosong. Umumnya, kemalasan yang bentuknya “keadaa” ini bersifat sementara (temporer).
2. Ada kemalasan yang timbul akibat irama mood. Mood adalah perubahan intensitas perasaan. Kemalasan semacam ini sering dialami oleh hampir semua manusia. Orang yang paling giat pun terkadang menghadapi saat-saat yang membuatnya merasa malas. Yang membedakan orang di sini bukan soal pernah dan tidak pernahnya, tetapi adalah apa yang dilakukan saat detik-detik buruk itu tiba. Ada yang hanya melamun, jalan-jalan ke sana kemari tanpa tujuan, ada yang mengisi membaca, menonton dan lain-lain. Sekedar sebagai saran, sebaiknya kita perlu merencanakan kegiatan khusus untuk menghadapi detik-detik semacam ini. Kalau bisa kegiatan ini kita rancang seimbang mungkin dengan kegiatan utama.
3. Ada kemalasan yang memang itu kita sendiri yang menciptakan. Kemalasan semacam ini bisa disebut bawaan. Bawaan di sini maksudnya bukan bawaan dari lahir atau semacam yang sering kita sebut “takdir seseorang”. Bawaan di sini maksudnya kita yang menciptakan. Kita yang memilih, kita sendiri yang menjadi penyebabnya. Kemalasan seperti ini sifatnya permanen, atau abadi. Selama kita tidak mengubahnya, selam itu pula kemalasan itu bertengger di dalam diri kita. Ada yang bilang kemalasan bawaan ini tidak ada obatnya.
Satu-satunya jalan adalah memotong dari pusatnya. Caranya adalah dengan menjadikan diri sendiri sebagai pusat. Alasannya sangat jelas. Meski memang ada sejumlah factor dari luar yang membuat kita malas, tetapi kalau kita bertekad menolak menjadi pemalas, maka kemalasan itu sifatnya sementara. Tapi bila tidak, kemalasan yang dipicu apapun akan abadi atau minimalnya berlangsung terlalu lama, bahkan bisa menjadi label, ciri khas atau sifat.

B. APA YANG MEMBUAT KEMALASAN ITU TETAP BERTAHAN
Menurut pikiran yang normal, tentu tidak ada orang yang ingin malas. Buktinya tidak ada orang yang merasa bahagia dengan kemalasannya. Jika begitu, berarti kira-kira kemalasan itu muncul karena ada sesuatu. Apa sesuatu itu? Tentu ini banyak. Berdasarkan praktek dan teori, ada beberapa hal yang bisa kita jadikan petunjuk atau acuan, antara lain:
1. Tidak memiliki sasaran hidup yang jelas.
Sasaran ini bisa berbentuk apa yang ingin kita lakukan, apa yang ingin kira raih, apa yang ingin kita miliki. Sasaran ini ada yang bersifat sebentar, jangka menengah atau jangka lama. Ada yang bersifat visi, tujuan (goal) atau target. Kalau kita sudah tahu sasaran yang kita inginkan, maka logikanyakita akan terdorong untuk mencapainya. Kejelasan sasaran terkait dengan kekuatan motivasi dan tekad seseorang. Menurut ahli psikologi di dunia ini sebetulnya tidak ada orang yang malas. Orang menjadi malas karena tidak memiliki tujuan yang jelas.
2. Pandangan hidup yang negative
Misalnya ada yang berpendapat: daripada sudah bekerja keras tetapi tidak kaya-kaya, mendingan kerja asal-asalan aja. Ngapain sekolah rajin, toh sudah banyak sarjana yang menganggur. Kenapa itu semua disebut negative? Kesimpulan demikian kerap menggeret kita pada pola hidup yang malas. Lebih baik kita berpikir perlu belajar giat supaya tidak menjadi sarjana yang menganggur. Lebih baik berpikir perlu bekerja lebih keras lagi dan lebih cerdas lagi supaya kaya. Meski ini tidak bisa memberikan jaminan berhasil dalam waktu yang sekaligus, tetapi arahnya positif. Kita perlu sadar bahwa terkadang ada banyak ucapan yang benar tetapi tidak bermanfaat.

3. Terlalu banyak dan terlalu lama membiarkan pikiran atau perasaan negatif.
Semua orang pada dasarnya pernah memunculkan pikiran negative terhadap diri sendiri, orang lain atau keadaan. Yang membedakan terkadang adalah kadarnya. Frekuensinya dan kecepatannya dalam membersihkan diri. Kalau kita membiarkan penilaian negatif terhadap diri sendiri yang terlalu lama, maka yang muncul adalah kesimpulan dalam diri yang negatif.misalnya saya tidak mampu, saya tidak bisa, saya minder dan sebagainya. Kesimpulan demikian dapat menghalangi munculnya pikiran positif.
Karena itu baik ajaran agama atau ilmu pengetahuan punya nasehat yang sama. Dalam keadaan apapun atau dalam posisi apapun kita dianjurkan untuk memilih pikiran dan mental yang bertujuan bersukur. Syukur artinya kemampuan seseorang dalam mengoptimalkan penggunaan sumber yang ada untuk meraih prestasi dengan cara-cara positif. Berpikirlah untuk menggunakan potensi semaksimal mungkin. Berpikirlah untuk menggunakan fasilitas semaksimal mungkin.
4. Tidak mau memilih yang positif
Untuk orang dewasa ini adalah kata kunci. Gagal dalam usaha, gagal berfikir, dan lain-lain.memang itu semua bisa memicu kemalasan. Tetapi seperti yang sudah kita singgung kemalasan bersifat sementara. Yang kerap membuatnya abadi (tetapada dalam diri kita) adalah penolakan untuk bangkit. Jika kita menolak membangkitkan diri, semua kemalasan sifatnya abadi. Jika kita tetap memilih menjadi pemalas, maka tidak ada kekuatan apapun yang bisa membuat kita menjadi tidak malas.
5. Kurang belajar dalam menggunakan ungkapan emosi
Marah, tidak puas, malu, takut dan seterusnya itu adalah termasuk bentuk ungkapan emosi. Ini bisa kita gunakan untuk mengusir kemalasan dan bisa pula kita gunakan untuk menambah kemalasan. Takut akan dimarahi orang tua kalau nilai kita jelek dapat kita gunakan untuk memacu diri dalam belajar. Malu dikatakan orang menganggur bisa kita gunakan untuk memperbanyak aktivitas. Tidak puas akan nasib kita pada hari ini dapat kita gunakan untuk mendorong perubahan. Jadi meski ada ungkapan emosi negatif dan positif tetap penggunaannya diserahkan pada kita. Kalau digunakan untuk hal-hal positif, ya jadinya positif. Tetapi kalau digunakan untuk hal-hal negatif ya jadinya bertambah negatif.
C. MEMBANGUN PONDASI PERSONAL
Pondasi personal adalah seperangkat dasar-dasar hidup yang kita gunakan sebagai landasan dalam melangkah. Dengan pondasi yang kuat ini diharapkan hidup kita tidak mudah goyah atau ambruk oleh hal-hal yang tidak kita inginkan. Apa yang diperlukan untuk membangun pondasi itu:
1. menjaga keseimbangan
kata orang, hidup ini seperti sepeda. Agar keseimbangannya terjaga maka harus digerakkan, dijalankan atau dinaiki. Begitu sepeda itu berhenti maka keseimbangannya hilang. Bagaimana menyeimbangkan hidup? Ini memang butuh sasaran dan program. Seperti yang sudah kita bahas, sasaran itu akan menggerakkan kita untuk mencapainya. Supaya keseimbangannya sempurna, sasaran itu kita susun seharmonis mungkin dengan keadaan diri kita.
2. Jadikan kegagalan sebagai motivasi.
Banyak peristiwa atau perlakuan dari luar yang berpotensi memicu kemalasan, seperti gagal menghadapi orang yang tidak mau bekerjasama, disakiti teman. Supaya itu semua tidak menjadi pemicu dan penyebab kemalasan yang abadi atau terlalu lama maka dibutuhkan motivasi. Ini misalnya kita mengingat lagi sasaran kita, tujuan kita, target kita, program kita dan seterusnya.
3. Perlu pembelajaran yang terus menerus.
Pembelajaran itu artinya memperbaiki diri dari apa yang kita lakukan. Untuk bisa belajar ini syaratnya hidup kita harus dinamis. Syarat untuk dinamis harus ada sasaran yang betul-betul kita perjuangkan. Rasanya sulit untuk memperbaiki diri tatkala hidul kita statis atau diam. Batin yang dinamis melahirkan kemauan yang keras, sementara batin yang statis biasanya malah membuat kita keras kepala.


4. Membuka diri
Perlu membuka diri terhadap berbagai pencerahan atau sesuatu yang bisa menginspirasi,memotivasi, membersihkan kotoran batin dan menghidupkan pikiran. Ini bentuknya banyak, misalkan: membaca buku artikel, mendengarkan ceramah, melihat kejadian, berwisata mendidik dan lain-lain. Jadi sebagai siswa jadikan kemalasan itu muncul ketika pikiran kita sedang tidur.

KEGIATAN SISWA
1. Apakah kalian pernah merasakan kemalasan sebelumnya, apa penyebabnya dan apa yang kalian lakukan untuk menghilangkan kemalasan itu?
............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
2. Coba kalian sebutkan bentuk dan sifat kemalasan yang sering terjadi di dalam diri kalian?
............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
3. Kemalasan memang sulit dihilangkan di dalam diri kita, menurut kalian bisa gak kemalasan itu dihilangkan? Mengapa?
............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
4. Siapakah yang mendorong kalian untuk mau mengurangi kemalasan tersebut, apakah orang tua, lingkungan atau diri kalian sendiri? Jelaskan!
............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................





Mengetahui
Nilai Guru BK









Daftar Pustaka

Ubaydillah, A.N. Bagaima menghilangkan kemalasan. E. Psikologi Com: 20 Februari 2007

0 Response to "MENGHILANGKAN KEMALASAN"

Posting Komentar